Hari Yg Buruk!

1.4K 113 9
                                    

"Terlalu pasaran, tidak ada kejelasan ujungnya, titik masalah yang kau tentukan juga terlalu random. Tidak, cari judul lain!" tolak Dosen Lee yang merupakan pembimbing skripsi Nanon. Sementara anak itu hanya diam dengan kedua tangan meremat kesal. Sudah susah payah ia memikirkan judulnya bahkan sudah ia susun brainstormnya cukup baik. Lalu sekarang ditolak hanya karena si Dosen merasa judulnya terlalu pasaran dan tidak jelas.

"Tapi pak-"

"Coba buka kembali situs web yang aku berikan padamu. Baca lebih teliti, pasti ada sesuatu yang lebih menarik yang bisa kau jadikan bahan penelitianmu."

Pada akhirnya Nanon hanya mengangguk paham dan beranjak keluar ruangan si Dosen dengan mood dongkol. Pasalnya ini sudah tiga kali judulnya ditolak dengan berbagai macam alasan yang membuat Nanon sebal. Pria tua itu selalu mendorongnya untuk cepat menyelesaikan skripsinya agar segera lulus, lalu kenapa selalu menolak semua ide judul skripsinya?

Apa sih mau pria tua itu? Menjengkelkan sekali!

"Nanon!".

Ia menoleh ketika namanya dipanggil, mendapati Cimon yang berjalan ke arahnya dengan senyuman lebar.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Cimon heran. Namun, Nanon tak menjawab dan hanya berjalan saja diikuti Cimon.

"Hey, sudah lihat mading belum?"

"Kenapa memangnya?" Nanon balas menjawab malas.

"Hari ini kan pengumuman lomba artikel yang kau ikuti bulan lalu, lupa?"

Seolah baru ingat, Nanon langsung bergegas menuju tempat dimana mading biasa terpasang. Terlihat beberapa mahasiswa mengerumuni tempat itu, mungkin untuk melihat pengumuman menang lomba atau hanya sekedar iseng membaca tulisan-tulisan mading.

Nanon menyerobot dengan mudahnya hingga ia berada di paling depan. Matanya mencari dengan lincah namanya didaptar nama pemenang. Berikutnya senyum Nanon mengembang ketika melihat namanya berada diperingkat nomor 1.

"Woahh! Kau juara 1? Itu artinya artikel buatanmu yg akan dimuat dimajalah bulann, xxx kan?" Cimon memekin kaget campur seneng.

Belum sepet Nanon mejawab, terdengar suara decakan dari sebelahnya. Ia menoleh dan mendapati seorang wanita berambut panjang sepinggang dengan dress kete membungkuh tubuh rampingnya. Mau kuliah atau clubbing. sih?.

"Tidak ada yg spesial menjadi peringkat 1" gerutuk gadis itu dengan decihan pelan.

"Ucap seseorang yg bahkan namanya tidak ada dilist pemenang. Pffft!. Kalo itu aku, aku malu sih" balas Cimon dengan kekehan sarkasnya. Menatap remeh secara terang-terangan dengan si gadi kurang aja itu.

Si gadis langsung menoleh ganas "apa maksudmu?".

Cimon mendingak pinggangnya angkuh menghadap sigadis" selain salah saing kau juga kalah dalam berfikir ya, jadi kasihan deh." 

"Apa? Yak! Kau....blablablabal!"

Perdebatan tak bermutu antara mereka berdua menarik perhatian mahasiswa lainnya yang kebetulan lewat. Bahkan Nanon yang menjadi inti permasalahan ini hanya ikut-ikutan diam dan menonton, malahan ia sempat membeli cemilan tadi lebih dulu.

"Mereka lagi?"

"Kali ini kenapa lagi, sih?"

"Mereka sering sekali berdebat begini. Apa jangan-jangan jodoh?"

"Kau benar. Sampai pusing aku."

Bisik-bisik mulai terdengar disekitar Nanon, tapi anak itu hanya diam tidak merespon.

"Eh, itu temanmu, kan? Tidak mau kau lerai?" tanya seorang mahasiswa yang berdiri disebelah Nanon. Ia sempat melirik Nanon sejenak sebelum kembali menatap ke arah dua orang berbeda gender yang tengah beradu bacotan super savage.

I Hate You, But I Love You Sir. (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang