NCT LOVE STORY

kontrak

Setelah panjang lebar mendengar penjelasan ryujin tentang berkencan nya dia dengan haechan. Mereka berdua pun kembali ke kelas.

Selang beberapa menit kelas ryujin dan nagyung selesai, mereka berdua pun bersiap untuk pulang kerumah masing-masing. Ryujin dan nagyung hari ini tidak pulang bersama-sama karna nagyung harus membantu kun gyosunim.

"Aku pulang duluan ya nagyung, kau tidak lupakan untuk makan malam dirumahku nanti?" Ucap ryu saat mereka berdua sampai didepan pintu kelas.

"Iya aku tidak lupa" Jawab nagyung sembari memainkan ponselnya, Sejak tadi matanya tidak lepas dari ponsel kesayangannya

"Awas kalau kau lupa, imo bisa marah besar padamu" Ucap ryu lagi, membuat nagyung menghela napasnya kuat, akhir-akhir ini sahabatnya sedikit cerewet. "iya-iya...bawel" ucap nagyung berlari meninggalkan sahabatnya tersebut. yang disebut bawel hanya cemberut karna tidaki bisa meraih rambut sahabatnya yang sudah berlari menghindar.

"dasar.. awas ya, liat saja nant!!"  teriak ryu.., sementara nagyung sudah menjauh dari pandangan, ryujin pun menuju ke parkiran tempat para dosen memarkirkan kendaraan nya dia akan pulang dengan seseorang yang paling berharga dalam hidupnya.

seseorang yang selalu ada untuk ryujin baik senang maupun susah, dia  adalah orang paling berharga kedua setalah orang tuanya, memang kyungsoo dan nayeon orang tersayangnya tapi orang ini lebih dari segalanya, dia adalah..

"daddy jaehyun.." panggil ryujin saat melihat 2 orang pria keluar dari kantornya, salah satunya dari mereka adalah pamannya ryujin. benar..jaehyun adalah adik dari ayah ryujin, setelah kematian saudaranya jaehyun termasuk salah satu orang yang ikut andil dalam mengurus ryujin, lebih tepatnya dia yang selalu ada untuk ryujin, apalagi saat kyungsoo dan nayeon sedang ada pekerjaan. jaehyun akan ada disana menemani putrinya.

"daddy.." panggilnya lagi, yang dipanggil pun melihat kesumber suara tersebut. senyum yang merekah terpancar di wajahnya, panggilan tersebut membuatnya bahagia. padahal dia sudah sering dipanggil daddy sejak lama, tapi entah kenapa panggilan itu terasa menyenangkan sampai sekarang.

memang jaehyun tidak suka ryujin memanggilnya samchon. dia selalu ingin ryujin memanggilnya daddy. karna dia ingin menjadi ayah bagi keponakannya itu.

"lihat...wajah yang penuh kebahagian ini, wah.. jaehyun-ssi.. aku iri kau sudah memiliki seorang putri, padahal belum menikah" ucap salah satu rekan sekantor dan juga sahabat jaehyun dia adalah winwin gyosunim. jaehyun hanya tersenyum menanggapi perkataan sahabatnya tersebut dan berlalu dari nya. winwin yang melihat jaehyun pergi mendahului hanya tersenyum geleng-gelelng.

semenjak kakak jaehyun meninggal, dia tidak pernah lagi kumpul bersama kawan-kawannya. dia selalu menjadi ayah yang selalu siap siaga untuk putrinya. saat itu jaehyun berumur 18 tahun umur dimana anak sekolah menengah masih berkumpul dengan teman-temannya, tapi tragedi besar menimpa keluarganya yang mengakibatkan jaehyun harus kehilangan orang terdekatnya yaitu kakaknya.

teman-teman pun mulai menjauh melihat jaehyun yang jarang berkumpul seperti dulu lagi, tapi hanya winwinlah yang masih mau dan terus bersama jaehyun. walau sahabatnya itu beralasan jika diajak pergi, tapi winwin tahu kalau jaehyun punya tanggung jawab, dan setiap jaehyun ingin jalan dengan ryu, winwin juga akan ikut.

"kamu sudah makan" tanya jaehyun saat menghampiri ryujin. 

"belum. daddy udah makan?" tanya ryujin balik

"sama, belum juga. mau makan di tempat biasa?" 

"ma.."

"mauuuu..." teriak winwin membuat dua orang tersebut terkejut.

"yaa...park winwin.." balas jaehyun teriak juga. "siapa yang mengajak mu, jangan ikuti kami" ketus jaehyun. 

"walau tak diajak aku akan tetap pergi, ya kan ryu " ucap winwin sembari merangkul ryujin. yang dirangkul hanya tersenyum menggangguk, ryujin senang kalau winwin gyosunim ikut karena sudah terbiasa dari dulu selalu makan bersamanya. sedangkan jaehyun yang melihat ryu langsung setuju merasa tidak terima. tapi mau bagaimana lagi putrinya sudah setuju jika sibodoh itu juga ikut.