1 ✈ Alisya

7 6 0
                                    


Kringg..kringgg...kringgg

Alarm pagi membangunkan seorang gadis yang sedang terlelap dengan selimut yang membungkus seluruh tubuh. Tangannya ia arahkan ke nakas yang berada disamping tempat tidur untuk mematikan sumber suara yang telah membuatnya terjaga dari mimpi indahnya.

Selang beberapa jam Alarm pun berbunyi kembali, dan membuat sang empunya terbangun dengan berat hati.

" Brisik banget elahh " Ucap sang gadis.

" Masih pagi juga, ganggu banget dah " Ucapnya lagi.

Dia pun membuka selimutnya untuk melihat alarm dan berniat mematikannya lagi. Namun sesuatu yang salah telah terjadi.

" Demiii apaaa...!!!! jam 10, mamahhhh...aku terlambat lagi " Teriaknyaa. 

" Alemong dimarahin nenek lampir lagi dah gua."  sambil berlari dari kasur menyambar handuk yang tergantung di sudut pintu kamar apartmennya dan langsung berlari ke kamar mandi.

Dengan kecepatan secepat kilat tanpa make up berlebih dan tanpa mandi hanya sikat gigi, memakai kemeja seadanya dengan celana jeans hitam dan id card yang melingkari lehernya, tak lupa menyisir rambutnya asal, dia pun bergegas untuk turun dari apartment menuju tempat kerjanya.

" Apa lagi ya yang lupa ? " Tanyanya kepada dirinya sendiri sambil mengingat ingat.

" O ya Laporan guee, untung ingett, gue bisa mati kalo lo ketinggalan " Gumamnya sambil menenteng laptop yang berisi laporan penting itu, yang semalaman dia gunakan untuk menonton drakor kesayangannya setelah berlembur-lembur mengerjakan laporan.

Ting..

Pintu lift pun terbuka dan dia sudah berada dilantai basecamp tempat mobilnya terparkir. Mobilnya melaju dengan kecepatan sedang walau telat dia tetap harus waras, belum ingin mati muda masih ingin menemukan cinta pikirnya.

Dan sampailah di gedung tinggi pencakar langit tempat  dia menghabiskan masa mudanya dari pagi hingga malam hari berkutat dengan banyaknya deadline dan pekerjaan.

Suasana dikantornya sudah ramai orang berlalu lalang, mereka sudah mulai sibuk berkutat dengan segala macam berkas dan leptop dihadapan masing2.

" Dipanggil tuh sama nenek lampir, kebiasaan dari orok nggak ilang ilang sih kebo banget luu.." Ucap Puput teman kantornya. Ya dia sudah sampai di lantai 11 tempat dia bekerja.

" Aduh gua harus ngapain nih, nggak punya bahan lagi gua buat ngrayu si lampir. Stok udah abis.." Ucapku gugup.

" You're ready to die bestiee bye byee...." Goda sisil teman kantor satunya. Sambil cengengesan.

" Sialan lu sil, " Ucapnya sambil berlalu dari bilik kerja dengan membawa laporannya menuju lantai 12 tempat atasan killer yang dibicarakan 3 orang tadi.

***


Dan sampailah gadis itu di tempat tujuan, dengan jantung yang berdegup kencang, langkahnya terhenti didepan pintu bertuliskan Direktur Marketing.

" Mbak si ibu ada nggak ? " Tanyanya pada mbak linda sekertaris direksi.

" Ada, kamu udah ditungguin tuh " Ucapnya.

" Oke mba aku masuk yaa " Ucapnya lagi.

Dan mbak linda pun terlihat menyemangati gadis tersebut. Pintu pun terbuka dan menampakkan sesosok yang membuat para pegawai di divisi marketing bergidik hanya dengan melihat matanya.

" Alisya Putri Kirana...!!!! " Panggilnya tegas.

Ya gadis itu bernama Alisya biasa dipanggil Caca oleh teman2nya dan rekan kerjanya. Bekerja di tim marketing membuatnya harus ekstra sabar apalagi menghadapi atasan macam nenek lampir yang tidak akan segan2 memberi punishment bagi siapa saja yang melanggar aturan dan terlambat mengumpulkan deadline.

" I..iii yaa bu.. " Jawabnya dengan gemetar.

" Kamu tau apa kesalahanmu alisyaaaa? " Tanyanya lagi dengan nada mengintimidasi.

" Saya terlambat bu " Jawabku.

" Lagi dan lagi, bukan hanya terlambat tapi kamu berangkat di hampir jam istirahat. Kalau gitu kenapa ga   ambil libur sekalian? " Tanyanya lagi dengan sedikit mengendurkan urat2 keningnya yang sedari tadi stress dengan hadirnya karyawan teladannya ini si Alisyaa.

" Jangan bu, minggu depan niatnya saya mau ambil cuti tahunan saya, jadi saya tidak mau membolos hari ini " Ucap Caca.

" Wahh pinter kamu yaa meminta jatah cutimu setelah kekacauan yang kamu buat " Ucap kepala direksinya itu.

" Kekacauan apa bu, saya melakukan tugas saya seperti yang diperintahkan. Saya hanya terlambat, tapi kerjaan tetap saya selesaikan, ini laporannya sudah saya buat " Ucap Caca sambil menyerahkan berkas laporannya di meja sang atasan.

Dan lembaran demi lembar berkas laporan pun dibuka dan dibaca, sedangkan Caca yang hanya melihat kegiatan itu mengernyit heran dengan senyum sinis andalan atasannya itu.

" Baguss baguss, seperti biasa kamu menyelesaikan dengan baik, tapi jangan bersenang hati hanya karena kamu mampu mengerjakan laporan ini, kamu tetap saya beri punishment karena keterlambatan kamu. " Ucapnya lagi dengan nada tegasnya yang menggelegar.

" Baik bu, " Ucap Caca saat itu juga.

Dan Alisya pun kembali lagi ke tempat kerjanya di lantai 11. Dengan perasaan yang berkecamuk walau sudah sedikit lega karena laporannya diterima, tapi tinggal menanti punishment apa yang akan diberikan sang nenek lampir, membayangkan saja Alisya sudah tidak sanggup karena atasannya ini sangat tegas dengan masalah pelanggaran aturan.

~ To Be Continue ~



Hayy Bestiee welcome to the next my story, cerita ini hanya fiksi ya kalau ada yang nggak sesuai dengan kehidupan nyata dimaklumi karena ini hanya karangan penulis saja. Kritik dan saran membangun akan penulis terima dengan senang hati untuk kemajuan penulis. Terimakasih.





Love TravellerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang