3 ✈ Rindu

1 5 0
                                    


Setelah seharian berkutat dengan dokumen dan segala keriwehan yang lain, akhirnya Caca kembali ke apartmennya, dengan menenteng tas leptop, map, dan juga wedang ronde yang ia beli di depan gedung Apartmennya tadi. Semuanya ia taro sembarang lalu mengambil gelas yang ada di laci dapur untuk menuang wedang rondenya, Caca berjalan menuju balkon apartment dan melihat lalu lalang lampu kendaraan yang tidak pernah sepi hingga pagi menjelang.

" Shruuuuppptttt... " Bunyi Caca menyeruput wedang rondenya.

" Lega nyaa " Sambil menghirup harumnya wedang ronde yang sedikit menghilangkan segala kelelahan dia hari ini.

Angin sepoi sepoi semakin menjalar ke ujung2 kulitnya,  Caca pun kembali ke dalam kamar dan menutup rapat balkon. Lalu berjalan kekamar mandi untuk menyiapkan air hangat untuk mandi malam lagi, seperti malam malam sebelumnya.

Sambil menunggu air hangat, Caca merapikan kamarnya yang berantakan sepeninggalannya tadi pagi, kemudian membersihkan sisa2 make up dan polusi di wajahnya. Setelah setengah jam berendam di air hangat dengan handuk yang membungkus rambutnya, Caca duduk didepan kaca riasnya dan menggunakan skin care yang hanya dipakai pada malam hari, karena pagi hari Caca tidak sempat melakukan ritual semacam itu. Mungkin di kantor jika ada waktu dia bisa sambil melakukan rutinitas permak wajahnya.

Setelah selesai, Caca berjalan menuju kasur dan merebahkan badannya yang sudah pegal2 karena seharian duduk, dan mata yang lelah berjam jam memandang layar komputer. Kemudian dia mengambil handphone yang seharian ini ia cueki.
Dan banyak sekali notifikasi masuk dari whatsaap,  instagram pribadinya, dan beberapa email pekerjaan.

" Assalamualaikum Ca, kamu gimana kabarnya, kapan kamu balik ke Semarang, mamah sudah kangen kamu Ca " 

Caca anak satu-satunya dari mamah dan ayahnya, namun mamah dan ayahnya telah bercerai sejak usia Caca 17 tahun, mereka akhirnya berpisah dan kembali ketempat asal mereka masing2. Mamah Caca asli Semarang, sedangkan ayah Caca asli Bandung. Saat ini kedua orang tua Caca telah memiliki kehidupannya masing2 bersama keluarga baru mereka.

" Waalaikumsalam, iya mah, inshaalloh ya nanti kalau Caca ada waktu Caca main ke Semarang " Balas Caca dengan menghela nafas.

Ingin rasanya dia bertemu mamahnya, rindu menggebu sudah tak bisa terbendung lagi, tapi membayangkan disana mamah bahagia bersama anak dan suami barunya membuatnya urung untuk kembali ke Semarang. Caca di dewasakan oleh keadaan. Dia memang tak kurang materi, setiap bulan mamah dan ayahnya selalu mengirimi jatah uang untuknya bahkan sampai detik ini saat dia sudah mapan dan punya pekerjaan. Keluarganya memang bukan keluarga kaya raya tapi keluarga pekerja keras sehingga sedari kecil Caca biasa ditinggal sendiri dengan ibu asuhnya sedangkan kedua orang tuanya sibuk bekerja di kantor yang berbeda, jadi sudah biasa baginya hidup sendiri bahkan ditengah2 keramaian kota seperti saat ini.

Setelah membalas mamahnya, kini Caca beralih ke akun instagramnya dan terdapat notifikasi DM dari Kadek devi teman Travellernya selama di bali tahun lalu, ada DM dari Nicholas juga teman Travellernya dari negeri paman sam, dia mengajak Caca untuk mengatur liburannya lagi ketempat yang dia rekomendasikan. Caca hanya membalas oke see you soon entahlah rasanya dia sudah tidak mau traveling yang sia2, dia kini punya misi, sekarang ia benar2 ingin membuka diri untuk mencari cinta, sudah terlalu monoton hidupnya dihabiskan dengan setumpuk berkas setiap harinya dan kesendirian yang tak berkesudahan.

Karena terlalu lama mengecek handphone, Caca tidak sadar bahwa sudah dini hari, ia letakkan handphone diatas nakas dan beralih untuk mematikan saklar lampu kamarnya dan tinggal lampu diatas nakas lah yang menerangi Caca di setiap malam tidurnya.

" Good Night Anak manis, cantik, baik hati, besok kembali berjuang ya ditengah kerasnya ibukota "

Gumam Caca setelah itu mengucap doa tidur hingga dia terlelap dengan sendirinya.

~ To Be Continue ~

Love TravellerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang