ALOHA
Sudah lama semuanya
'Jellous'
Setelah istirahat di rumah selama 2 hari, Soobin pun kembali beraktifitas seperti biasanya.
Heeseung, Yuna dan Lia menyambut kembali Soobin yang sudah sembuh total dan kembali berkumpul seperti sedia kala. Bahkan saat Soobin kembali masuk ke Toko, Lia membuat pesta kecil-kecilan merayakan sembuhnya Soobin sebelum toko dibuka.
" Soobin-ah!"
" Ya, hyung?"
Soobin yang sedang asyik membersihkan daun-daun hijau di bagian belakang toko langsung berjalan ke depan tempat Heeseung memanggilnya.
" Ada yang ingin bertemu denganmu."
" Sia—Yeonjun-hyung?"
Ayolah, Soobin baru ditinggal 5 jam yang lalu dan dilihatnya Yeonjun yang sedang berdiri di hadapannya? Jujur saja Soobin merasa tidak nyaman dengan semua perhatian yang diberikan Yeonjun untuknya.
Mereka bahkan belum benar-benar menjalin hubungan.
" Hyung kenapa kesini?" tanya Soobin.
" Ada meeting dengan klien di dekat sini jadi sekalian saja berkunjung untuk melihatmu. Aku juga ingin mengajakmu dan Heeseung makan siang, di restoran dekat sini."
" Aku juga? Apa tidak menganggu?" tanya Heeseung yang sebenarnya tidak ingin menjadi nyamuk diantara mereka berdua.
" Aku mengajak Sunghoon jadi kurasa lebih baik jika Soobin mengajak temannya juga."
" Baiklah, di Restoran jam 1 siang?"
" Deal."
'Jellous'
Heeseung dan Soobin datang lebih awal karena mereka mengantar pesanan bunga dan tanaman hijau lainnya jadi sekalian mereka menuju ke Restoran, untuk toko bunga di-handle sementara oleh Lia dan Yuna.
" Masih ada 20 menit sampai mereka datang, bagaimana ka—"
" Hyung tidak berminat mencari pacar?"
Heeseung yang semula ingin memanggil pelayan untuk memesan minuman menoleh pada Soobin yang memandangnya serius.
" Kenapa bertanya?"
" Hanya penasaran saja, kasihan saja lihat Hyung yang mengurus Lee Florist sendirian."
Heeseung menghela nafas lega, dia kira apa sampai Soobin menanyakan hal seperti itu.
" Aku hanya ingin sendiri, lagipun aku sudah pernah mencoba pacarana tapi tidak berakhir bagus."
" Jepang-hyung itu? Kalian putus karena dia bilang kau dan Jepang-hyung itu tidak akan saling bertemu lagi, bukan karena cinta kalian yang redup."
" Justru karena cinta itulah aku putus dengannya, aku tidak ingin membuatnya terbebani."
Soobin memandang jendel dengan sinis.
" Putus macam apa ini?"
" Putus demi masa depan masing-masing."
" Geeeeez." Gumam Soobin lalu meletakkan kepalanya diatas tangannya di meja.
Heeseung tertawa kecil lalu memanggil pelayan untuk memesankan minuman untuknya dan Soobin.
" Pesankan kentang goreng juga." Ucap Soobin.
Setelah pesanan mereka selesai dicatat, pelayan tersebut pergi dan Heeseung mengeluarkan ponselnya.
" Kenapa? Masih kesal dengan ucapanku?"
" Bukan begitu, hanya berpikir kalau Hyung hebat bisa meminta untuk putus duluan dari Jepang-hyung dan putusnya pun secara baik-baik."
Heeseung memiringkan kepalanya sedikit, hanya karena itu?
" Apanya yang hebat? Cinta yang kami rasakan saat itu seperti cinta di waktu dan tempat yang salah, tapi aku tidak menyesal, dia tetap menjadi memori terindah dalam diriku."
Soobin tersenyum melihat Heeseung yang tersenyum sembari memandang jendela.
'Jellous'
Yeonjun dan Sunghoon pun datang seperti waktu yang dijanjikan tadi, mulanya Yeonjun bertanya kenapa mereka berdua sampai dulu dan Heeseung pun menjelaskannya.
" Berarti kalian menunggu lama?" tanya Sunghoon.
" Hanya 20 menit, kami mengobrol banyak jadi tidak terasa." Jawab Soobin.
" Sudah memesan makan?" tanya Yeonjun
Keduanya menggeleng.
" Akan kupesankan, Sunghoon duduk disini." Yeonjun pun menyuruh Sunghoon untuk duduk di samping Heeseung.
Hening selama beberapa menit hingga Sunghoon berkata,
" Bagaimana toko tanaman milikmu?"
" Eung?" Dirasa pertanyaan itu untuknya, Heeseung menjawab," Baik. Akhir-akhir ini banyak sekali pesanan bunga, mungkin karena mendekati ujian masuk universitas."
" Hyung tidak akan tau berapa banyak pesanan bunga tadi pagi." Lanjut Soobin
" Harusnya kamu dirumah saja kalau masih sakit."
" Aku sudah sehat, berapa kali harus kukatakan." Soobin kesal karena sudah beberapa kali mendengar kalimat itu.
" Kami semua khawatir, mengertilah."
Soobin tidak menjawabnya, tidak menyalahkan perkataan Heeseung sama sekali. Tapi dia sebal karena banyak orang yang mengkhawatirkannya padahal dia merasa jika dirinya sudah baik-baik saja.
" Ini pesanannya, aku tidak tahu kalau memakai sistem self service." Yeonjun datang dengan nampan yang berisi makan siang mereka.
" Harusnya Hyung memanggilku." Ujar Soobin sembari membantu Yeonjun.
" Tidak apa, kalian bertiga sibuk mengobrol jadi aku tidak berani menganggu."
Setelah semuanya ditata di meja, mereka pun memakan makan siang masing-masing.
Yeonjun memberikan sedikit salad ke piring Soobin.
" Hyung tidak makan sayur?"
" Kau lebih butuh sayurnya, makanlah."
Soobin merengut sebal, lalu memotong seperempat steaknya dan memberikannya ke Yeonjun.
" Hyung lebih butuh dagingnya, jangan lupa dimakan."
Yeonjun tersenyum lalu memakan daging dari Soobin.
" Waah... kenapa kalian seromantis ini? Menikah saja langsung." Ujar Heeseung yang tentu saja diabaikan YeonBin.
Berbeda dengan Sunghoon yang hanya menatap mereka berdua datar, lebih tepatnya menahan sesuatu yang bergejolak di dalam hati.
Sunghoon menyukai Soobin
Dan dia tidak suka jika Soobin dekat dengan Yeonjun
Tapi dia bisa apa? Dia bukan orang bajingan yang merebut milik orang lain. Rasa ini mungkin akan memudarkan sejalannya waktu.
'Jellous'
See you in Next Chapter
Vote and comment pleaseHee
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Love You ~ YeonBin (END)
FanficPerjodohan Bagi sebagian orang perjodohan itu sesuatu yang memaksakan mereka untuk menerima satu sama lain sebagai Pasangan Hidup Ada sebagian orang juga yang menganggap perjodohan itu sebagai kesempatan untuk membuka hati pada orang lain Dan ada ju...