𝟎𝟓. RED TEETH BITE MARKS

409 45 0
                                    

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. hickey, bite mark, mild swearing, mostly dazai lol
𝐍𝐎𝐓𝐄. none.

“Sensei?” Panggil kamu panik ketika terbangun pukul sembilan lebih tiga puluh menit, dan kamu nggak menemukan keberadaan Odasaku di ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sensei?” Panggil kamu panik ketika terbangun pukul sembilan lebih tiga puluh menit, dan kamu nggak menemukan keberadaan Odasaku di ranjang. “Sensei!”

Mendengar panggilan kamu dari dalam, Odasaku segera masuk dari pintu balkon dan mendapati kamu memeluk erat selimut ke dada dengan wajah yang panik bukan main, Odasaku mengerutkan alis bingung.

“Aku harus pulang!” Pekik kamu tertahan, semakin erat meremas selimut yang menutupi tubuh kamu yang masih telanjang. “I’m so sorry, but I have to go!”

Kamu baru ingat kalau hari Sabtu kamu ada jadwal kelas pengganti pukul 10 nanti, dan kamu masih di hotel, belum mandi, belum siap-siap, nggak punya baju ganti juga. Jadi wajar kalau kamu bener-bener panik.

“Was I really that bad?” Odasaku menaikkan sebelah alis.

“Nooo!” Kamu merengut main-main.

Odasaku hampir tertawa melihat kamu menendang selimut sambil merengek, udah kayak anak kecil yang lagi tantrum. And he know very well he fucked you good last night.

“Kenapa, ada apa?” Tanya Odasaku berusaha menenangkan kamu, sambil duduk di tepi ranjang di samping kamu.

“Kelas pengganti aku hari ini jam 10.” Kamu menggigit jari, takut malah membuat Odasaku marah, udah kayak anak SD yang kesiangan.

Odasaku memeriksa jam dan masih ada waktu 30 menit sebelum kelas kamu dimulai, dengan tatapan yang meyakinkan, Odasaku bicara. “Okay, go take a shower and I’ll make sure you have something to change.”

“Okay.” Kamu menurut, untuk saat ini yang bisa kamu percaya dan kamu andalkan cuma Odasaku, kamu nggak punya pilihan lain karena jarak hotel ini ke kampus pun lebih deket daripada harus muter ke dorm kamu dulu.

Cuma 10 menit, kamu selesai mandi dan Odasaku udah dapat baju ganti buat kamu. Tanpa peduli dengan merk dan style, kamu memakai pakaian yang udah jelas pasti dibelikan Odasaku. Dari atas sampai bawah, baik ukuran maupun style-nya pas dan cocok buat kamu, bahkan lebih bagus.

He has only slept with you a few times, and he already knows your size and all that. Odasaku is a great man.

Lagi, Odasaku mengendarai Bentley klasik miliknya dengan kecepatan penuh supaya kamu nggak terlambat ke kampus dan absen dari kelas. Dalam waktu 10 menit kamu sampai di depan lobi kampus, sebelum kamu keluar dari mobil Odasaku, kamu sempat bicara terlebih dulu.

“We are going to have a conversation about all of this.” Kamu menatapnya dengan penuh keyakinan. “Weekend, any time you’re free, third floor, room number 91.”

Odasaku mengangguk paham. “Alright I’ll be there next Sunday morning.”

“Thank you, sensei.” Kamu mengecup rahangnya sekilas sebelum membuka pintu mobil sendiri, kemudian menutupnya dan bergegas masuk tanpa menunggu balasan Odasaku.

𝐌𝐀𝐓𝐇𝐄𝐒𝐈𝐒, oda sakunosuke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang