𝟎𝟕. PRUSSIAN SHIRT

362 46 7
                                    

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. 18+. nsfw-ish (?), lingerie, nudity, teasing, self-presented, slight dirty talk, mentioned sexual content, pet names, idiots in love, idk.
𝐍𝐎𝐓𝐄. sensual as fucking always, i love this man.

 sensual as fucking always, i love this man

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya dejavu. Kamu udah dua hari nggak tidur, gara-gara Odasaku bilang dia bakal datang ke apartemen kamu, buat kedua kalinya kamu nervous sampe nggak bisa tidur sama sekali. Terakhir kali begini, ketika pertama kali Odasaku ngajak kamu ke toko buku beberapa bulan yang lalu.

Alarm berbunyi pukul 4 pagi, karena Odasaku bilang dia akan datang pagi hari di Minggu ini, tapi kamu nggak pernah tau jam berapa ukuran ‘pagi’ buat Odasaku jadi kamu memutuskan untuk bersiap lebih awal dari biasanya, lagian kamu juga nggak tidur, nggak ada bedanya.

Kamu bersiap-siap dengan ritual yang udah lama nggak pernah kamu lakukan, dari mulai menggunakan bath salt, shaving sampai skincare full step. Selesai semuanya, kamu berdiri hampir setengah jam di depan lemari pakaian buat memilih outfit yang hendak kamu tunjukkan cuma buat Odasaku.

Sebuah lingerie see-through di ujung lemari menarik perhatian kamu, nggak ingat kapan pastinya, tapi kamu pernah membeli lingerie itu buat hadiah ulang tahun kamu sendiri dan nggak pernah kamu pakai sama sekali. Penasaran, kamu kemudian memakainya, dan kamu memutuskan lingerie adalah outfit yang tepat buat pagi itu dengan kedatangan Odasaku.

Well, sebagai tanda ucapan ‘terima kasih’ dari kamu. The man always kept his composure, you wanted to see his reaction with a little bit of teasing.

Suara dentingan bel pintu apartemen mengejutkan kamu, dan dalam sekejap kamu panik, merasa kurang yakin dengan lingerie, jadi kamu mau nggak mau menutupinya dengan robe, dan segera menghampiri pintu apartemen. Menarik napas dalam sambil memejamkan mata, mempersiapkan diri karena ini pertama kalinya Odasaku akan melihat apartemen kamu yang nggak seberapa itu.

Kamu membukakan pintu, menemukan Odasaku yang berdiri menjulang di depan pintu kamu, mengenakan kemeja biru gelap dan trouser abu gelap juga, menenteng sebuah totebag berisi sarapan. Kamu menahan napas, terpesona dengan penampilannya yang meskipun kasual dan basic, tapi mampu membuat kamu semakin mengaguminya.

“Hi,” Cicit kamu, menyapa dengan pelan dan malu-malu.

Odasaku menangkap sikap kamu yang canggung dan menahan senyuman geli, dia ganti dengan sapaan lebih santai, “Good morning.”

“G’morning sensei.” Balas kamu kemudian membukakan pintu apartemen dengan lebih lebar supaya Odasaku bisa masuk. “Come on in.”

“Thank you. Saya bawa sarapan.” Ujar Odasaku, berjalan tepat dibelakang kamu untuk menuju ke dapur.

“Oh?” Imbuh kamu, menoleh menatap lewat bahu untuk melihat Odasaku yang menyimpan totebag tersebut di atas meja makan di dapur kamu.

“You don’t mind, do you?”

𝐌𝐀𝐓𝐇𝐄𝐒𝐈𝐒, oda sakunosuke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang