Gia memberikan senyum hangatnya pada petugas rumah sakit yang baru saja memberinya sebuah amplop berisi informasi yang sangat ditunggu-tunggu gadis itu. Hasil tes DNA antara dirinya dan kedua ayahnya. Benar, ia memiliki dua ayah sah dengan satu ibu atau istilah lainnya sang ibu melakukan polyandry.
Sudah sejak lama ia sangat ingin melakukan hal ini, mencaritahu siapa ayah kandungnya karena sang ibu tidak pernah berniat memberitahunya dan selalu bicara bahwa kedua ayahnya adalah ayah kandungnya. Well, secara teknis itu tidak bisa terjadi bukan? pikir Gia masam mengingat ucapan sang ibu yang terkadang masing menghantuinya.
Gia melangkah menuju parkiran mobil dengan amplop yang masih digenggamnya erat-erat. Seakan kertas itu akan menimbulkan kekacauan bila ia menghilangkannya. "Ini adalah hal yang benar, Gianna. Hentikan kecemasan berlebihanmu, tidak akan ada yang tahu dan semua akan baik-baik saja."
Gadis itu meraih ponselnya dari shoulder bag untuk melihat pesan masuk yang sejak tadi berbunyi namun ia abaikan karena terlalu gugup. Namun bukannya melihat semua notifikasi itu, pandangannya terpaku pada profile picture ponselnya yang menampilkan kedua adiknya.
Ini semua demi mereka, batin Gia kembali meyakinkan diri. Menjadi anak pertama dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan membuatnya merasa perlu menjaga kedua adiknya apalagi mereka tumbuh di keluarga yang cukup unik. Gia bahkan sudah berhenti menghitung berapa banyak cemooh orang tentang dirinya dan keluarganya. Meskipun ia berasal dari keluarga mampu tidak membuat semua hal bisa dibungkam dengan uang. Selalu saja ada orang yang ingin menyakiti mereka, sengaja atau tidak.
Semua ide gila tentang tes DNA ini berawal dari percakapannya dengan sang adik, Eli, di telepon. Sang adik sangat kesal ketika mengetahui ketiga orang tua mereka pergi berlibur membawa Harsya, adik bungsu mereka yang baru berusia 10 tahun. Liburan yang akan lebih sering mereka habiskan di dalam kamar daripada sightseeing dan meninggalkan Harsya di tangan pengasuh. Dengan aktivitas orang tuanya yang seakan tidak bisa jauh dari satu sama lain, tidak heran adik bungsunya memiliki selisih umur 19 tahun darinya.
Gia sadar, sebaik apapun ia melindungi kedua adiknya, ia tetaplah hanya seorang kakak dan mereka adalah anak-anak yang tidak jelas asal usulnya karena sang Ibu memiliki dua pria dalam hidupnya. Ia tidak punya kewenangan untuk menentang bagaimana cara ketiga orang tuanya menghabiskan waktu atau mengasuh anak 10 tahun. Satu-satunya jalan adalah dengan menikah dan meyakinkan semua orang bahwa ia dan suaminya nanti cukup mampu menjadi wali untuk adik kecilnya. Suami yang bahkan tidak ia miliki. Satu lagi masalah yang perlu diselesaikannya dalam waktu dekat.
Dengan melihat ia menikah dan membawa Harsya ke dalam perlindungannya, ia harap Eli juga bisa melihat bahwa mereka bisa memiliki kehidupan normal. Jatuh cinta dan melanjutkan hidup. Karena tidak sekalipun Eli bercerita tentang seseorang dalam 27 tahun hidupnya. Entah dari mana semua ide gila Gia untuk menikahi orang asing dan yakin bahwa ia bisa menipu seluruh keluarganya dan berbohong kalau dirinya mencintai calon suami hayalannya itu.
Gia sudah terlatih untuk menjaga ekspresi, kalimat yang diucapkannya, bahkan tidak jarang dia berbohong. Hal serupa juga ditiru oleh Eli, namun adiknya itu terlalu naif, terlalu lurus untuk bermain peran dan akhirnya memilih membatasi siapa yang berada di sekitarnya. Dinding pertahanan yang sangat kokoh yang menjadi kunci Eli menjalani kehidupan unik mereka sedangkan Gia memegang poker face miliknya. Keluarganya bahkan tidak ada yang tahu kapan ia sedang berbohong atau berkata jujur.
Sejujurnya, Gia tidak pernah bisa mengerti ibunya yang bisa mencintai dua pria di waktu bersamaan, membagi perasaannya dan hidup dengan itu semua. Ketakutan terbesarnya bila dirinya berakhir seperti ibunya, tidak bisa setia dengan satu orang bahkan mencintai dua orang yang berbeda. Sehingga daripada mengalami itu semua dirinya memilih untuk tidak merasakan jatuh cinta sama sekali. Gia harus menikah tahun ini, supaya Eli lekas sadar bahwa Gia menemukan pasangannya dan berbahagia. Mereka bukan ibu mereka dan itu sudah cukup. Tentunya tidak sulit untuk membuat kontrak dan mencari pria yang bersedia menikah dengannya karena uang bukan? Pria baik-baik tentunya, agar Harsya bisa tumbuh di lingkungan yang ideal.
![](https://img.wattpad.com/cover/37140407-288-k632782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (The Sisters #2)
RomansaGianna Andreas Mahardika, putri sulung dari tiga bersaudara merasa dirinya harus berbuat sesuatu untuk kedua adiknya. Terlahir di keluarga yang cukup unik membuatnya dan adiknya tidak percaya akan cinta yang "biasa" sehingga memilih untuk tidak pedu...