Siang itu seolah menjadi siang yang panjang. Betapa jam dinding yang tidak pernah tertawa, itu seolah enggan memutar jarum.Tek tek tek!
Yibo kali ini sudah siap untuk menghancurkan jam berbentuk lingkaran itu, pemuda dengan paras mematikan itu benar-benar sudah dibuatnya hilang kesabaran jika harus menunggu selama 5 menit lagi waktu pulang.
"Ayo kita berbenah," perintah Yibo sembari membereskan yang berserakan di atas meja.
Tentu saja semua guru bersemangat, tetapi juga merasa takut melanggar peraturan.
"Ta-tapi peraturan sekolah nomor 112, Pak?" Jin Jixuan dengan takut-takut bertanya.
Menghentikan sebentar aktivitasnya, Yibo menatap guru glowing itu. "Aku yang akan menghapus peraturan nomor 112 itu."
Jin Jixuan melongo, Wen Ning garuk-garuk ketiak campur kaget, sementara guru-guru lain menggigit bibir karena takut ada pertumpahan susu antara penguasa 1 dan 2.
Xiao Zhan yang paling menjadi salah tingkah, mau bernapas pun takut yang keluar kentut yang ditahan. Jadilah dia tetap memasang muka sok, padahal jantungnya sudah berisik.
"Lekas berbenah, kita buat gebrakan siang ini!" Jantung sialan.
Yibo sudah selesai berbenah, tangannya kini sibuk mengetik di layar ponsel bobanya.
"Aku tidak bisa meninggalkan mobilku di sini." 🦁
Xiao Zhan yang merasa handphonenya bergetar segera mengecek siapa yang mengirim pesan. Baru saja membaca, Xiao Zhan sudah memajukan bibir beberapa centi.
"Huh, kau bilang mau naik bersama😑." 🐰
Selagi kedua insan bernyawa itu bertukar pesan, guru-guru yang lain sudah siap untuk pulang. Wen Qing yang terlebih dahulu berpamitan, kemudian disusul Jiang Yan Li dan Jiang Cheng.
"Kami sudah mengisi absen. Terima kasih." Wen Qing mewakili.
Merasa sedang dipamiti, Yibo pun meletakkan ponselnya lalu membungkukkan badannya sedikit.
"Mn."
Meski semua merasa ada yang aneh, tetapi tentu tidak ada yang berani bertanya, "Bapak mau ke mana?" Hei, siapa juga mau menjawab.
Melihat semua geng sudah akan turun gunung, Xiao Zhan lekas berdiri untuk berpamitan juga. Ponselnya yang belum kembali bergetar tetap digenggamnya erat-erat, takut melewatkan pesan.
"Permisi, Pak," ucap Xiao Zhan sedikit canggung.
Yibo hanya melirik tanpa menggerakkan leher. "Hati-hati."
Jiang Cheng, Wen Ning dan Jin Jixuan memberi kode lewat bibir yang dimajukan. Mereka sepakat memberi kode rahasia ini dengan sebutan 'Kode Pantat Ayam 1000'.
Bagaimana mereka tidak langsung mengeluarkan kode? Hanya kepada Xiao Zhan si penguasa kedua itu menjawab dengan jawaban manusia, kepada yang lain dia memang selalu sopan dan sedikit terkesan kaku meski tetap berkomunikasi secara wajar.
Semua guru sudah meninggalkan kantor dan menuju parkiran, hanya Yibo yang agak memperlambat jalan, jelas itu karena dia sibuk dengan yang digenggamnya.
"Mian, nanti sampai apartmu kujelaskan." 🦁
Drtt drtt!
Tangan Xiao Zhan yang memang menggenggam ponsel sedari tadi lekas mengecek notifikasi. Guru musik itu agak sedikit kecewa, sedikit, tetapi jelas bisa maklum.
"Tidak masalah. Aku menunggu di mana?" 🐰
Langsung centang biru tanpa harus menunggu, tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinner Mate
RomanceWARNING KERAS📢 ; JANGAN TERTIPU JUDUL YANG ROMANTIS. CERITA INI SEPENUHNYA BANYAK BENGEK DISCLAIMER: GAMBAR INI SAYA AMBIL DARI PINTEREST LALU SAYA EDIT SEDIKIT. APABILA ADA YANG KEBERATAN SILAKAN DM SAYA DAN AKAN SAYA HAPUS #Salam🌶️