Suara gemuruh hujan terdengar begitu deras, hujan yang deras tidak lupa dengan petir yang terus-menerus menyambar permukaan bumi, semua orang sedang berlindung didalam rumah yang begitu hangat, dan sedang berkumpul dengan keluarga ataupun teman, namun tidak dengan orang satu ini...Seorang pria sekarang sedang menahan sakit karena lukanya yang saat ini tengah dihantam habis habisan oleh air hujan yang deras, pria yang semula diam karena terluka, kini mulai kembali meronta begitu melihat adanya 2 orang pria yang datang dengan payung berwarna hitam, melindungi dari air hujan yang turun terus menerus, geraman keras yang diikuti oleh suara air yang bertabrakan dengan permukaan tanah dan suara gemericik dari gesekkan mata rantai, tak lantas menghambat langkah kaki kedua pria tersebut.
Asap rokok yang ingin berhamburan kemana kemana itu padam begitu mengenai air hujan, sebuah Putung rokok dilemparkan pada pria yang kini leher, kedua tangan dan juga kakinya sedang dirantai, oleh puluhan rantai besi yang terikat mati, menyedihkan,. Namun sepertinya rasa empati serta rasa kasihan kedua pria itu sudah hilang, tak peduli akan manusia yang ada didepannya kini.
"Sudah berapa tahun ya, Gizan?"
Sosok iblis yang memegang sebuah payung untuk mereka berdua, kini mulai membuka suara, pria yang lebih tua merayap turun dan mengubah dirinya menjadi berjongkok didepan gizan, dan sosok iblis itu melukis sebuah senyuman licik diwajah manisnya, wajahnya memang terlihat manis namun tidak dengan kelakuannya.Gizan mengenalnya, pria dengan blazer hitam sederhana, Akemi Shiro kurang lebih begitulah namanya,. Sosok pemuda yang telah berhasil merenggut semuanya dari gizan. Kebahagiaan gizan sudah benar benar direnggut oleh Akemi Shiro, jangankan melihat kehadirannya mendengar namanya saja sudah membuat susunan gigi gizan bergemeretak marah, rasanya ingin sekali memenggal kepala pria yang namanya kita kenali dengan Akemi Shiro, dan pria yang lebih tua itu bernama Gin Akihiro.
Gizan menundukkan kepalanya sudah malas melihat kedua wajah yang benar benar membuatnya ingin muntah, Gin kembali menegakkan tubuhnya, entah apa yang ingin mereka berdua lakukan,. Dan kini mereka berdua saling menatap satu sama lain, membisikkan sesuatu yang tidak bisa didengar oleh gizan,. Yang pasti mereka sedang membicarakan sesuatu hal yang kejam untuk gizan.
Pembicaraan itu akhirnya berakhir, Shiro melangkahkan kakinya ke depan mengikuti sang atasan, tidak lain yaitu gin, tidak lama setelah pembicaraan mereka berdua ada beberapa orang yang datang dan membawa gizan pergi ke suatu tempat, ya gizan tau jika sekarang ia pasti akan dibawa ke tempat yang selalu ia benci sedari dulu, tempat penyiksaannya.
.
Erangan terus menerus keluar dari mulut gizan, sebuah sengatan listrik menjalar keseluruh tubuhnya. Tidak hanya sengatan listrik ada suatu sihir yang benar-benar membuat badan gizan terasa perih, gizan bisa saja melawan semua orang disini, namun dengan kondisinya yang benar-benar lemah seperti ini apa mungkin untuk gizan melawan? Ya memang gizan terlahir sebagai seorang mahluk yang memiliki kekuatan diluar nalar dari yang lainnya, namun jika sedang di kondisi seperti ini gizan tetap saja tidak akan bisa melawan, untuk mengeluarkan kekuatannya saja memerlukan banyak tenaga, dan itu mustahil untuk dilakukan di kondisi seperti sekarang ini.Entahlah apa salahnya hingga bisa bisa ia diperlakukan seperti ini, yang dulunya seorang pemuda biasa, kini malah menjadi sebuah tahanan pribadi oleh orang yang berkuasa pada desanya.
Raungan keras terdengar begitu jelas di telinga,. Raungan menyedihkan yang seolah berusaha memberitahu semua orang bahwa dirinya benar benar sedang kesakitan dibawah sana, namun ketidakpedulian yang ia temukan dalam netra orang orang, membuat gizan melemah. Ia jatuh karena tak mampu lagi menahan rasa sakitnya.
Terkadang ayon merasa bingung, apa sekiranya yang ia lakukan dahulu hingga akhirnya sekarang selalu mendapatkan kemalangan yang terus menerus tanpa henti.
Ayon hidup sebatang kara tanpa orang tua, karena sejak SMP ia sudah kehilangan kedua orangtuanya, membuat dirinya harus tinggal di rumah Tantenya, namun karena waktu yang terus menerus berjalan membuat ayon harus pisah dengan Tante dan juga pamannya, ia pergi bekerja dan membeli sebuah rumah sederhana, tidak kecil namun juga tidak besar, sebuah rumah yang pas untuk ditinggali oleh satu orang.
Ekonomi yang terus-menerus menurun membuat ayon harus banting tulang bekerja kesana kemari, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, entah itu bekerja sebagai kasir supermarket, atau menjadi sebuah cleaning service, dan ataupun itu ayon akan tetap melakukannya, yang terpenting ia mendapatkan uang yang cukup.
.
Sebuah music terputar, banyak orang yang sedang menari, meminum sebuah alkohol, kehidupan malam, benar begitu memekakkan. Orang orang datang kemari untuk bersenang-senang. Namun tak sedikit pula yang datang hanya untuk meniduri badan badan yang sengaja diperjual belikan.Sudah ada beberapa bulan ayon menjadi seorang bartender disebuah bar yang cukup ramai, dan gajinya juga lumayan, membuat ayon bersemangat untuk melayani semua orang yang ada disini dengan baik, namun tiap harinya sekarang harus dilalui dengan menjengkelkan karena adanya Indra, yang selalu rutin pergi ke bar ini.
Indra, salah satu penikmat nikotin yang paling sering memaksa ayon untuk menjual tubuhnya. Indra tak peduli seberapa banyak uang Yang akan ayon minta darinya, asal ayon mau tidur bersamanya.
toh ia juga kaya raya.
"Apa sekarang kau bisa?"
"Sudah kubilang beberapa kali ya 'tuan' Indra, aku disini hanya seorang bartender, bukan seorang jalang yang memperjualkan tubuhku..., Aku tak peduli kau membayar ku berapa, aku tetap tak mau berhubungan badan denganmu..." Meskipun ayon memang membutuhkan uang, ia takkan pernah mau memperjualkan tubuhnya.
Dengan perasaan kesal, ayon membuatkan pesanan Indra, Indra menatap lekat kepada ayon membuat darah ayon mendidih, ayon meletakkan gelas yang berisi minuman pesanan Indra, dengan segera ia beranjak pergi dari hadapan Indra yang terus menerus menatapnya, ia lebih baik melayani orang lain.
Tapi belum sempat untuk pergi, tiba-tiba saja Indra menarik kerah kemeja putih yang ayon kenakan, membuat ayon tertarik naik ke atas meja, karena kekuatan tangan Indra yang bukan main main, Indra menatap tajam tepat pada bola mata ayon, ayon meneguk ludahnya dengan kasar, mereka berdua sekarang menjadi pusat perhatian.
"Ohhh...ayolah..., Jika kau tak mau akan ku paksa sungguh..." Ujar Indra menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
»"THE INEFFABLE"« GxA | FANFIC | YTMC (Gizan X Ayon)
FantasyCw/ harshwords/ mature/ bxb -Pair: Gizan x Ayon Top Rank # 1 - gizan # 1 - ayon