[3/10]

594 85 8
                                    

Upacara hari itu aku kebagian jaga di barisan belakang ...

___________

Bukan anggota PMR juga bukan relawan, tetapi BoBoiBoy malah ditugaskan untuk berdiri di barisan paling belakang untuk berjaga-jaga.

Sudah biasa memang, upacara Senin harus ada yang siaga. Terkadang ada saja siswa/i yang jatuh pingsan di tengah acara berlangsung.

Yah, jangankan kedapatan teduh, tetap saja barisan belakang kebagian panasnya. Tiada kata kasihan bagi semuanya. Bahkan para guru tidak diperbolehkan berdiri di tempat yang teduh, apalagi sampai yang duduk. Karena di sekolah ini tidak terdapat guru sepuh, semuanya masih muda dan fresh lagi.

Namun, tiba-tiba saja dari barisan anak perempuan terjadi keributan.

“Ada yang pingsan, ada yang pingsan!”

Dengan cepat BoBoiBoy melihat arah keributan. Rupanya yang pingsan itu adalah (Name), kekasihnya.

Berhubung BoBoiBoy yang jaga di barisan para siswi dan tidak mau ada laki-laki lain yang memangkunya, diangkatlah (Name). Tidak perlu bantuan orang lain, karena pada dasarnya gadis itu ringan. Lalu membawanya ke UKS. Pemuda itu pun menunggu gadisnya sampai bangun.

Saat upacara sudah akan berakhir, (Name) terbangun. Sang gadis melihat ada BoBoiBoy yang menjaganya. Melirik ke arah tangannya, rupanya ada dalam genggaman sang pemuda.

Dia curi kesempatan, batin (Name), tapi dia tidak menegurnya.

Melihat (Name) terbangun dari pingsannya, BoBoiBoy segera mengambil air untuk sang gadis. Memangnya apa andalan yang disuguhkan saat sudah siuman?

Apalagi kalau bukan teh manis hangat! ✨✨

Minuman legenda yang tidak pernah ketinggalan.

“Aku pingsan?” tanya (Name) setelah meleguk teh manis hangat dari sang remaja putra. Lalu BoBoiBoy balas dengan anggukan. “Bagi minyak kayu putih,” pinta (Name).

“Kok bisa sampai pingsan? Pasti belum sarapan,” ucap BoBoiBoy sembari memberikan minyak kayu putih untuk (Name).

“Sok tahu.”

Responsnya dingin sekali. Padahal BoBoiBoy hanya bertanya.

“O-oh, kirain. Maaf, deh.”

Gadis itu menghela napas sejenak. Agaknya dia (sedikit) merasa bersalah. (Name) pun kembali berucap, “Kecapekan main voli.”

“Makanya istirahat.”

“Enggak ada yang nyuruh.”

BoBoiBoy tersenyum. Apakah harus disuruh dulu baru gadis itu mau melakukannya?

“Ya udah, istirahat sana. Tidur lagi saja dulu,” ujar BoBoiBoy. Selimut ditarik sampai mendekati leher. Tanpa permisi pemuda itu meninggalkan di kening sang gadis.

“Oke.”

(Name) membalikkan tubuhnya, menghindari tatapan kekasihnya. Karena dia tidak ingin sampai BoBoiBoy tahu pipinya sudah bersemu merah.

I-itu tadi apaan? Enggak sopan banget, misuh (Name) dalam hati.

Dan kecanggungan pun berlangsung sampai jam pertama. Dengan BoBoiBoy yang setia memperhatikan (Name) dan sesekali memainkan rambut sang gadis, iseng memilin-milinnya. Serta (Name) yang berusaha keras pura-pura tidur untuk menahan perasaan malunya.

.

.

❆ Bonus ❆

“Bahkan pas tidur pun masih kelihatan anggunnya.”

‘Cepetan bel, dong! Lama-lama ini bujang mulai melunjak.’

“Kasurnya masih luang dikit. Cukup kali, ya, buat aku ikutan tidur.”

‘Mau ngapain, BoBoiBoy?!’

______________

... dan dapat waktu buat berduaan dengan (Name), hehehe~

 dan dapat waktu buat berduaan dengan (Name), hehehe~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pinjam momenmu sama krus, ya~ Starlatteeeee. Terlalu manis buat dilewatkan 😆👌

_________________
31 Agustus 2022

My Cool Darling || BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang