HAPPY READING
"Kayaknya ngga deh, ga tau juga gue soalnya tadi gue langsung pergi dan lift nya tertutup" vani terkekeh
"Loe Uda punya nomor ga"
"Nah, itu dia, gue kan ga bawa ponsel gue jadi gue ga punya nomor nya. Tapi si Gia temen nya dia punya nomor gue kok"
"Bego banget sih, ga jadi dukung deh gue"
"Lah, kok gitu sih"
"Loe bego nya ga ilang-ilang. Dulu loe di selingkuhi loe diem, loe sering ditipu sama orang, loe terlalu percaya sama orang baru dan sekarang loe suka sama orang dan loe ga punya nomor nya, itu semua apa coba kalau bukan bego. Tapi nanti kalau loe di sakitin, di gantung atau apapun itu sama orang ini gue ga ikutan yah"
"Gue yakin,kali ini ga akan mengecewakan"
"Yaudah, gue mau nugas dulu, besok di kumpulin soalnya"
"Yaudah bye"
"Bye" ponsel dimatikan
Vani bangun dari duduk nya dan berjalan ke kamar mandi.
Sedangkan Zena di dalam kamar apartemen nya tengah merenung menatap langit dari jendela apartemennya.
Pikirannya mulai kembali ke masa lalu nya.
Flashback ON
Zena terdiam namun nafas nya tersengal karena berdebat dengan sepupu nya yaitu Daneta.
"Kamu ga bisa kayak gini, aku ga suka sikap kamu yang selalu menentang aku" ucap Daneta
"Sudahlah, kamu bilang aja kamu ga suka sama dia karena kamu cemburu, iya kan"
"Iya aku cemburu kalau kamu sama dia dan kurang nya aku buat kamu apa"
"Net, kamu cantik, pintar dan pebisnis tapi kamu itu sepupu aku, kita ga bisa memaksakan sebuah hubungan. Kamu bisa mendapatkan yang lebih dari aku "
Daneta mencoba menahan air mata nya yang mulai jatuh "kita jalanin aja dulu, kita coba pelan-pelan"
"Ga bisa net, aku cinta nya sama dia, aku ingin sama dia tolong kamu ngerti aku"
"Aku ga bisa liat kamu sama wanita lain" Daneta menangkup sebelah pipi Zena
Zena menggenggam tangan Daneta yang ada di pipi nya "aku ngerti perasaan kamu, tapi aku juga ga mungkin memaksakan perasaan aku sama kamu. Cukup sayangi dan cintai aku dari jauh" ucap nya lembut sambil menatap mata Daneta
"Aku ga bisa Zen, hati aku sakit liat kamu sama wanita lain" ucap nya menunduk
***
Hingga suatu saat, Daneta memergoki Zena di rumah nya tengah bercinta dengan kekasih nya. Pacar nya Zena ya, jangan salah sangka
"Zena! Kamu...." Ucap Daneta kemudian berjalan cepat ke arah Zena dan kekasihnya
Plaakkk
"Kurang ajar!, berani kamu menyentuh milik gue?!" Daneta menampar kekasih dari Zena
"Net cukup, tolong jangan seperti ini"
"Apa?! Aku harus diam melihat kalian melakukan ini, di rumah aku?! Aku aja liat kamu jalan sama dia hati aku sakit apalagi melihat kalian bercinta seperti ini" ucap Daneta emosi dan menangis
Zena memakai baju nya kembali begitupun dengan kekasih nya.
"Kamu suruh aku menyayangi dan mencintai kamu dari jauh, tapi kamu ga menghargai itu" Daneta memukul dan mendorong kasar dada Zena
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIGU
Randomdalam sebuah hubungan memang harus ada sebuah ikatan. menunggu terlalu lama itu membuat seseorang akan mempertanyakan keseriusan dalam hubungan mereka, apalagi hubungan yang sudah lama terjalin, itu pasti butuh kepastian.