PART 10

316 43 4
                                    

HAPPY READING

Sebelum Zena dan yang lain beranjak pergi, Virza mendapat telfon dari salah satu bawahannya. Dia mengatakan bahwa safera keponakan nya telah di culik oleh dua orang pria yang tak dikenal.

Virza langsung berdiri dan menahan semua orang untuk tidak pergi dulu dari rumah nya.

"Tunggu" ucap Virza dengan tatapan kosong

"Kenapa ayah" tanya Zena

"Safera...."

"Safera kenapa" panik zena

"Safera di bawa sama dua pria tak di kenal"

Tangan Aghni mengepal keras mendengar safera di culik, Zena mulai emosi, nafas nya mulai memburu.

"Tolong kirim kan lokasi safera sekarang" ucap Virza kepada bawahannya

"...."

Tutt

"Ayah, tolong beri tau lokasi nya" ucap Zena

"Kamu tidak perlu ikut Zena"

"Tapi saya khawatir ayah, saya mohon izinkan saya ikut dengan yang lain"

"Baiklah, tapi kamu juga harus jaga diri, jangan sampai kau terluka karena itu akan membuat safera marah kepada saya"

"Baik ayah"

Mereka yang diperintah oleh Virza langsung meluncur ke lokasi dimana safera di sekap. Begitupun dengan Zena dan Gia, mereka berdua menaiki mobil yang berbeda dengan yang lainnya.

"Loe kenapa se emosi ini sih, jangan dibawa emosi dulu, tahan emosi loe biar ga kacau nantinya"

"Gimana ga emosi, dia pacar gue!! Kalau loe di posisi gue apa loe ga emosi pacar loe di culik orang?!" Emosi Zena

"Loe kok jadi marah sama gue sih! Gue ga tau kalau dia pacar loe karena loe ga cerita sama gue!" Jawab Gia dengan emosi juga

Zena diam, benar apa yang di katakan Gia dia tidak memberitahu nya. Mungkin Zena sudah terlalu emosi jadi nya susah untuk di kontrol.

"Sorry, gue ga maksud marah sama loe"

"Gue tau loe emosi, tapi jangan sekarang. Gue tau loe Zen, gue takut kalau loe emosi akan buat kondisi lebih buruk nanti nya"

"Iya, sorry Gi"

Mereka semua sudah sampai di lokasi, namun mereka memarkirkan mobil nya di tempat yang agak jauh dari lokasi agar tak di ketahui kalau ada orang yang datang.

"Gia, loe ikut gue dan suruh yang lain untuk berpencar. Suruh mereka jaga jarak dulu"

"Oke"

Mereka semua mulai berpencar, yang lain pergi ke belakang dan samping bangunan, Zena dan Gia lewat di depan  bangunan. Gia dan Zena menaiki tangga untuk masuk lewat pintu utama.

Mereka mengendap-ngendap, ternyata di pintu utama ada yang menjaga dua orang pria hitam dengan tubuh yang tinggi besar.

Antara yakin dan tidak yakin untuk mereka berdua menghadapi dua pria hitam tinggi besar itu.

Karena Zena adalah orang yang cerdas, Zena mengambil sebuah tali yang menggantung di tangga dan juga besi pendek yang ada di bawah kaki nya.

"Gi, loe pake besi ini. Loe ngerti maksud gue kan"

"Ok, gue paham" Gia mengangguk

Gia melempar besi itu ke lain arah, saat salah satu pria itu mendengar suara besi itu, dia langsung menghampiri sumber suara besi.

AMBIGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang