PART 9

256 49 10
                                    

HAPPY READING

"Woy, gagu loe"

"Bisa diam ga sih?! Gue lagi banyak pikiran, loe jangan banyak nanya dan jangan banyak ngomong"

Vani diam, dia mulai takut ketika Zena sudah mulai marah seperti itu. Zena tetap fokus menyetir. Sejak Zena membentak nya, Vani lebih memilih diam dan tak mau bertanya ataupun berbicara lagi.

~

"Udah sampe,cepat turun"

"Iya, sabar kenapa sih. Eh tunggu, nanti boleh jemput gue ga"

"Ngapain gue jemput loe, kaya ga ada kerjaan aja. Gue ga mau, gue Udah ada janji"

"Habis jemput gue aja, baru loe boleh lanjut mau kemana"

"Kok loe yang ngatur sih" Zena menghadap Vani, dengan tangan kanan di senderkan di kursi jok mobil.

"Ga ngatur kok, gue cuma mau minta jemput aja sama loe soalnya gue capek yang harus nyari taxi. Jangan pelit kenapa sih, cuma minta jemput. Bensin biar gue ganti deh nanti"

"Bukan masalah bensin nya, tapi gue__"

"Yaudah kalau ga mau jemput" Vani merasa sedih, dia pun keluar dari mobil Zena. Zena yang melihat Vani seperti itu jadi kasihan, diapun membuka kaca jendela nya kemudian menjulurkan kepala nya keluar menatap kemana arah Vani berjalan.

"Ok, gue jemput loe nanti" teriak Zena

Vani yang mendengar nya hanya bisa tersenyum senang, tapi dia tetap melangkahkan kaki nya tanpa menjawab Zena.

"Huftt, kenapa sih semua cewek selalu gitu, kecuali gue sih. Ribet banget mereka, kalau ga ngambek, marah atau ngga sedih dan satu lagi suka ngatur" gumam zena pada dirinya sendiri sembari melajukan mobil nya.

"Halo, sorry" ucap zena

"...."

"Eh, loe Ron. Kenapa"

"...."

"Loe tunggu di kampus aja, gue udah di jalan"

"....."

"Ok"

Tut

Zena sudah sampai di kampus nya, dan dia hampir telat. Sebelum ke kelas, Zena menemui Roni terlebih dulu.

"Hai Ron" sapa Zena

"Hai Zen, lama ga sih"

"Ya loe sih sok sibuk, kemarin minta ngumpul tapi ga jadi"

"Iya sorry, ada urusan mendadak"

"Oh ya, loe mau ngomongin apa buruan, gue ada kelas soalnya. Tapi kok loe tau nomor baru gue"

"Gue hubungi ponsel loe, tapi yang ngangkat sepupu loe si Daneta. Kok bisa ada di dia sih, gue shock denger suaranya tau ga"

"Iya, dia kan ada disini beberapa hari, terus dia harus balik ke indo lagi. Pas gue cari ponsel gue, gue cuma dapat note kecil dari Neta, dan ya, ponsel gue dibawa sama dia"

"Bbwaahahaha, apes banget hidup loe Zen"

"Udah loe mau ngomong apa cepetan"

"Gue pinjam duit loe dong"

"Anj*ng, loe cuma mau bilang minjem duit?!"

"Hihi, iya"

"Loe buang-buang waktu gue tau ga. Kenapa ga bilang di telfon aja sih, kan bisa langsung gue TF"

"Ya ga enak aja kalau ngomong di telfon Zen"

"Yaudah loe butuh berapa, nih ketik sendiri"

"Ishh, baik banget sih sahabat gue"

AMBIGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang