Chp. 3

302 26 4
                                    

Malam hari yang sangat membosankan, aamon pergi ke kamar nya dan hendak ingin istirahat namun ponsel nya bergetar di samping ranjang nya
Dia pun meraih ponsel nya dan melihat isi chat dari sekolah nya

Grup kelas Assa1

Pak Estes menambahkan unknown

Unknown
Mengirim file ujian

Pak Estes
Karina, tolong beritahu teman mu segera mengerjakan ujian harian online yah

Karina
Loh? Kenapa tadi ga di kelas aja pak?

Pak Estes
Udah kerjakan saja, di kasih yang susah kok maunya yang gampang

Unknown
Kebalik....

Pak Estes
Oh iya, yaudah nat makasih loh ya

Unknown
Siyapp

Aamon melihat nomor unknown di grup sekolah nya itu semakin penasaran, dia memutuskan untuk meng-stalk nomor si 'unknown' tersebut
Dia merasa kalau nomor yang ia temukan ini seperti kenal dengan orang yang pernah ia temukan

Ia mengetuk layar hp nya ke arah profil 'unknown' dan melihat isi fotonya
Benar saja kalau nomor itu adalah nomor Natan, tapi kenapa harus ke grup kelas nya? Dia bukan wali kelas aamon

Aamon meng-save nomor Natan secara diam diam, ia mulai menaruh ponsel nya kembali dan memilih untuk tidur

➳ 07:29

Natan terkesiap dari tidurnya, punggung serasa ingin patah karena posisi tidurnya yang salah itu
Ia perlahan berjalan ke arah kasur untuk mengambil ponsel nya
Ia melihat isi chat dari sang 'adik'

My bro
Hei kak, kau ingin jemput aku di bandara tidak ?

Jika tidak ya sudah, aku kesana sendiri

You
Aku akan jemput nanti satu jam lagi

Tunggu aku ya


Chat berakhir, dia menaruh ponsel nya dan pergi ke kamar mandi
Ia bersiap siap dan mengambil kunci mobil nya
(Jika ditanya, Natan mengajar atau tidak jawaban nya tidak, dia izin pada kepsek sekolah)

Sampai nya di bandara, dia menunggu sang adik keluar
Cukup lama menunggu sang adik keluar dari pesawat, Natan hanya terdiam disana seperti orang tersesat

Tidak lama, sang adik keluar dari pesawat dan menghampiri kakak nya
"Akhirnya kau menjemput ku, kukira aku akan keluar biaya lagi" ucap sang adik

Sang kakak hanya meng pat-pat kepala sang adik karena gemas
"Kau kira aku akan membiarkan mu pulang sendirian hm?" ucap Natan

Mereka pun menuju ke mobil dan pulang ke rumah Natan
Di dalam mobil tampak sunyi, sang adik memainkan ponselnya sedangkan Natan sibuk menyetir

"Bagaimana hidup mu dengan ibu mu yang baru?" Natan membuka bicara
Yang di tanya hanya mematikan ponsel nya dan hanya diam

"Akan aku ceritakan saat sudah sampai nanti" sang adik langsung murung dan hanya menatap kaca mobil

"Aku paham, maafkan aku" Natan sadar kalau sang adik itu trauma dengan Ibu barunya
Ia berusaha menenangkan sang adik

Sesampai nya di rumah, Natan langsung memarkir kan mobil nya ke gudang, dan lang turun dari mobil
"Woahhh! Ini rumah abang sekarang?" ucap sang adik terkejut ketika melihat rumah kakaknya

"Aku harap kau bisa melupakan masa lalu mu" ucap Natan sambil ke masuk ke dalam rumah
Natan mempersiapkan sang adik dengan cemilan yang ia punya

"Tidak perlu repot-repot, anggap saja rumah sendiri kan?" ucap sang adik di belakang Natan
Natan hanya tersenyum tipis pada sang adik

➳ 12:23

Aamon masih memikirkan keadaan Natan sekarang, dia bilang dia izin untuk tidak mengajar di kelas pagi sebagai gantinya, dia mengajar di kelas siang

Tapi aamon masih memikirkan nya
Dia khawatir jika ada apa apa dengan Natan
"Oi! Aamon!" seseorang mengejutkan aamon dari Belakang, namanya hayabusa

"Ah! Ya!?" aamon terkejut saat namanya di panggil oleh hayabusa
"Kau disuruh kedepan oleh pak hanzo" ucap haya pada aamon
Aamon hanya pasrah

Dia maju ke depan di hadapan hanzo
"Maaf, tapi apakah saya boleh pinjem pulpen?" aamon hanya mengangguk dan mengambil pulpen nya, dan saat itu juga dia ingat ada hayabusa

"Haya! Pinjam pulpen mu" pinta aamon, yang dipinjam pulpen nya hanya tersalting-salting
Aamon memberi pulpen hayabusa ke hanzo

Saat itu juga, aamon membisukan sesuatu pada hanzo, hanya memberitahu pulpen itu punya haya dan buka punya dia
Hanzo hanya tersenyum dan menyuruh aamon duduk

10 menit berlalu, sudah waktunya pulang bagi para siswa, tapi tidak dengan aamon dan lance
Alucard izin tidak ikut eskul karena ada kendala

Aamon dan Lance pergi ke ruang ganti dan mengganti baju nya, saat ingin pergi ke lapangan aamon melihat Natan bersama orang asing bagi aamon

Mereka terlihat akrab satu sama lain? Atau Natan itu pacarnya? Tapi dia laki laki
Aamon hanya melihatnya dari kejauhan, Lance yang melihat itupun langsung menyadarkan aamon yang tengah bengong

"Hey! Itu pak Natan? Kok ga di paparazi?" pertanyaan Lance membuat aamon benar benar salting dan tidak bisa berucap lagi
"Sudahlah, ayo Lebih baik kita ke lapangan langsung" aamon langsung menarik tangan Lance agar Natan tidak melihat mereka berdua

Natan menyadari sesuatu, ia seperti sedang di bicarakan
Dia tidak peduli, dia dan sang adik langsung masuk ke gedung smp LoD
Gedung terakhir dari Smk dan Sma

'Drrtt'

Tiba-tiba saja ponsel Natan bergetar di saku celana nya
Ia mengangkat telepon nya sedangkan sang adik hanya memperhatikan bangunan tersebut

'Oi nat! Lagi dimana!?'

'Di gedung smp'

'ngapain?'

'Ntar juga tau, btw kenapa?'

'Oke, sekedar ingpo lu di cariin ma kepsek'

'Shap!'

Panggilan berakhir, ia menaruh kembali ponsel nya dan melanjutkan perjalanan nya dengan sang adik
'Bangunan di sekolah ini sangat keren, tapi kenapa ada bocah disana?' bisik sang adik pas kakak nya

Sang adik menunjuk orang yang tengah berada di tangga
Natan tidak berpikir panjang, dia langsung menarik tangan sang adik dan lanjut berjalan

TBC....

𝗛𝗶𝘀 𝗠𝘆 𝗧𝗲𝗮𝗰𝗵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang