part 2

8 3 0
                                    

"AKU SERIUS LHO DADDY" ucap seorang gadis pada sang ayah dengan pisau yang diarahkan pada lengan kecilnya itu.


Srettt
Tes
Tes
Tes

Hanya dengan waktu tiga menit genangan kecil berbau amis mulai muncul. Semua yang melihat aksi sang gadis terdiam kaku tak menyangka bahwa ia bisa sampai senekat ini. Sang ayah hanya bisa diam dan menuruti anak semata wayangnya itu, hanya ia yang tau watak keras gadis tersebut.


"TURUTI APA YANG DIA KATAKAN" perintahnya pada anak-anak buah. Sang gadis kemudian berjalan sedikit cepat tapi tetap terlihat berkarisma dan berwibawa dengan senyum kecilnya.


Tap
Tap
Tap
Tap



Semua memberi jalan gadis tersebut dengan sedikit membungkuk (yang berarti rasa hormat).

"Sena anakku apa kau akan kembali lagi dan memaafkan Daddymu ini"ucap sang pria paruh baya dengan tatapan sendu.

Setelah meninggalkan kawasan rumahnya ia langsung berlari sekencang-kencangnya lalu berhenti ditaman yang benar-benar sepi karena memang hari sudah malam kemudian berjalan kearah pohon besar dan berjongkok.'Hiks hiks sialan kenapa rasanya sesakit ini padahal aku sering dapat hal yang lebih menyakitkan dari ini'ucap sang Lena. 'Bisa bisanya dia ayahku sendiri menyuruh ku aaggrrh bukan tapi memerintahkanku untuk menyetujui pernikahannya dengan jalang itu, Aku masih mau menikmati hidup tanpa gangguan'ucapnya sambil memeluk lutut.

"Apa belum cukup ia menyakitiku, Aku tau mungkin ini untuk kebaikanku. Tapi tetap saja ini menyakiti perasaan dan kepercayaanku" ucapnya sambil menatap langit redup.

Srett

"Hei bodoh kenapa kau ada disini? Apa yang terjadi padamu?"ucap sahabatnya berdiri tepat dibelakangnya. "Sialan menjauhlah kau menghalangi langitku"ucap Lena geram

"Kau habis menangis?"ucapnya berjongkok didepan Lena sambil mengusap sisa air mata pada wajah Lena. "Apaan sih ga usah pegang pegang ya dasar modus lo"ucapnya menghempas keras tangan sahabatnya Oliv. "Iya iya sorry jangan ngereog juga kan"ucap Oliv memutar julid matanya. "Lagian kalo Lo nangis Lo makin jelek bro"ucapnya langsung lari terbirit lalu tertawa keras. "Emang temen ga beradab lo"ucap Lena langsung mengeja Oliv lari tak kalah cepat

'Heee~ ternyata dia yang sering disebut oleh mu Sena. Keluarga Oliver ya rupanya'ucap seseorang dengan rokok ditangannya menatap licik pada kedua manusia itu.

'Harusnya kau bermain bersamaku bukan dengan bocah tengik itu'ucap pria misterius itu memandang Sena dan Oliv yang sedang kejar-kejaran.







Aku Tetaplah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang