4. Awal Kedatangan Aylia

68 7 0
                                    

Aku duduk sendirian di ruangan yang masih kosong Ini. Tentu saja. Semua orang masih istirahat. Hanya aku saja yang dipaksa kembali kemari dan mengerjakan laporan yang deadlinenya tiba-tiba di ajukan.

Aku menyalakan layar komputer yang dalam keadaan sleep. Kembali berjibaku dengan data yang diperlukan untuk laporan yang diinginkan Pak Athar. Namun, pikiran ini masih belum bisa fokus pada pekerjaan. Bayangan Sultan dan Aylia terus saja menari di pelupuk mata.

Bukan.. Bukannya aku bersedih. Tapi ya... Sakit hati tentu saja. Meski tak ada cinta di antara aku dan Sultan. Tapi selama ini tak pernah sekalipun Sultan berkata hal-hal yang buruk padaku. Dia lelaki yang baik. Aku sudah mengenalnya sejak kecil. Aku tahu persis dia orang seperti apa. Tapi, sejak kedatangan Aylia, dia berubah menjadi orang lain. Iya kalau berubahnya menjadi lebih baik, ini malah jadi lebih buruk. Sangat buruk malah.

Aku masih ingat dengan jelas hari kedatangan Aylia ke kediaman Atmawijaya. Aylia adalah anak dari bu sarah. Kepala pelayan disana sekaligus sahabat dari tante Nirina dari kampung halamannya. Dia datang karena Sultan membutuhkan asisten pribadi yang akan mengurusi semua kebutuhannya. Dan Tante Nirina langsung merekomendasikan Aylia, anak dari sahabat yang sangat dia percaya.

Aylia datang dengan penampilan sederhananya ke kediaman megah atmawijaya. Tapi, kecantikannya tetap terpancar dengan sempurna. Hingga Sultan yang kala itu sedang berdiskusi denganku langsung mengalihkan pandangannya dan terpaku menatap gadis desa itu. Matanya langsung terunci menatap wajah ayu yang mendekati kata sempurna. Aku yang perempuan saja dibuat terpsona oleh kecantikan Aylia. Apalagi Sultan yang seorang pria.

Tapi, semenjak kedatangannya ke rumah Atmawijaya. Sekalipun aku tidak pernah melihat Aylia bekerja. Jangankan memegang sapu, mengelap meja saja dia tidak pernah. Tugasnya hanya menemani tante Nirina mengobrol atau menemani semua kegiatan Sultan. Dia langsung menjadi primadona sejak tiba di istana megah itu. Memang ya, good looking itu bisa mempermudah hidup seseorang.

Entahlah, apa pelayan lain disana tidak ada yang iri dengan perlakuan istimewa yang diterima Aylia? Atau mereka sadar kalau Aylia datang kesana memang untuk tujuan tertentu? Menggoda Sultan misalnya?

Mungkin kalau hanya berhenti sampai batas itu, aku bisa memaklumi. Siapa sih orangnya yang nggak mau hidup enak tanpa kerja keras? Tapi... Kalau sekarang dia mengincar posisiku? No no no, itu sudah sangat salah. Terlepas ada cinta atau tidak antara aku dan Sultan. Kami tetap terikat dalam hubungan pertunangan. Tidak pantas seorang perempuan merusak hubungan pasangan lain. Dimana hatinya?

Orang-orang tidak akan tahu, seberapa besar pengorbananku untuk menyandang status sebagai calon menantu keluarga Atmawijaya. Dari kecil, aku sudah harus mengikuti berbagai kelas tambahan agar aku menguasai semua bidang. Aku hampir tidak punya waktu untuk bermain sedikitpun. Hari-hariku hanya berisi belajar belajar dan belajar. Semua demi agar aku bisa bersanding sebagai pasangan sempurna bagi Sultan.

Tapi dia, si aylia itu. Dengan wajah polosnya, justru membuat keadaan seakan aku orang jahat yang siap melukainya kapan saja. Padahal aku tidak pernah melakukan apapun padanya. Entah apa yang sudah dia katakan pada orang-orang di kediaman Atmawijaya sampai semua orang berubah memusuhiku. Ya.. Kecuali om Hartono tentunya. Karena beliau masih sangat menyayangiku.

Apa aku mengadu saja pada om Hartono? Kalau istri dan anaknya sudah melukai hatiku? Ah.. Tapi apa yang aku dapat? Hanya kebencian dari Tante Nirina dan juga Sultan. Meski om Hartono sangat menyayangiku, tidak mungkin kan beliau memberi hukuman berat pada istri dan anak kandungnya hanya demi aku?

Biarkan sajalah, selama aku masih bisa menghadapi mereka sendiri. Kita lihat saja sampai sejauh mana mereka bisa mengintimidasiku.

"Jingga, kamu nggak papa?" Tanya Cinta yang baru kembali dari istirahatnya. Dia tadi memilih makan diluar jadi kita tidak bisa istirahat bersama.

My Fiance AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang