O6 : first month

687 86 7
                                    

sepanjang perjalanan jihoon tak ada hentinya mengusap perut ratanya, sembari manik kembarnya menatap penuh sayang pada selembar kertas foto hitam putih. hasil pemeriksaan tadi menunjukan adanya kehidupan baru dalam perutnya, membuat jihoon tak hentinya untuk tersenyum bahagia.

junkyu sendiri ikut senang dengan hasil yang sesuai dengan spekulasinya saat sengaja menekan area bawah perut jihoon yang terasa sedikit keras. keduanya hanya tinggal merawat dan menjaga sampai bayi itu lahir kedunia nantinya.

"kau senang?" tanya junkyu.

"eum!" respon jihoon bahkan jauh lebih menyenangkan untuk junkyu dengar dibandingkan kabar yang dokter choi katakan, bahwa janin yang ada dalam perut jihoon telah memasuki minggu keempatnya.

"dasar." tangan bebas junkyu bergerak untuk menjawil hidung sosok yang duduk dikursi penumpangnya, junkyu total gemas dengan jihoon saat ini.

"eh kau mau tunggu dimobil atau ikut turun?" tanya junkyu.

keduanya memang saat ini tengah berada diparkiran super market, tentu dengan tujuan utamanya adalah mencari bahan makanan dan minuman sehat dan bergizi untuk jihoon yang tengah hamil muda.

"eum... ikut sajalah."

🐈‍⬛

yoshi masih menikmati lumatan sang istri, pun kedua tangannya tak tinggal diam untuk menjamah tubuh kecil wanita yang telah ia nikahi lebih dari tiga tahun yang lalu.

"kau sungguh tak bisa memberiku keturunan?" bisik yoshi tepat ditelinga karina, saat pagutan itu dilepaskan.

ada decak tak suka yang yoshi dengar begitu pertanyaan seputar keturunan kembali mengudara. sejak awal perjodohan ini ada hanya untuk memperkuat bisnis keduanya, lantas adanya keturunan adalah opsi kedua yang sayangnya karina tolak mentah mentah begitu acara tukar cincin tiga tahun yang lalu berlangsung.

"aku sudah memberiku kebebasan untuk mencari siapapun yang siap memberimu keturunan mr. kanemoto." terang karina, posisinya kini sudah kembali berdiri sembari merapihkan tampilannya yang sedikit berantakan.

"aku sudah menemukannya, tapi aku masih mengharapkan keturunanku lahir dari rahimmu."

"bersetan, mau keluar dari rahimku atau rahim orang lain itu akan tetap jadi keturunanmu yoshinori." maki karina terdengar sangat lantang, sampai berhasil membuat tangan besar itu mendarat diatas leher jenjangnya, pun membuatnya sedikit sulit bernapas karna yoshi yang mencekiknya cukup kuat.

"aku sudah katakan untuk tidak pernah berteriak dihadapanku karina." desis yoshi, lalu melepaskan cengkraman tangannya dari leher sang istri.

lantas yoshi beralih, memberi titah dari sepasang mata tajamnya pada sang bawahan yang sejak tadi berada didalam ruangannya itu untuk bersuara.

"anggota yang saya suruh mengawasi apartemen jihoon-nim mengatakan bahwa seorang pria membawa jihoon-nim kerumah sakit, dan informasi yang didapatkan saat ini jihoon-nim tengah hamil, tuan."

"berapa usia kehamilannya?"

"satu bulan, tuan."

"dan kau karina," tubuhnya memutar sembari menunjuk kearah sang istri yang tengah duduk dikursi kerjanya.

"persiapkan dirimu, besok pagi kabar kehamilanmu akan tersebar." titah yoshi.

🐈‍⬛

segelas susu yang baru saja diletakan didepannya menarik perhatian jihoon dari layar datar tabnya, melirik sekilas kearah junkyu yang tengah memandanginya dari samping.

"apa?" tanya junkyu, total tak mengerti saat jihoon yang tiba tiba menunjukan layar tabnya yang menampilkan berita kehamilan seorang artis ibu kota.

"dia karina, istri mr. kanemoto atasanku." ucap jihoon pelan.

entah kenapa perasaan jihoon tiba tiba merasa tak nyaman dengan berita yang sedang naik daun ini, berita kehamilan dari pasangan artis karina dan pengusaha sukses kanemoto memang yang paling dinanti sejak pernikahan megah mereka berlangsung dulu.

dan kalau boleh jihoon perjelas lagi, yoshi sendiri pernah mengatakan kalau istrinya menolak untuk memberikan atasannya itu seorang keturunan kanemoto. itu sebabnya yoshi sampai bertindak seenaknya dengan jihoon, hanya untuk mendapatkan seorang anak.

"butuh pelukan?" tawar junkyu, bahkan kedua tangannya sudah ia rentangankan selebar mungkin untuk sahabatnya.

dan bisa apa jihoon selain menerima tawaran itu, memeluk erat tubuh sang virgo sembari terus mengatakan bahwa ia takut akan sesuatu tak menyenangkan terjadi dimasa yang akan datang.

"aku akan memastikan kalian aman dan baik baik saja, jangan terlalu mencemaskan hal lain. fokus saja pada kehamilanmu." dan junkyu tak akan lelah memberi kalimat penenangnya untuk sang pisces.

"bayi ini,"

"milik kita kan junkyu?" tanya jihoon, nadanya bahkan terdengar lirih saat mengucapkannya.

tangan yang semula berada dipunggung si pisces kini berpindah menjadi mengusap lembut perut rata jihoon, "bayi ini milik kita." bisiknya tegas.


















to be continued.

Madden.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang