Jaeyong Fanfiction
By annaJangan lupa vote dan komen kawann...
Bacanya pelan-pelan karena 2000 words lebih...Happy reading...
Mark Jung adalah satu-satunya Pewaris Jung saat ini, bocah itu sudah terlalu sering menelan keacuhan sang ayah, sehingga lambat laun ia mulai mengerti jika Daddynya mungkin saja tidak menyukainya.
Semenjak kecil Mark tidak pernah bertemu dengan ibunya, hanya Paman Yuta, Johnny, Lucas, Winwin, Ten beserta Kakak Karina dan Winterlah yang sering berada di dekatnya.
Pernah sekali Mark bertanya di mana ibunya, tetapi mereka sama sekali tidak memberitahunya, mereka hanya diam dan berkata jika ibunya telah pergi. Sedangkan bocah itu tidak berani bertanya pada Daddynya.
Dengan pelan Mark membuka kamar tidurnya, masuk dengan langkah lemas dan berjalan ke arah meja belajarnya. Di sana terdapat tas sekolah berkarakter tokoh kesayangannya; Spiderman.
Sedikit kesusahan Mark memakai tas itu dan mulai berjalan keluar, langkah kakinya yang terbalut sepatu putih itu berdecit saat sol sepatu bersinggungan langsung dengan lantai.
Langkah kaki Mark terhenti saat dua pelayan di mansion ini keluar dari salah satu kamar yang terletak tak jauh darinya, bocah itu terlihat penasaran, karena ia tahu jika kamar itu sebelumnya kosong.
Melupakan tujuannya, Mark dengan keingintahuan khas anak-anak menghampiri pelayan itu, berdiri di belakang mereka tanpa satupun orang yang menyadarinya. Ia menyembulkan kepalanya untuk mengintip ke dalam kamar, dan saat itu ia melihat seseorang sedang duduk di atas kasur dan tengah melihat beberapa makanan yang tersaji di atas meja lipat.
"Siapa?"
Perkataan Mark membuat kedua pelayan itu tersentak, mereka menatap Mark dengan bola mata yang membulat terkejut.
"Astaga Tuan Muda. Kenapa anda di sini? Bukankah ini waktunya untuk pergi ke sekolah?"
Perkataan dari salah satu pelayan di balas dengan kesunyian, Mark melangkah ke dalam kamar tanpa melepaskan tatapannya pada lelaki di depannya.
"Siapa?"
"Tuan muda, dia adalah Tuan Taeyong, Tuan besar yang membawanya kemari beberapa hari yang lalu."
Lagi, ucapan itu tidak mendapatkan balasan apapun selain mata yang serupa milik Jaehyun itu berpendar dalam.
Taeyong mengerjap bingung, ia menatap Mark dengan dahi yang berkerut. Perlahan lelaki itu bangkit dari duduknya, berniat untuk menghampiri bocah berusia 6 tahun itu. Tetapi belum sempat ia melangkahkan kakinya, Mark sudah terlebih dahulu berlari pergi, meninggalkan Taeyong dengan keheningan yang kembali menyapanya.
Yang Taeyong lakukan hanyalah kembali mendudukan dirinya dengan pikiran yang mulai melayang jauh.
***
Sepasang kaki berbalut celana panjang hitam itu melangkah dengan cara yang begitu angkuh, melewati setiap lorong mansion dengan dagu yang terangkat tinggi. Tatapan matanya berpendar tajam dengan kilat dingin yang menyala, Jaehyun bahkan tidak memperdulikan setiap sapaan yang keluar dari mulut para pelayan di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice [ Jaeyong ]
Short StoryTidak akan pernah terbayang olehnya, berdiri di atas panggung redup dengan pakaian yang tidak layak seperti ini, menyaksikan bagaimana orang-orang saling berebut untuk memilikinya, Lee Taeyong nyatanya hanya seonggok permata yang harus terbenam dala...