kelima

1K 121 16
                                    

sudah balik niihh!! ohh iya
taegyuiest terutama bo-iest
aku minta maaf banget updatenya
agak lamaa, malah sebulan sekali
soalnya aku bener bener sibuk:(
aku usahain banget buat update
fanfic ini sampai selesai dalam
waktu dekat!! so, here we go!

--

Beomgyu membuka matanya, entah sekarang sudah jam berapa, ia merasa matanya sudah tidak berat lagi. Ketika hendak meregangkan badan karena tidur sambil duduk, ia mendapati punggungnya di selimuti jaket tebal, wanginya maskulin, namun menenangkan.

"Jaket siapa anjir," Beomgyu melepas jaket itu dan meletakkannya di atas meja, ia meregangkan badannya, melihat jam yang ada di hpnya, dan berniat mau berdiri buat jalan balik ke kelasnya, tapi pas noleh ke belakang aja dia langsung berhenti.

"Taehyun?"

Yang berdiri di belakang dan senderin kepala di pintu ya si Taehyun, dia senyum tipis, Beomgyu yang melihat Taehyun seketika teringat kejadian di kamar mandi tadi.

"Aduh anjing ngapain inget kejadian tadi bangsat," batin Beomgyu.

"Itu jaket temen kamu, orangnya tinggi, tadi ke sini mau nganterin bekal, bekalmu di depanmu itu,"

Beomgyu reflek menoleh menatap kotak makanan berwarna pink bertuliskan "heegyu" dan dia langsung tau kalau ini dari heeseung. 

"Oh iya, tau nama saya dari mana? Langsung nyebut nama saya gitu bo, kamu cari tau tentang saya?" tanya Taehyun membuat Beomgyu merasa mulas.

Yakali dia mencari tau tentang Taehyun, tau namanya saja dari desahan cewek. Beomgyu memilih menghela nafas dan mengambil kotak makanan yang ada di depannya.

"Kamu grogi ya? Saya tanyain kirain bakal di jawab,"

"Gue baru bangun jangan bikin emosi, gue lempar ni meja kaca ke lo," ujar Beomgyu membuat Taehyun terdiam, ah aslinya Beomgyu jadi tidak enak sampai membuat orang diam begitu hanya saja itu sifatnya, lagian jadi orang kepedean amat tu ketua BEM.

Beomgyu langsung bangkit dari duduknya, melepas jaket itu dan berjalan melewati Taehyun begitu saja, lagipula apa yang harus dia katakan? tidak ada kan, tapi Taehyun ada.

"Bo, saya boleh minta nomer telpon kamu?" tanya Taehyun membuat Beomgyu berhenti melangkah.

"Buat apaan?" tanya Beomgyu dengan curiga, ya takutnya di jadiin bo pribadi.

"Buat saya jadiin nomer pinjol,"

"HAH?"

"Engga, buat saya jadiin teman,

Beomgyu terkejut bukan main mendengar ajakan si Taehyun ini, hanya saja kata terakhirnya membuat Beomgyu lebih tercengang lagi.

"Teman di ranjang, saya bisa bayar kamu berapapun yang kamu mau, asalkan sama saya."

**

Langkah para mahasiswa dan mahasiswi terhenti saat si ketua BEM, Taehyun, jatuh seperti terlempar dari dalam ruangan perpus. Beomgyu berlari keluar dan duduk di atas perut Taehyun dengan raut wajah marah, Beomgyu marah mulu.

"BERANINYA LO NGAJAKIN GUE KAYA TADI NJING?! MUKA GUE SEMURAH ITU KAH?!!" teriak Beomgyu di depan wajah Taehyun, sedangkan yang di teriaki hanya tersenyum tipis.

"Saya cuma ngajak, kalau kamu tolak tidak apa - apa, kenapa harus marah?" tanya Taehyun dengan tenang, sedangkan teman - teman Beomgyu langsung menarik Beomgyu berdiri dari atas Taehyun, kan takutnya ambigu orang posisinya begitu.

"Gyu ayo balik, kita - kita cariin buset," ujar Guanlin seraya menarik tangan Beomgyu, sedangkan Beomgyu masih menatap marah ke arah Taehyun.

Jaemin sama Jeno buru - buru senyum kaku ke Taehyun sama yang lain, langsung ikutan ngacir ikut Guanlin sama Beomgyu. Ya gimana ngga emosi, Beomgyu selama itu kan cuma kena dare, malah masih di tagih, bukannya dia juga udah sama cewe lain, yakali dapet bekasan, maunya yang ori, bukan cowo, Beomgyu suka cewe lagian. ah yakin?.

Habis emosi nih, Beomgyu langsung nyeret Taehyun dan di dorong sampe keluar ruang perpus, ngga peduli ada beberapa mahasiswa juga di dalem, untung ngga ada yang jaga, kalo ngga biasanya cepu tuh.

**

"Ya lo terima aja Gyu, kamu minta berapa aja pasti di kasi, kalo gue jadi elo mah mau - mau aja," ujar Guanlin dan mendapat pelototan dari Beomgyu.

"Lo aja kalo gitu, gue masih suka cewe lagian, masih straight ngeri - ngeri abis,"

"Iya si paling suka cewe, yang ada cewe yang lo pacarin insecure kali ngeliat cantiknya lo, bisa kalah gemes juga," ujar Jaemin membuat Beomgyu mengusap wajahnya kasar.

"MALAH DUKUNG BELOK NI GIMANE CERITANYE NJING?" teriak Beomgyu membuat mereka menutup telinga.

"Boti nggaboleh teriak - teriak," kata Jaemin lagi.

"Lo ngaca dong lo tuh yang boti," 

"Gue boti tapi gue akuin, nah lo, ngga ngaku, udah terima aja ajakannya Taehyun, nanti gue bantu beliin barang - barang yang harus lo pake," 

Beomgyu benar - benar ingin memaki Jaemin, tetapi ia masih kepalang emosi dengan Taehyun, ia ingin menghajar wajah itu rasa - rasanya. Beomgyu tau dia orang susah, tapi ya ngga di ajak bo beneran juga kali.

"Asu lah, masih emosi gue-

Belum selesai Beomgyu ngomong, ada telepon masuk dari ponselnya, tertera nama "ibu" di layar. Perasaan Beomgyu seketika tidak enak, jarang - jarang ibu meneleponnya, pasti ada apa - apa, beda lagi kalau kangen sih. Beomgyu langsung menjawab telepon itu.

"Halo bu, ada apa?"

Namun saat Beomgyu mendengar entah apa yang di katakan ibunya, wajahnya memucat, hingga tiga temannya mengisyaratkan "ada apa?" padanya. Namun Beomgyu hanya bisa terdiam sambil terus mendengarkan ibunya berbicara,

ada apa dengan ibunya Beomgyu?...

***

Jangan lupa
berikan dukungan kalian!
sampai jumpa di chapter
selanjutnya!

BO ; TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang