04.

541 81 10
                                    

Selalu ada mata yang mengawasimu . .

Zoro bete, kalau kata Perona sih gitu. akhir-akhir ini Perona mau muntah lihat tingkah abangnya sendiri, hampir-hampir aja Zoro mati karena gagal fokus war sama bapaknya, ya cuma dapet 50 jahitan aja sih

"zoro, kenapa latihanmu malah menurun?" Tanya Mihawk, niatnya mau introgasi anaknya, tapi gak jadi. Anaknya masih dikondisi perban, agak kasihan, dikit

"gatau, gak semangat hidup"
Mihawk mengangguk, mengerti maksud putranya. Mihawk melirik Perona yang masih sibuk mengupas-memotongi Apel bagian Zoro
"sudah selesai, perona?"

"sudah papa, lagian manja banget bang zoro, tinggal gigit doang kok!" Tapi tetap aja, Perona kupasin. Biar lucknut Perona sayang sama Zoro, soalnya Zoro ATM perutnya

"kalau gak ikhlas mending kaga usah" Zoro buka mulut waktu Perona menyuapi potongan Apel ke-mulutnya
"lo lagi sekarat, gua sebagai adek harus baik, itung-itung balas budi" Balas Budi karena Zoro satu-satunya yang pernah menjaga Perona waktu sakit tahun lalu. Menemaninya bahkan rela ngeskip Tugas berakhir dihukum disekolah. Dimana Mihawk? dikala itu Mihawk ada panggilan dadakan, dia juga tidak rela meninggalkan Perona, namun Zoro meyakinkan ayahnya itu

"abang tau gak? gak tau kan, makanya adek mau kasih tau"
Zoro menatap datar Perona, rasanya Apel dimulut jadi hambar melihat tingkah Perona
"kak sanji, ini apel dari dia"

eh?

"seriusan lo?" Perona mengangguk, dia tersenyum. Melihat dari berubahnya ekspresi dan lantunan melodi suara Zoro
"tanya aja sama papa, kak sanji kesini bareng yonji, katanya yonji mau latihan pedang, terus kak sanji bawain buah"

Zoro tersenyum, Apel yang ia rasa Hambar kini menjadi Manis. Sangat Manis sampai-sampai membuat Perona kesal melihat senyum abangnya

"giliran kak sanji abang senyum, giliran ke adeknya malah songong, tai lo!"

🤡

"roronoa gimana kabarnya?"

"baik, kata perona udah mendingan dikasih apel dari sanji, hehe"
Sora terkekeh mendengarnya, dia menarik tangannya untuk mengelus pucuk kepala Sanji. Surai pirang yang sangat ia sukai
"sanji, kamu suka roronoa, iya?"

"e-eh? kenapa bunda bilang begitu? s-sanji cuma menjenguk"

"iya menjenguk, bunda gak larang siapa cinta kamu, kalau perkiraan bunda benar, bunda gak salah, roronoa bunda percayai" Sanji yang mendengar itu sedikit malu namun sejujurnya dia sedang menahan diri untuk tidak 'meledak'

Untung saja Zoro masih sekarat, kalau Zoro disebrang melihat wajahnya, dipastikan Sanji akan mengamuk

"iya, bunda"

[ BERSAMBUNG ]
30082022 : 01.48
ZOSAN : SEKARAT

07. adalah akhir dalam book
angka 7 gak semestinya angka keberuntungan 🤡

JUST FRIENDS: ZOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang