03.

598 86 7
                                    

Selalu ribut bukan berarti tak menyukai satu sama lain . .

Sanji menarik rokoknya lalu menghisap ulang dalam lipatan bibir merah cherrynya. Matanya, pandangannya selalu mengarah kesebrang sana, dimana balkon kamar lumut tinggali

Namun dengar-dengar si Zoro lagi gak dirumah, katanya pergi mengunjungi sepupunya yang baru saja melahirkan anak

"sepi ya? kasihan"
Sanji meletakan rokoknya dalam asbak, senyumnya langsung kecut melihat siapa yang datang ke wilayahnya

"berisik lo, gorila ijo"
Yonji, anak terakhir dikeluarganya. Gorila? salahkan tubuhnya yang keras dan tinggi melebihi Sanji sendiri

"jahat lo, itu roronoa keren juga main pedangnya, pengen dah gue"

"ya minta ajarin om mihawk lah, napa curhat ke gue sat"

"dihh lo kan abang gue! jadi perantara adeknya dong!"
Sanji lantas menggetok kepala Yonji tanpa belas kasihan
"cocote lagi tak tarik bibirmu, yonji"

"cih!"

🤡

Sanji keluar, dia mau ke warung membeli bahan masakan buat makan malam nanti. Baru aja buka gerbang udah ada yang menyapanya

'aku tau aku terkenal, jadi malu'

"eh lilis, mau belanja bulanan ya?"
Namun ekpetasinya buyar pas tau si Zoro yang menyapanya. jelas ekspresi Sanji langsung asam kecut
"lo lagi lo lagi, baru aja gua seneng lo gak ada dirumah, malah balik"

"haha tai, mau ke warung kan? bareng sini, gua bawa motor sendiri nih"
Kali ini Zoro memamerkan motor kesayangannya, Ninja. Warna hijau dan hitam, benar-benar mengikutinya

"gua males nungging di jok lo sumpah, pantat gua mahal asal lo tau"

"ntar gua goputin mekdi dah"

"oke deal"

Zoro hanya bisa tertawa renyah, walau baru saja dia membantinkan Sanji
'pantat lo seharga mekdi ya lis, capek gue'

[ BERSAMBUNG ]
29082022 : 11.12
ZOSAN : MEKDI

Dah ah, mau ngilang 🤡✌️

JUST FRIENDS: ZOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang