Lepas

10 0 0
                                    

"Evin! Evin! Evin bangun! Kamu kenapa?! Heii!"

"Yaa? Kenapa Dy??"

Muka panik Daddy mereda dan Daddy bilang kalau tadi aku pingsan.

Setelah sarapan, aku bergegas berangkat ke sekolah. Aku tetap ke sekolah dengan motor yang kupesan dari aplikasi. Aku masih memikirkan hal tadi.

Akhirnya aku memutuskan tidak akan menceritakannya kepada siapapun di masa lalu maupun di masa sekarang. Karena aku takut kesempatan ini akan hilang jika aku menceritakannya. Aku sudah merasa lebih dari cukup dengan bisa melihat kembali momen yang sudah terjadi di depan mataku.

Belum selesai dikejutkan dengan kejadian saat sarapan, aku kembali memikirkan mimpi semalam. Ternyata, aku tidak sepenuhnya melupakan mimpi itu.

Saat perjalanan menuju ke sekolah, aku mulai memikirkan kembali. Bagaimana cara aku kembali ke masa lalu? Aku mengingat-ingat kembali yang terjadi tadi pagi. Sepertinya aku akan kembali jika aku berkhayal atau memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu.

Tiba-tiba terlintas di kepalaku memori saat aku mendapat firasat sebelum masuk sekolah. Seketika mataku mendelik dan aku sadar telah kembali ke masa lalu.

Saat itu aku melihat diriku yang sedang berpamitan dan naik ke motor.

Aku seperti de javu dan merasakan kembali. Aku mengikuti diriku sampai ke sekolah. Sesampainya di sekolah, aku melihat diriku sedang bengong di atas motor yang sudah berhenti di depan sekolah. Aku tahu apa yang muncul di dalam benak diriku saat itu.

Aku memberanikan diri untuk menginterupsi dan memberitahu diriku bahwa ia harus pulang sekarang. Aku tidak peduli lagi hal itu akan membuatnya bingung atau mengacaukan masa lalu. Aku hanya ingin diriku melihat dan berpamitan dengan mammy untuk terakhir kalinya.

"Vin, cepet ikutin hati kamu! Ayo cepet pulang!"

"Apasih? Kamu siapa? Kok muka kita sama?"

'Aneh banget, aku masih mimpi kah?'

"CEPET PULANG SEKARANG! GAK USAH BANYAK MIKIR! ADA HAL YANG DARURAT! KALO KAMU GAK IKUTIN KAMU BAKAL NYESEL SEUMUR HIDUP!"

Tanpa sadar aku membentaknya karena sudah tidak ada waktu lagi.

Aku langsung menyuruh pak sopir untuk kembali tanpa memikirkan pendapatnya.

Tiba-tiba aku sudah sampai di sekolah saat kembali ke kenyataan. 'Semoga diriku benar-benar kembali ke rumah' Aku hanya bisa berharap.

Masa Lalu

"Mammy! Mammy! Kenapa?" Ucap Daddy dengan panik. Aku melihat mammy yang sesak nafas tiba-tiba.

Aku berdiri dengan tegang, seluruh badanku kaku dan merinding. "Mammy kenapa, Dy? Kok kek susah nafas?"

Daddy tidak menjawab, muka Daddy terlihat pucat. "Vin! Cepet cari bantuan!"

Aku segera turun ke bawah, tapi sebelum menyentuh tangga pertama, tiba-tiba mammy memanggilku dengan lemah. "Vin... Sini bentar..." Aku segera berlari ke arah mammy.

"Vin, jadi anak yang baik ya, mammy percaya kamu bisa. Maaf kalo mammy gak bisa dampingin kamu sampe besar. Tapi mammy percaya kamu pasti bisa...."

Setelah selesai mengatakan itu, tiba-tiba mammy sesak nafas dengan sangat hebat, matanya mendelik ke atas, dan mulutnya berbusa.

"MAMMY! BANGUN! EVIN BAKAL JADI ORANG YANG BERHASIL! MAMMY HARUS LIAT! JANGAN PERGI! Jangan pergi mammy..." Teriakan dan tangisku pecah.

Masa Depan

Aku penasaran apa yang terjadi, apakah diriku benar-benar kembali? Aku ingin memastikannya. Aku mencoba memikirkan masa kelam yang aku alami, aku memaksa diriku, walau rasa sesak di dadaku makin menjadi. Akhirnya, bisa.... Aku kembali ke masa lalu.

Aku melihat diriku yang sedang berteriak dan menangis sambil mengguncangkan tubuh mammy. Aku kembali menangis melihatnya. Aku bersyukur diriku mengikuti kata hatinya. Akhirnya diriku bisa melihat mammy lagi di saat terakhir. Saat ini, tidak ada penyesalan dalam hatiku. Diriku lega.

'Kring! Kring! Kring! Bangun sudah pagi! Kukuruyuk! Bangun! Bangun!'

Bunyi alarm yang membangunkan Evin setiap pagi. Evin bangun dengan mata sembab karena sepanjang mimpi semalam dia menangis.

"Ternyata, semua hal itu hanya mimpi? Aku ke masa lalu juga hanya mimpi?! Kenapa?? Hiks hiks hiks. Tapi aku bersyukur, aku bisa mengetahui wasiat mammy untukku. Terima kasih ya Tuhan, ternyata kau mengerti isi hatiku."

Evin tidak ada lagi penyesalan. Dia menjalani hidup dengan lebih terarah dan memiliki tujuan. Dia menjadi 'orang' seperti yang diharapkan mammy padanya.

TAMAT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang