LINGKARAN

43 6 0
                                    

Ada dua lingkaran yang menguasai manusia, lingkaran pertama adalah apa-apa yang berada di luar kemampuan manusia ; seperti jenis rambut, warna rambut, warna kulit, kelahiran / kematian dan lain sebagainya.

Dalam lingkaran ini manusia dipaksa untuk menerima, suka atau tidak, dengan suka rela atau terpaksa, tapi di sana manusia tidak dimintai pertanggungjawaban sebab disana manusia tidak bisa memilih, tidak bisa menolak, hanya bisa menerima.

Dalam lingkaran ini, jika kita telaah lebih dalam, ada satu hal yang bias kita ambil pelajaran— Pada lingkaran yang manusia tidak punya kendali di sana, kita diajarkan bahwa sehebat-hebatnya manusia—dia (manusia) tetaplah makhluk terbatas, lemah lagi tidak berdaya, dia (manusia) membutuhkan sesuatu yang lebih dan dari fakta itu seharusnya membuat manusia sadar bahwa tidak sepatutnya menganggap bahwa dirinya mampu untuk bertindak seenaknya di atas muka bumi.

Lingkaran kedua adalah apa-apa yang berada dalam kuasa manusia, seperti ketika dia lapar, apakah dia akan memakan sesuatu yang halal atau Haram atau ketika dia hendak keluar rumah, Apakah dengan menutup aurat atau mengumbarnya, ketika dia jatuh cinta kepada lawan jenis, apakah dia akan memenuhinya sesuai dengan hukum syara atau hanya berdasarkan nafsunya.

Dalam lingkaran ini manusia diberikan pilihan, dia bebas memilih apa-apa yang diinginkannya, tapi dalam lingkaran ini manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dia pilih,karena dia punya kendali penuh atas apa-apa yang dipilih.

Dalam lingkaran ini, jika kita telaah lebih dalam, ada satu hal yang bias kita ambil pelajaran—Pada lingkaran yang manusia punya kendali penuh terhadapnya, manusia diuji sekaligus diberikan kesempatan, di sana dia (manusia) dibebaskan untuk mengambil Atau meninggalkan apapun yang dia inginkan, dia (manusia) dibebaskan untuk memilih apapun yang dia mau, tapi dia juga diuji Apakah pilihan yang dipilihnya itu menjadikan dia lebih taat kepada penciptanya atau justru bersikap seolah-olah dia bisa melampaui penciptanya.

LO-GI-KA SEDERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang