Hari ini akademi Konoha mengeluarkan pengumuman tentang ujian akhir semester yang akan di adakan dengan melakukan tes menyanyi di depan para penguji.
Para penguji tes tahun ini tidak main-main Luciano pavarotti akan menjadi salah satu penguji.
Semua siswi akademi Konoha panik dan was-was, kecuali sakura. Sakura di juluki sebagai Maria callas nya Jepang. Sakura memiliki suara seperti malaikat kata coach vokal akademi Konoha.
"Sakura... Maukah kau mengalah untuk ujian kali ini?" Tanya Ino, sahabat sakura.
"Aku tidak mungkin mengalah Ino, karena aku dengar juara 1 akan dapat tiket masuk ke universitas Ferris di Yokohama." Jawab sakura.
Ino mulai was-was, dia tidak ingin mendengar jawaban itu dari sakura.
Ino Berlutut dan memegang kaki sakura.
"Sakura, kau murid cerdas. Kau bisa masuk jurusan apapun. Tapi aku tidak bisa, aku hanya punya 1 keahlian dan itu menyanyi, sakura aku mohon, aku ingin membuat ayahku bangga." Pinta ino sambil terus menangis, berharap sakura akan luluh.
Sakura menatap Ino, sakura tidak menyangka Ino akan seperti ini.
"Ino, kau berasal dari keluarga kaya. Tanpa tiket itu kau tetap bisa masuk universitas Ferris dengan Jalur umum/tes. Sedangkan aku yang yatim piatu dan miskin ini tidak akan bisa sepertimu." Jawab sakura.
Ino berdiri dia menatap mata sakura dengan tatapan memohon ah tidak mungkin lebih tepatnya memaksa.
Sambil menggenggam erat kedua tangan sakura, dan dia berkata.
"Sakura aku akan mengatakan kepada ayahku untuk membiayai kuliahmu di universitas apapun, jurusan apapun kecuali di Universitas Ferris atau di jurusan musik manapun." Kata Ino.
"Ah iya, nilai matematika dan sains mu sangat tinggi, bagaimana jika kau mengambil jurusan kedokteran di universitas Kyushu." Tawar ino kepada sakura.
Sakura menatap datar ke arah Ino. Sakura tidak pernah menyangka bahwa sahabatnya akan memiliki pikiran picik seperti ini.
"Tidak Ino terimakasih. Aku akan tetap ikut ujian ini. Ino bukankah lebih baik kita bersaing secara sehat?" Tanya sakura.
Ino menatap sakura tak suka. Dia merasa telah memberikan penawaran baik kepada sakura, tapi sakura justru ingin bersaing.
"Baiklah jika kau ingin bersaing, maka hubungan persahabatan kita berakhir sampai disini. Kau akan menyesal sakura." Kata Ino dengan nada mengancam.
Ino meninggalkan sakura dengan perasaan kesalnya.
Sedangkan sakura dia menatap punggung Ino dengan tatapan miris.
"Dia berubah karena ambisinya. Seseorang harus menyadarkannya." Lirih sakura.
Dan cerita sebenarnya baru dimulai.
Hati ini adalah hari dimana ujian akan di laksanakan.
Semua siswa dan siswi menggunakan gaun dan tuxedo terbaik mereka saat ujian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.