-002-

994 76 9
                                    

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Pair : Sasunaru pair lainya akan muncul mengikuti alur.
Warning : gaje, Typo, hurtcomfort
19+[adegan kekerasan(?)] Dll.

.

.

.

Happy reading~

-OoO-

Kushina tengah mengoleskan salep pada luka di bokong Naruto. Dengan satu sabetan saja sudah berhasil membuat luka di bokong mulus putranya.

"Lagian kau ini kepala batu, batu ketemu batu tentu akan menimbulka api. Dan kau batu krikil tak tahu diri ingin memecahkan batu kali? Tak bisa di bayangkan memang."

"Pelan pelan ma, itu aset Naruto yang berharga. Mama harus menyembuhkan luka itu sehingga tak berbekas nantinya." Pinta Naruto.

"Sudah untung mama bantu oleskan obat." Ucap Kushina seraya menekankan jarinya di luka Naruto.

"Aw sakit tau..." Pekik Naruto.

Naruto reflek langsung duduk, walau masih nyeri tapi ia paksakan untuk duduk.

"Kenapa sih kalian ingin sekali membuangku?
Memang kenapa kalo aku tak menikah dengan pria tua itu?"

"Kau lupa tamparan mama kemarin?"

"Mana mungkin..." Naruto menggosok-gosok pipinya seraya berharap menemukan gambar tangan ibunya.

"Tapi kenapa harus naru ma..." Lirih Naruto.

Kushina yang melihat raut wajah memelas putranya tentu sebenarnya tak tega untuk memberikan masa muda putranya untuk pria itu. Pria yang bahkan ia dan suaminya tak tau bagaimana tampangnya. Karna selama ini dalam menjalankan bisnisnya mereka bertemu dengan perantara orang dekat pak Sasuke. Dan rumor-rumor tentang orang itu tentu membuat ia sebagai seorang ibu tak rela.

"Jika Naru tak mau menikah dengan dia, maka papa dan mama harus masuk penjara karna hutang yang sangat banyak itu."

Naruto menatap wajah ibunya dalam-dalam, jelas disana terlukiskan kekhawatiran yang begitu mendalam.

Naruto berpikir jika ibunya khawatir akan kehidupan Naru dan adik bungsu nya jikalau mereka meringkuk dibalik jeruji besi. Untuk Menma dan Naruko mereka tak terlalu khawatir karna Menma dia sudah bisa berkerja sendiri sedangkan Naruko dia sudah akan memiliki pendamping hidupnya.

"Biarkan Naruto berpikir lagi ya, ma."

Satu kalimat itu bagaikan angin segar dalam keluarga Pak Minato. Kushina memeluk putranya erat-erat dan berterima kasih karna sudah mau bersikap dewasa.

-OoO-

Hari ini Naruto di bawa kedua orang tuanya ke perusahaan milik Pak Sasuke, Takjub sebenarnya dengan perusahaan milik calon suaminya itu.
Namun Naruto tentu khawatir akan nasibnya kelak.

Memasuki ruangan khusus, seseorang yang katanya asisten pribadi pak Sasuke datang dengan sebuah dokumen penting di tangannya.

"Silahkan Pak Minato beserta istri menandatangani dokumen ini."

Istri tengil Ceo tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang