A/N : pembaca yang baik adalah pembaca yang meninggalkan jejak. Entah itu komen, vote dan follow. Thanks_
.
.
"Selamat ulang tahun, Unnie." Lisa meniup satu lilin itu di depan Jennie tanpa apapun. Karena di dalam ruangan itu sudah penuh dengan bunga-bunga, dekorasi dan juga hadiah-hadiah. Semua tertata rapi. Tentu saja Chaeyoung dan Jisoo yang melakukannya. Sesuai dugaan Lisa, mereka pulang larut karena ingin merayakan hari kakaknya dilahirkan. Ruangan itu kini sudah sepi. Sehingga Lisa bisa menemui Jennie lagi tanpa harus berdebat seperti tadi.
"Hey, kenapa kau menangis, Unnie? Ya, maaf, aku mungkin menjadi orang paling terakhir yang mengucapkan ulang tahun padamu. Kau pasti tahu jika aku ada di sini tadi, Chaeyoung akan memakiku lagi." Ucap Lisa tertawa hambar sambil mengusap lembut air mata Jennie. Jennie ada di sana. Tentu saja melihat apa yang selama ini Lisa dan keluarganya lakukan. Apalagi Lisa. Sejak berbaring di kamar rawat VIPnya, Lisa yang selalu mengurusnya. Memandikannya dan menggantikannya baju setiap hari. Sekedar mengucapkan terima kasih saja ia tak bisa melakukan itu. Itu'lah yang membuatnya sedih.
"Sebentar lagi aku dan Chaeyoung berulang tahun. Aku harap___kau sudah bangun saat itu. Dan mengucapkan selamat ulang tahun pada kami seperti biasa. Hanya itu hadiah yang aku pinta pada Tuhan." Ucap Lisa sambil mengecup kening Jennie sedikit lama. Sebelum akhirnya kembali lagi ke kamar rawatnya karena masih sedikit pusing dengan kelakuannya tadi di rooftop.
.
.
Sudah larut. Tetapi Yejin masih terjaga. Sementara penghuni lain sudah terlelap sekembalinya dari Rumah Sakit tadi. Ia justru memasuki kamar Lisa. Berdiam lama di dalam kamar putri bungsunya itu sambil sesekali tersenyum saat tengah mengamati sesuatu. Entah kenapa si bungsu suka sekali warna kuning. Hingga semua pernak pernik yang dimilikinya harus serba kuning. Karena menurutnya kuning itu cerah, melambangkan keceriaan. Itu sama dengan kepribadiannya yang dulu. Sebelum kecelakaan itu terjadi. Membuat Yejin tanpa sengaja mengeluarkan liquid beningnya. Ia ingin ujian dalam keluarganya segera berakhir agar semuanya bisa kembali seperti dulu.
"Sayang, aku mencarimu di kamar Jisoo dan Chaeyoung. Ternyata kau di sini." Hyunbin khawatir karena Yejin tidak bersamanya saat Ia terjaga. Itu sebabnya Ia mencarinya ke seluruh kamar putrinya.
"Aku merindukan lili kecil kita yang manis. Jadi__hanya bisa menemuinya di kamar sepi ini." Ucap Yejin sedih sambil memeluk bantal Lisa yang tertinggal wangi tubuhnya di sana. Kamar itu selalu sepi. Karena sejak kecelakaan itu Lisa memang jarang tidur di rumah. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya di luar setelah merawat Jennie. Tentu saja sebagai orang tua mereka tahu Lisa tinggal di mana. Tetapi tidak bisa berbuat apa-apa karena itu permintaan Lisa. Dan mereka hanya mengawasinya dari jauh.
"Mereka masih sama-sama muda. Belum mengerti arti semua ini. Aku yakin, akan ada saatnya semua itu kembali lagi seperti dulu. Kita hanya menunggu waktu." Ucap Hyunbin yang kini memeluk Yejin yang mulai menangis..
.
"Kenapa ada di sini? Tidak istirahat setelah mendorongku tadi?" Ruby bertanya saat melihat Lisa yang kini duduk sendirian di bangku taman sambil menatap langit malam yang indah. Hal itu tentu saja membuatnya sedikit terganggu dengan kehadirannya secara tiba-tiba.
"Kau sendiri sedang apa di sini, Dokter?"
"Aku bertanya malah kau sendiri balik bertanya." Ucapnya kesal. Membuat Lisa meliriknya sejenak. Entah kenapa kini keduanya berada di taman. Padahal seharusnya sudah terlelap istirahat karena dosis obat yang diberikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
FanfictionKehidupan Lisa sangat'lah sempurna. Ia dikeliling keluarga yang begitu mencintainya dan penuh bahagia. Memiliki teman dan pacar yang setia. Memiliki tiga orang kakak perempuan yang menyayanginya. Namun, segalanya berubah saat kecelakaan tragis menim...