"siapa sih tuh cewek ngeselin banget, pengen gw bejek bejek" Kalandra berjalan kearah kursi di ruangan Kavian.
"Dia Tania sekretaris ku" jawab Kavian yang sudah membuka laptop nya.
"Hilihh, bisa bisa nya lu pilih sekretaris kek gembel gitu mana kayak tante tante lagi"
"Dia masih muda, masih berumur 17"
"Wahh beda setahun dong, seruu nih" Kalandra tersenyum miring.
"Heem, dia suka genit kepadaku, aku tidak suka" ucap Kavian dengan manja.
Kavian berjalan kearah Kalandra dan duduk disampingnya dengan mendusel kan kepala nya di ceruk leher Kalandra seperti kucing.
"Halal untuk ditampol"
"hahaha, kasihan dia cewek, udah pernah di jambak sama Nesha"
Kalandra memutar bola matanya malas "Orang kek gitu gosah di kasihani"
"Btw Nesha siapa?"
"Adek ku"
Di tengah tengah mereka berbincang Pintu terbuka lebar, ada dua orang laki laki ber jas hitam dan satu nya lagi ber jas abu abu, mereka memasuki ruangan Kavian dengan wajah datar.
"Tadi kata nya ada yang bikin keributan, siapa?" Ucap salah satu laki laki itu.
"Wahh ganteng, itu siapa?" Belum sempat Kavian menjawab, Kalandra memotong pembicaraan nya dengan menarik narik ujung lengan baju Kavian.
"itu teman ku, lebih ganteng aku daripada mereka juga" jawab Kavian berdecih.
"Dihh kepedean"
Kalandra berdiri dan menghampiri kedua teman Kavian itu lalu mengulurkan tangan nya dengan tersenyum.
"Haii, aku Kalandra"
Salah satu teman Kavian menerima uluran tangan nya "saya Alby"
"Saya Ken" yang satu nya lagi menjawab.
Karna terlalu lama mereka berjabat tangan, dengan cepat Kavian melepas jabat tangan Kalandra dan Alby.
"Jangan sentuh sentuh bayi ku" ucap Kavian membawa Kalandra ke dekapan nya.
"Why? Apa dia yang kau maksud?" Tanya Ken.
"Ya, Rara bayi ku" jawab Kavian mengangguk.
"Wahh hebat, kau sudah menemukan cinta mu lagi, semoga tidak salah orang lagi" celetuk Alby yang mendapat pukulan dari Ken.
"Maaf, saya cuma bercanda" Ken hanya memutar bola mata nya malas.
"Tidak, kali ini aku yakin dia yang paling tepat untuk ku" jawab Kavian dengan tersenyum.
"Yay serah" Alby berjalan menuju meja kerja Kavian dan duduk di kursi nya.
"Vian, kurasa bayi mu sedang tertidur" ucap Alby menatap Kalandra yang sudah tertidur di dekapan Kavian.
"Ya benar, kau tidur kan saja dia di kursi dulu" lanjut Ken.
"Baiklah, kau duduk saja dulu" jawab Kavian menggendong Kalandra menuju kursi untuk menidurkan nya.
"Dimana?" Tanya Ken.
"Di lantai" jawab Alby.
"Aku serius bodoh"
"Ya aku juga serius, kenapa??"
"Jangan sampai aku membunuh mu" Ken menatap dingin ke arah Alby.
"Kalian yang akan ku bunuh karna berisik" sambung Kavian dengan menyelimuti Kalandra sampai dada.
"Sorry" jawab mereka berdua.
"Ternyata dia teman baik nya Rara" ucap Kavian berjalan ke arah teman nya.
"What! Dia teman baik istri mu?" Ucap Ken.
"Kuharap kau sudah melupakan nya" lanjut Alby.
"Aku sudah membenci nya" jawab Kavian.
"Bagus lah, lupakan dia dan berbahagia lah dengan yang sekarang" Alby tersenyum.
Mereka menunjukan senyum nya hanya kepada orang yang sangat dekat atau ketika mereka sedang berkumpul seperti ini, mereka sering disebut Cool Famous CEO.
"Tapi aku tidak yakin" lirih Kavian.
"Jangan seperti itu Vian" Ken mempunyai insting yang sangat kuat, apapun yang dia katakan selalu benar.
Kavian hanya tersenyum tipis.
"Pasti bi-"
Dughh
"Arghhh, kepala gw gak amnesia kan, sakit bangettt" Kalandra memegang kepala nya dan dengan cepat cepat Kavian menghampiri gadis itu.
"Kau tidak apa apa?" Kavian memegang kepala Kalandra yang terbentur tadi.
"Tidak apa apa pala bapak kau, pala gw sakit nih"
"Makanya, kalo tidur diem jangan guling guling" celetuk Ken.
"Apa sih, main nyambung nyambung aja lu"
"Ckk, serah" Ken berdecih.
"Permisi"
"masuk" jawab Kavian.
Pintu terbuka menampakkan seorang wanita cantik dengan rok pendek selutut dan baju yang sedikit terbuka di bahu nya.
"VANIA"
"Kalan? Ngapain lo disini?"
"Numpang tidur, lah lu ngapain disini? Tumben pake baju sexxyohhhhhh"
"Gua mau lamar kerja di sini"
"Hah?"
Vania memutar bola matanya "kerja paruh waktu"
"Ohhh, ok lu diterima"
"Lah si anjir, emang lu bos nya" Ucap Vania.
"Bukan sih"
"Bayi, kau diam saja biar ini aku yang urus" Kavian menjawab nya dingin.
"Tau ah gw laper mau cari makan" Kalandra keluar menuju kantin kantor Kavian.
Ketiga laki laki di ruangan itu menatap tajam kearah Vania, yang sedang berdiri dengan membawa formulir melamar kerja.
"Jangan menatap ku seperti itu" ucap Vania dengan malas.
"Kenapa kau kesini?" Jawab Ken.
"Sudah ku bilang aku ingin melamar pekerjaan"
"Kenapa harus disini? Masih ada banyak pekerjaan lain" sambung Alby.
"Gua mau nya disini"
"Tidak, silahkan ke-"
"Lahh, jangan di tolak dong kasian gak punya duit" potong Kalandra yang baru datang.
"Aku akan mencari kan nya pekerjaan lain"
"Ihh gapapa disini aja, biar nanti kalo gw main kesini ada temen nya"
Kalandra menarik narik tangan Kavian dan memohon agar Vania menerima nya.
"Pliss yaa plisss" Kalandra memasang muka puppy eyes nya yang membuat Kavian semakin gemas dengan nya.
"Baiklah baiklah ini demi mu, kau bisa bekerja besok" jawab Kavian dengan tidak ikhlas.
"Yesss, makasih El" Kalandra kembali duduk di kursi dan membuka snack yang baru dia beli.
"Baik, besok aku akan datang" ucap Vania membungkuk kan punggung nya sedikit lalu pergi meninggalkan ruangan nya.
Ken melirik Kavian yang sedang termenung "Vian, kau yakin?"
Kavian hanya tersenyum tipis dengan berlirih pelan "kita ikuti saja alurnya"
Bersambung..
Next or stop??
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG CEO AND BAD GIRL
RandomJANLUP FOLLOW AND VOTE YA♥️ HARAP DIMAKLUM KALO ADA KEKURANGAN ATAU PENULISANYA SALAH, KARNA INI CERITA PERTAMA AUTHOR!! maaf kalo alur+ceritanya agak garing karna ini hanyalah khayalan author dan ada sedikit kehidupan real life author SELAMAT MEMBA...