1

478 47 10
                                    


*

*

Naruto menatap malas kelakuan sahabatnya yang menurutnya brengsek itu.  Sasuke tengah sibuk saling mengelus dengan kekasihnya yang,  entah sudah ke berapa. Jarinya saja kurang jika harus menghitungnya.

" tidak ada pelajaran raba meraba di kelas ini. Keluar sana,  cari love hotel "

Sasuke tergelak, sedangkan gadis di pangkuannya menatapnya main-main.

" iri "
Ujar gadis yang tengah duduk di pangkuan Sasuke. Gadis itu tertawa keras melihat raut datar Naruto.

" ok ok aku pergi dulu, tampan "
Setelah nemberi ciuman perpisahan di pipi Sasuke. Gadis bernama Shion itu mengedipkan sebelah matanya kearah Naruto.

Bagaimana tidak gerah, jika mereka melakukannya tepat di depannya. Gila... Cara mereka berpacaran sudah kelewatan. Itu menurutnya. Tapi jika bagi remaja lain itu biasa.

Dengan masih tertawa Sasuke berjalan ke bangku miliknya, di depan Naruto. Posisi bangku mereka ada di belakang. Naruto di pojok dekat jendela. Dan bangkunya berada di depannya. Sedangkan tadi dia duduk di bangku milik Sai. Dimana bangkunya berada di sebelahnya.

Naruto memajukan kepalanya.
" apa kau tidak merasa jika gaya pacaran kalian terlalu berlebihan? Kau bisa menghamili anak orang "

Terkekeh, Sasuke mendorong kepala Naruto dengan jarinya.

" aku tidak akan bertindak sejauh itu. Tidak untuk saat ini "

Naruto mendengus, ia memukul tangan yang tadi berbuat jahat padanya.

" gila "

" dan kau masih mau berteman dengan orang gila ini "

" bagaimana tidak jika kau terus mengekoriku ke mana-mana "

" hehe "

" semoga aku tidak tertular tingkah gila mu "

" dalam waktu dekat aku akan menularimu "

Manik kelam itu melembut saat menatap gadis pirang itu yang terus menggerutu. Entah kapan, Sasuke harap secepatnya.

*

*

" sa yang~ "

Kecupan di puncak kepala dan suara mendayu itu membuat Naruto hampir muntah mendengarnya.

" sayang kepalamu "

Ujar Naruto dengan kaki menendang tulang kering Sasuke. Sayang tidak kena. Sasuke menghindar, meloncat kesana kemari menghindari tendangan Naruto. Dengan senyum tipis Sasuke tebar,  malah membuat Naruto meradang.

" AYAM KAMPUNG!! AKU BERSUMPAH AKAN-"

" menidurimu "

" kau dan mulut sialanmu. .... Kucincang kau... YAH KEMARI!! "

Suara tawa Sasuke yang jarang dilihat memenuhi koridor kelas. Seperli lonceng gereja yang berbunyi karena hembusan angin.

Indah...

Iya menurut siswi lain. Jika itu Naruto... Ogah. Yang ada pemuda itu otaknya pasti penuh dengan hal licik yang akan di tujukan padanya. Sialan..

Terjadilah lomba maraton mengitari sekolah.
*

*

Pelajaran Kimia.
Kepala Naruto sudah berasap karena karbon dioksida, yang di produksi kepalanya. Dengan semua rumus yang terpampang pada buku paket yang terbuka. NaCl... Ya tuhan apa itu? Yang ia tau hanya O2 dan CO2 saja, lainnya minus. Nilainya saja tak lebih dari 35. Pokoknya buruk.

SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang