2

342 49 6
                                    


*

*

Salam sapa sayangnya terhenti, saat dirinya membuka pintu Presdir dan melihat ke tiga temannya sedang dadah-dadah manja ke arahnya.

Sasuke, Shikamaru dan Sai. Ketiga pria yang sudah di kenalnya sejak SMA itu berkumpul di ruangan Fugaku. Gadis itu berdecih. Terakhir mereka berkomunikasi sudah lama. Itupun tidak berakhir baik.

Mengambil nafas kemudian berbalik. Membuka pintu lebar dan derlari menjauhi ruangan presdir. Yang terpenting dirinya aman. Suara teriakan memenuhi ruangan, sebelum tiga pasang suara sepatu pantofel memenuhi lorong.

Fugaku menatap keempatnya dengan senyum tipis. Kopi hangatnya lebih nikmat untuk di santap, dari pada memikirkan ke empatnya.

Tidak, dirinya tidak boleh menatap belakang. Dengan kekuatan penuh Naruto berlari, dan dengan gesit menghindar dari jangkauan tangan pria-pria di belakangnya. Menaiki lift dan kembali berlari.

" tidak maauuuUUU... Pergi sana, mending tidak usah kembali !! "

Menepis tangan pucat Sai yang berhasil meraih pundaknya. Mengabaikan tatapan para karyawan lain yang melihat mereka aneh. Naruto berkelit saat Shikamaru hampir meraih pinggangnya. Merunduk dan berputar dirinya berbelok kekanan dimana pintu keluar berada. Pintu masuk perusahaan. Senyum itu melebar, sebelum Sasuke melompat dan meraih tubuhnya untuk di panggul.

Tamat.

Puk~

" hehe "

Naruto melotot saat Sasuke dengan tidak sopannya menepuk pantannya. Suara cengengesan Sasuke membuatnya geram. Ia tarik kuncir rambut pria itu hingga sang impu berteriak sakit.

" ayam brengsek "

" rubah nakal, kau akan merasakan tanganku dersarang disana lagi jika kau tidak berhenti "

Naruto mendengus dan melepaskan tangannya. Membuat kunciran Sasuke terlepas.

" bagus "

Pria itu melangkah menuju kedua pria yang tengah menetralkan nafas mereka. Sai masih adem ayem duduk di lantai dengan nafas ngos-ngosan. Sedangkan Shikamaru ada di sebelah Sai, dengan tangan kanan menyangga pada pilar dengan sedikit membungkuk. Keadaannya tak jauh dari Sai.

" oh oh..  Kau harus menjelaskan semuanya nona "

Sai berdiri.
" kita keruangannya... Aku capek... Darimana kita lari tadi? "

" lantai 10 "
Shikamaru menyahut, pria itu mengsejajarkan langkahnya dengan Sai. Berjalan di belakang Sasuke yang tengah Me memanggul Naruto.

Kedua pria itu tertawa melihat wajah jutek di depannya. Naruto memandang bengis keduanya dengan tangan bersedekap. Dirinya pasrah saja dalam gendongan Sasuke. Sesekali menjauhkan rambut Sasuke yang terkena wajahnya. Dan memberikan bonus jari tengah pada kedua sahabatnya yang lain.

*

*

" yah!! Jelaskan maksud pesan mu minggu lalu "
Sasuke.

Naruto merengut. Padahal bukan dirinya yang mengirim waktu itu, tapi sang kakak yang dasarnya usil dengan se enak jidatnya mengirim fotonya yang tengah sedikit mabuk di acara kencan buta bersama teman kantornya.

Di tambah dengan caption ' yummy ' yang di tulis kakaknya, membuatnya seolah gadis murahan yang menawarkan diri. Untung foto itu di ambil langsung oleh sang kakak, setelah mengusir semua perjaka yanga ada di ruang karaoke itu.

" bukan aku yang kirim. Kak Ku-"

" jangan mengkambing hitamkan orang lain atas apa yang kau lakukan mungil "
Sasuke.

" tapi itu kenyataannya! Bukan a-"

" kenyataannya kau mabuk dan hampir di perkaos "
Sai.

" fitnah "

" hah... Jika kau ingin, kau bisa meminta kami"
Shikamaru.

Bruak!

Shikamaru terjungkal dari duduknya setelah mendapat tendangan manis dari ke tiga temannya.

" pria sinting "
Sasuke, Naruto.

" mbok yo otak di gae mikir seng bener "
Sai.

Shikamaru tertawa.
" lagian kenapa juga kau ikut acara seperti itu "
Pria itu berdiri dan memilih menyandarkan tubuhnya pada sisi meja kerja Naruto.

" pakai mabuk segala. Nanti kalau kau di apa-apakan dengan teman kencanmu bagaimana? Mikir itu jangan cuman pakai dengkul, tapi otak juga"

Ingin sekali Naruto menyumpal mulut berbisa Shikamaru.

" jangan punya pikiran cekak seperti kolor kita "
Sai

Mereka semuapun tertawa. Yah.. Sudah lama mereka tak berkumpul bersama seperti ini. Rasanya menyenangkan. Mengenang masalalu bersama.

" sudah sana pergi, pekerjaanku masih banyak "

" idih sok sibuk " sai

" kita teruskan nanti saja. Kau pulang jam berapa Naru?" sasuke

" jam 5 "

" kita kerumahku saja nanti. Ibu akan mengadakan pesta BBQ di rumah " Sasuke.

" baiklah aku juga mau tidur "
Shikamaru menghapus setitik air yang keluar dari mata kirinya dan melangkah menuju pintu.

.

.

" Na ru to "

" ada apa lagi Sa su ke~ "

" jelaskan lagi "

" Harus berapa kali aku menjelaskannya. Kau memiliki otak yang lebih pintar dari ku, tapi kenapa kau terus bertanya "

" lebih baik bertanya daripada sesat di jalan "

" otakmu yang sesat itu hanya memikirkan jalan keluar untuk adik kecilmu "

Sasuke menyengir.
" baca saja dokumen yang ada di depanmu dan kau akan mengerti. Aku sudah menjabarkannya serinci-rincinya. Bahkan otakku yang hanya seper tiga darimu saja mengerti "

" setengah "

" seper tiga. Sudah baca sana, mulutku sakit jika harus berbicara terus menerus "

" aku lebih suka mendengarkan suaramu dari pada membaca tulisan-tulisan itu yang membuat mataku juling "

Naruto menggeram. Kenapa pula Fugaku harus pensiun dini, dan malah melemparkannya sebagai sekretaris baru Sasuke. Pria menyebalkan yang ingin dia botaki.

" Ba Ca.. Dan setengah jam lagi kita ada pertemuan dengan Haruno Corporation "

BRAK !!

Sasuke hanya tertawa melihat tingkah Naruto. Rindu sekali dirinya menggoda teman perempuannya itu. Sudah lama rasanya. Ha'ah... Dirinya harus melakukan apa yang di katakan oleh Naruto, atau eentah apa yang akan bersarang di tubuhnya nanti. Entah tendangan atau pukulan.

Tubuhnya sering biru-biru jika kaki jenjang itu mengenai bagian tubuhnya. Tapi, apa kebiasaan itu masih ada sampai sekarang?

" entahlah "

.

.

.

.

.

.
Tbc


Bay... Bay... Bow

Di tunggu like, comend dan sarannya.

SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang