Antologi

Spin-off (IL) : Junhao (Re-publish)

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

_________

Forgiven
_________

∘₊✧──────✧₊∘

Memaafkan adalah salah satu hal yang sangat sulit untuk dilakukan di dunia ini. Jangankan untuk memaafkan orang lain, memaafkan diri sendiri pun rasanya butuh waktu yang lama untuk bisa dilakukan.

Karena sebaik atau sesabar apapun manusia, kata maaf yang terucap terkadang hanyalah sekedar kata belaka. Rasa sakit itu terus ada dan seolah tak mengizinkan untuk memberikan rasa memaafkan pada dia yang sudah menyakiti.

"Kak, hari ini pulang tidak?" tanya Myungho disambungan telepon pada sang suami.

Namun, senyum manis gadis itu seketika berubah tatkala mendapatkan jawaban mengecewakan dari suaminya.

'Aku ada studi di Jeju selama beberapa hari, aku tak akan pulang beberapa hari ini, jangan menungguku'

Entah sudah yang keberapa kali suaminya itu pergi dengan alasan studi di luar kota? Padahal Myungho tahu bahwa Jun tak pernah ada agenda melakukan studi, tapi dia hanya bisa mengiyakan dan berpikiran positif pada pria yang berstatuskan sebagai suaminya itu.

"Jun bilang studi ke luar kota lagi?"

Myungho menengok saat kakaknya datang menghampiri. Ya, Myungho menginap di rumah Taeyong semenjak Jun jarang pulang ke rumah. Hah, padahal usia rumah tangga mereka baru 1 tahun, tapi rasanya Myungho sudah seperti seorang janda saja.

Myungho mengangguk sambil meraih tubuh kakaknya untuk ia peluk, Myungho juga menggunakan tangannya untuk mengelus perut Taeyong yang membuncit sebab tengah mengandung anak ketiganya.

Taeyong memeluk lembut adiknya itu dengan penuh kasih sayang. Awalnya dia merasa senang karena Myungho menikahi pria yang ia cintai, bukan atas dasar perjodohan yang sudah menjadi tradisi keluarga.

Namun, semakin lama dia justru malah miris dengan nasib adiknya itu. Jun, pria yang menikahi Myungho justru semakin acuh pada Myungho. Myungho lebih sering menginap di rumah Taeyong daripada pulang ke rumahnya bersama Jun.

Myungho adalah sosok perempuan yang sabar dan selalu berpikiran positif, meskipun usianya masih muda akan tetapi dia punya pemikiran yang dewasa. Dia menyikapi segalanya dengan kapala dingin, bahkan ketika Jun pulang dalam keadaan mabuk dan tercium aroma khas perempuan dari tubuhnya.

Myungho tetap sabar ketika Jun lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit daripada di rumah mereka. Myungho pun tetap sabar ketika Jun mulai jarang menghubunginya. Dan dia tetap sabar ketika muncul rumor ada seorang gadis dari masa lalu yang kembali datang kepada sang suami.

Kesabaran itu tak terbatas, tapi Myungho adalah seorang manusia biasa. Sesabar apapun dia, tapi dia tetap memiliki batas kesabarannya sendiri.

Dunianya hancur, dan hatinya begitu retak. Rasa marah, kecewa, dan sedih itu melingkupi dirinya hingga membuat sebuah rasa cintanya hancur.

Pria itu, pria yang datang membawa cinta pada Myungho, lalu melamarnya dan menjadikannya seorang istri. Pria yang sudah mengambil semua yang Myungho miliki. Justru kini malah menghancurkan semua ekspektasi yang Myungho taruh padanya.