1. Benang Merah Yang Terikat

1.3K 102 15
                                    

Hi...im back with new story about JinDit
Hope you like it

Lets go.....
💞

**************************************

Disinilah dita berdiri, di depan gedung pencakar langit berlantai 101 yang merupakan kantor pusat Kim Group. Dita memandang lama gedung itu, berpikir apakah dia harus masuk ke dalam atau tidak. Sudah 30 menit berlalu dan dita masih setia di tempatnya berdiri.

"Dang your tang...dang your tang with me now....." (suara instrumen piano "black swan" bts)
Dita menatap layar hapenya. Dia menghela nafas.
"Dita....."
"Nne...eomma"
"Apa kau sudah bertemu dengannya?"
"Hmmmmm"
"Bagaimana...apa kau sudah mendapatkan copy suratnya?"
"Sayangnya aku belum bertemu dengannya"
"Kenapa? Jangan bilang kau berubah pikiran. Dita....pikirkan baik baik. semua ini demi seon"
"Arraso eomma. Tunggu saja kabar baik dariku" dita menutup telponnya.

Dita menghela nafasnya. Mengumpulkan semua tekadnya. "Ini demi seon". Dita melangkahkan kakinya dengan mantap dan memasuki gedung pencakat langit yang ada di depannya.

Di meja resepsionist
"Permisi"
"Iya"
"Saya ingin bertemu dengan direktur pemasaran kim group"
"Apakah sudah ada janji?"
"Belum, tapi tolong sampaikan kepada beliau bahwa song dita ingin bertemu"
"Baik...akan kami sampaikan. Silahkan ditunggu"
"Baik..terimakasih" dita bergerak menuju barisan tempat duduk yang ada disamping meja resepsionist.

20 menit kemudian
"Ibu song dita, anda diperbolehkan bertemu dengan bapak direktur. Beliau menunggu di lt 21. Silahkan ini tanda pengenalnya"
"Baik...terimakasih" dita membungkuk dan menerima tanda pengenalnya. Dia bergerak menuju lift dan menuju lt 21.

Di dalam lift, dita mulai ragu. Apakah hal yang dilakukan ini adalah pilihan yang tepat. Ketika dita masih sibuk berpikir, tak terasa sudah sampai di lt.21 dan pintu lift terbuka. Dita terkejut

"Hahhhh....terjadilah apa yang harus terjadi" dita menguatkan hatinya. Dita melangkah dengan mantap.

"Permisi..saya song dita...hari ini ada janji dengan pak direktur"
"Silahkan...pak direktur sudah menunggu di dalam"

Dita menatap pintu kayu di depannya. Jantungnya berdetak lebih kencang.

"Nona song..nona...." sekretaris direktur  mengayun ayunkan tangannya di depan wajah dita

Dita terkejut dan tersadar dari lamunannya "ahhhh....maaf"

Sekretaris direktur mengetuk pelan pintu kayu.

"Masuk"

"Silahkan" sekretaris membuka pintu kayu itu dan seketika itu tercium aroma wangi parfum yang amat dita kenal.

Dita sedikit ragu, dita berjalan berlahan. Ketika pintu kembali tertutup, saat itu juga dita tersadar bahwa sudah tidak ada jalan kembali baginya.

"Selamat datang kembali" suara berat dan dalam memenuhi telinga dita.

Dita menatap orang yang berada di depannya. Tatapannya tidak bisa deskripsikan, percampuran antara rindu, benci, sedih, dan bahagia.

"Bogosipo" pria itu mendekat dan memeluk dita erat.

Badan dita menegang karena pelukan itu. Dia tidak tau harus merespon seperti apa. Wangi parfum pria ini menyeruak masuk memenuhi rongga hidung dan membangkitkan kenangan lama. Sedetik kemudian dita tersadar.

"Tolong lepaskan"

"Sirro"

"Tolong lepaskan..atau saya harus melakukan kekerasan supaya anda melepas pelukannya?" Ucap dita tajam

Something Stupid, I Love U [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang