• Short Story •
Gelap, memiliki berbagai macam makna dan definisi. Ini kisah dua insan yang hidup dalam dunia gelap dengan definisi yang berbeda.
.
.
.
.
Characters belong to Park Taejoon
This story and OC is mine
Pub-22082022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
... ☆ Please support this story with your star ☆ ...
Junggo menatap partnernya itu bingung, pasalnya sedari tadi pagi Jonggun terus terdiam seraya menatap sebatang coklat yang masih terbungkus cukup rapih.
"Kalau kau hanya menatapnya saja, lebih baik kau berikan coklatmu itu untuk kumakan." Jonggun yang mendengarnya langsung melirik Junggo tajam.
"Sedikit saja kau pegang coklat ini, ku lempar kau keluar dari lantai empat ini." Ancaman Jonggun itu bukannya membuat Junggo takut tetapi malah membuat lelaki itu semakin penasaran akan kebingungannya.
"Memangnya kenapa? Coklat itu dari seseorang?" Jonggun terdiam ketika mendengar pertanyaan Junggo itu, ia tak tahu harus menjawab apa, lebih tepatnya ia malu jika memberitahukan yang sebenarnya.
Junggo terdiam dengan seringai kecilnya yang muncul melihat rekannya itu terdiam seakan enggan menjawab atau kini Jonggun tengah berpikir untuk mengalihkan topik pertanyaan darinya.
"Biar ku tebak, colat itu dari seorang gadis?" Mata hitamnya terbelalak mendengarnya, beruntunglah ia karena Junggo tak menyadarinya karena mata terbelalaknya itu terhalang oleh kaca mata hitam yang tengah ia pakai.
"Oh!! Atau jangan-jangan dari seorang lelaki?!!! Aku tak tahu kau-" Belum saja Junggo menyelesaikan ucapannya namun Jonggun sudah melemparkan pulpen yang tengah ia genggam kearah Junggo yang dengan gesit dapat menghindarinya.
"Jangan berbicara sembarangan!" Setelah mengatakan itu, Jonggun berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu.
"Kemana kau? Bertemu pacar gelap yang memberimu coklat itu?" Jonggun mendelik sebentar sebelum akhirnya ia membuka pintu itu dan menutup pintu itu dengan cukup keras. Junggo terkekeh melihatnya, ia memang sangat menyukai reaksi Jonggun bila ia jahili.
Jonggun mendengus kecil ketika berjalan keluar dari gedung yang menjulang tinggi itu, ia merasa sedikit kesal saja pada rekannya itu. Entahlah, menurut Jonggun terkadang ada kalanya dimana Junggo bersikap kekanakan, salah satunya adalah yang tadi, yaitu menjahili dirinya.
Jonggun masuk kedalam mobil sedan hitamnya dan mulai menyalakannya untuk membelah jalanan kota. Ia sedikit bingung sekarang karena pekerjaannya sudah selesai ia lakukan, walau pekerjaannya sudah selesai bukan berarti ia bisa berleha-leha, ada saatnya ia harus dipanggil kesana kemari untuk mengerjakan tugas yang disebut 'tugas mendadak'.
Berhubung ia memiliki waktu kosong yang mungkin akan terisi lagi nanti, Jonggun memilih untuk membelokkan mobilnya kearah jalan menuju pasti asuhan kemarin.
Ketika sampai, ia tak langsung keluar karena ternyata ditaman halaman depan masih banyak anak-anak yang bermain. Satu hal yang tak lepas dari pandangan Jonggun adalah seorang gadis berdress kaus panjang berwarna biru muda polos kini tengah terduduk seraya bersenandung kecil, atau sesekali gadis itu menanggapi panggilan dari anak-anak yang memanggil namanya atau mengajaknya bermain.