• Short Story •
Gelap, memiliki berbagai macam makna dan definisi. Ini kisah dua insan yang hidup dalam dunia gelap dengan definisi yang berbeda.
.
.
.
.
Characters belong to Park Taejoon
This story and OC is mine
Pub-22082022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
... ☆ Please support this story with your star ☆ ...
Hari pertama menjadi sepasang kekasih tak Jonggun sangka akan membuatnya merasa berdebar dan gugup secara bersamaan. Melihat sang kekasih yang tengah duduk ditempat yang selalu sama dan ditemani angin yang berhembus membuat rok panjang dan rambutnya bergerak kesana kemari saja sudah membuat Jonggun senang bukan main.
Langkah tegap ia ambil lalu duduk tepat disamping gadisnya itu. Seperti biasa, setiap Jonggun datang menemui (Y/n) ia selalu membawa sesuatu entah apa pun itu. Namun sepertinya hari ini ia datang berbeda, dikedua tangannya tak terdapat apapun baii buket bunga atau kue kesukaan (Y/n).
"Shiro?" Yang dipanggil hanya diam, namun tangannya kini menarik pinggang (Y/n) agar dapat ia peluk.
"Dingin, sedang apa diluar begini?" (Y/n) mendengus lalu terkekeh setelahnya, Jonggun terlihat kentara sekali bila gugup menurut (Y/n).
"Menurutmu? Aku hanya menunggu kekasihku datang." Diam-diam dibalik tengkuk (Y/n) lelaki itu tersenyum tipis, ah dia jadi tahu kenapa orang-orang bisa segila itu akan cinta.
"Merindukanku hm?" Tanya (Y/n) membuat lelaki yang tengah memeluknya itu mendengus.
"Tidak." (Y/n) tersenyum jail mendengar jawaban mengesalkan dari kekasihnya itu, ia jadi mendapat ide untuk menbalasnya.
"Baguslah, aku jadi bisa pergi berlibur ke Jeju selama dua minggu dengan Taehyun besok." Seperti dugaan (Y/n), Jonggun segera melepaskan pelukannya dan menatap (Y/n) intens.
"Maksudmu apa?" Tanya Jonggun datar, hawa tak mengenakkan mulai terasa disekitar mereka.
"Ah Taehyun mengajakku untuk berlibur dengannya dan juga Gyumin, sudah lama juga kami tak pergi berlibur bersama. Kau tahu? Kemarin Taehyun tiba-tiba menelepon dan mengajakku berlibur ke pulau Jeju bes-"
"Tidak boleh." Potong Jonggun penuh ketegasan, (Y/n) terdiam dengan mulutnya yang masih terbuka karena kalimatnya terpotong tadi.
"Kenapa? Aku senang sekali padahal karena Taehyun men-"
"Tidak boleh! Sekali kubilang tidak artinya tidak!" (Y/n) terdiam, ia berusaha mati-matian agar tawanya tak pecah.
Berbeda dengan Jonggun yang dihatinya sudah penuh akan gejolak sumpah serapah yang ditujukan untuk Taehyun, enak saja pikirnya membawa (Y/n) ke pulau Jeju hanya bertiga, mereka pikir mereka adalah keluarga cemara. Pikirannya itu entah mengapa membuat gigi Jonggun gemeletuk kesal.
"Cuma dua minggu kok." Usil (Y/n) kembali.
"Cuma (Y/n)? Kau tak tahu apa yang kuhadapi bila aku tak melihatmu walau hanya dua hari."
Memang betul, rekor yang Jonggun pegang untuk berjauhan dan tak saling berjumpa dengan (Y/n) adalah dua hari, dan selama itu rekan kerjanya Junggo merasakan rasa resah tak menentu dari diri Jonggun walau pria itu selalu dengan wajah datarnya.