Jaemin seorang pemuda yang bukan bagian dari manusia, ia adalah dewa yang sedang di hukum karena kesalahannya terpaksa ia di turunkan ke bumi, namun ia tidak boleh menyentuh manusia karena bisa menyebabkan ia musnah
Hari ini renjun memutuskan untuk membolos, ia lebih memilih untuk pergi ke kaki bukit untuk menyejukkan pikirannya yang kacau
"Huftt , idup kek taik apaan semuanya berantakan, ni sebenarnya keluarga gw tim sar pa gimna sih? Kok pada mencar"
Srekk.. Srekk..
Renjun mendengar sayup² suara dari semak² , ia meraih kerikil lalu ia lempar ke semak²
"Hai"
"ANJJ!!"
Dengan tiba² jaemin muncul di hadapan renjun membuat renjun berteriak histeris , jaemin menutup telinganya sunguh teriakan renjun membuat telinganya berdengung nyeri
"Aba² dong anj kalau mau keluar, eh btw lo siapa"
"Aku chris- eh mksdnya jaemin, i-iya jaemin"
Renjun mengulurkan tanganya untuk sebagai tanda perkenalan, namun jaemin tidak menjabatnya sama sekali
"Mana tangan lo"
Jaemin hanya diam, renjun ingin menyentuh badan jaemin namun dengan segera jaemin menghindar
"Jangan sentuh aku"
"Haa? Aneh orang cuma mau salaman doang, gk bakal kali tangan lo kena kadas kurap"
"Engak gitu"
"Au deh, gw mau pulang aja"
Renjun mulai menjauh dari jaemin, meninggalkan pemuda itu sendirian namun ia berfikir pemuda itu datang dari mana dan tingal di mana? Bukanya bukit ini gk ada penduduk, 1 rumah aja gk ada terus dia ngapain di sini? Ia bergidik
Shhh..
"Mwoya? Apaa tadi anjir"
Renjun menyipitkan matanya, ia menatap seseorang di depannya
"Haii"
"Elo lagi anjir? "
"Hhe"
"Ngapain sih ngikutin gw, kurang kerjaan pa gimana? "
"Maaf, tapi aku boleh ikut kamu pulang gk? Sementara waktu ajaa, gk lama kok"
"Dihh, kita baru kenal dan lo langsung minta numpang tingal di rumah gw? "
"I-iya, aku janji kok bakal balas budi nanti kalau urusan aku udah selesai"
"Emang urusan lo apaa? "
"Rahasia, itu rahasia dan gk boleh ada yang tau"
"Dih, lo mau berbuat jahat ya ama gw? Lo ngerencanain apaan? "
"E-engak, bukan yang jahat² gitu, tapi em ya pokoknya itu, plis ya tolong"