Bahagian 1

213 16 1
                                    

Hari ini Alexandra ingin menemui teman"nya di sebuah cafe.

Teman" Alexa sudah datang dan melihatnya sedang sedih.

"Lexa lo kenapa, lo kok kayak sedih gitu" tanya enzy. Mereka duduk di meja pojok cafe jauh dari pengunjung lain.

"Minggu depan gue bakal berangkat ke jepang buat terapi dan ortu gue mau lanjutin bisnis disana juga" kata Alexa.

"Jadi lo mau ninggalin kakak gue?" kata febby.

"Gue mau minta maaf sama lo gue terpaksa buat putus sama kakak lo" kata Alexa dengan berat hati.

"Tega lo" kata febby sambil berlari keluar dari cafe.

"Feb, febby!" panggil Alexa.

"Lexa, udah biarin febby buat tenangin diri" kata enzy sambil menahan Alexa yang mau ngejar febby.

"Mendingan lo pulang duluan istirahat nggak usah pikirin febby biar kita yang jelasin ke dia" kata Mila dan Alexa hanya bisa mengangguk dan pulang ke rumah.
***

Keesokan harinya Alexa janjian buat ketemu sama Alvaro ditaman tempat Alvaro mengungkap perasaannya kepada Alexa. Alexa mau putuskan hubungannya dengan walau dengan berat hati. Alexa bukannya nggak cinta sama Alvaro cuman takut jika dia tidak bisa sembuh dari terapi yang dilakukannya. Alexa mempunyai penyakit Leukimia stadiun 1.

Alexa berjalan menuruni tangga.

"Lexa, kamu mau kemana kenapa nggak istirahat dikamar aja" kata Bellina.

"Aku ketemu sama teman aku bentar aja kok" kata Alexa.

"Ouh kamu udah janjian sama temen kamu?" tanya Bellina.

"Iya udah janjian" kata Alexa.

"Yaudah kamu hati-hati ya sayang diantar supir aja ya" kata Bellina.

"Ok ma. Assalamualaikum" kata Alexa dan salam tangan mamanya.

"Waalaikummussalam" jawab Bellina.

Ortu Alexa dan Alvaro tidak tahu kalau mereka pacaran dan mereka tidak mengenalkan diri ke ortu masing" karna mereka bakal kenalin ke ortu jika mereka mau menikah. Umur Alexa 18 tahun sama seperti sahabatnya manakala Alvaro 2 tahun lebih tua dari mereka.

Sesampainya ditaman Alexa duduk di salah satu bangku untuk menunggu Alvaro.

"Assalamualaikum" salam Alvaro dibelakang Alexa berdiri dan mendekati Alvaro dan menjawab salam. "Waalaikummussalam".

Alvaro memeluk Alexa tapi tak dibalas Alexa walaupun dalam dia ingin sekali membalasnya tapi dia tidak mau Alvaro berpikir dia masih cinta sama Alvaro bila putus darinya.

Alvaro mengerutkan keningnya Alexa tidak membalas pelukannya. Ia pun melepaskan pelukannya dan memandang Alexa yang memandangnya datar.

"Kamu kenapa? Ada masalah?" tanya Alvaro.

"Aku mau putus sama kamu" ucap Alexa dengan berat hati.

"Apa!? Kamu bercandakan sayang? Gak lucu tau" kata Alvaro sambil menahan rasa sakit dihatinya mendengar kata putus dari Alexa karna dia sangat menyayangi dan sangat" mencintai Alexa dengan sepenuh hatinya.

"Aku tak bercanda" kata Alexa dengan wajah serius.

"Kenapa kamu minta putus sama aku? Kasih aku satu alasan" kata Alvaro.

"Karna aku udah gak ada rasa sama kamu" ucap Alexa sambil menahan air matanya dari mengalir.

Alexa membalikkan badan berniat untuk meninggalkan Alvaro tapi langkahnya terhenti karna Alvaro memeluknya dari belakang. Bertepatan dengan itu air mata Alexa mengalir.

"Sayang please, jangan putus sama aku, aku sangat sangat sangat sayang dan cinta sama kamu" ucap Alvaro sambil menangis.

"Lepasin aku. LEPASIN GUE!" teriak Alexa. Dia menyentak tangan Alvaro supaya terlepas dari pelukan Alvaro.

Setelah terlepas ia berlari memasuki mobil meninggalkan Alvaro yang terduduk sambil menangis.

Supir Alexa mang Ujang tau apa yang berlaku dan menanyakan pada majikan tentang keadaannya. "Non Alexa yang sabar ya segala ujian pasti ada hikmahnya" Alexa pun mengangguk sebagai jawapan dan mereka pulang ke rumah.
***

Alvaro pulang ke rumah dengan keadaan yang kacau.

"Kak Al, kakak kenapa?" tanya febby yang melihat kakaknya dalam keadaan yang kacau.

"Nggak papa kok kakak cuma butuh waktu sendiri" ucap Alvaro.

Febby tau keadaan yang sebenarnya tapi lebih memilih untuk berdiam diri.

Di dalam kamar Alvaro nggak habis pikir selama 3 tahun pacaran sama Alexa mereka seperti sangat menyayangi dan mencintai antara satu sama lain.

"Takkan selama 3 tahun pacaran perasaan kamu sama aku bisa hilang begitu saja" ucap Alvaro sambil menangis.
***

Alexa dirumah juga sedang menyendiri di dalam kamar untuk menenangkan diri. Mama Alexa berpikir anaknya mungkin sedih karna harus berpisah dengan sahabatnya.

"Sayang jangan sedih terus dong. Suatu hari nanti kita pasti bakalan pulang ke Jakarta jadi kamu bisa kumpul sama temen kamu lagi" ucap Bellina memberi semangat ke anaknya.

Alexa pun tersenyum kearah mamanya. "Makasih ya ma, aku sayang sama mama". " Sama sama sayang". Alexa dan mamanya pun berpelukan.
***

Bersambung...





KAMU TAKKAN TERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang