LUKA LUNA Renee Keefe

143 22 1
                                    

LUKA LUNA Renee Keefe


Luna....

Apa kabar dirinya? Di mana dia sekarang? Ah, aku sangat merindukan Luna. Seandainya aku bisa bertemu dengan Luna....

"A'mae, bilakah A'mae izinkan abda bertemu dengan alor'alin-ku?" tanyaku pada langit cerah Inazma yang tak lagi bisa menerangi jiwa sesat ini. Entah untuk keberapa kalinya kupanjatkan doa yang sama pada A'mae. Mungkin, setiap kali kicau burung toula dan desau lirih nyanyian para calen tak mampu menghapus rasa sepiku merindukan sang pemilik hati ini. Aku yakin, sebentar lagi para ruh pohon itu tak akan mau bersenandung untuk menghiburku.

Entah sudah berapa lama berlalu sejak kala terakhir kusapukan jemari ini melewati helai demi helai rambut Luna. Ketika kubisikkan kerinduan ke cuping telinganya yang runcing. Dan saat jemari berkuku tajam kami saling bertaut, mengisi sela-sela di antaranya. Semua itu terasa seperti sudah sangat lama berlalu. Luna....

"Luka, kau pasti tak akan percaya siapa yang kutemui di ten'na tadi," seru Pili menganggu keheningan tamanku.

"Siapa?" tanyaku tak benar-benar ingin tahu. Memangnya siapa yang bisa ditemui Pili di toko bibit milik ayahnya? Hanya para wyan petani saja yang datang ke toko itu.

"Siah."

Aku tak menjawab, mendengar namanya saja sudah membuatku semakin malas untuk menanggapi. Myr-elth satu itu sangat menyebalkan!

"Ya, Siah, ia akan di kota untuk beberapa malam," Pili meneruskan cerocosnya seolah lupa kalau aku tak menyukai Siah. Mungkin saja. Kami sudah cukup lama tak bertemu denganya. Hhmm, apa yang Siah lakukan di sini? Ah, mengapa aku jadi penasaran? Menyebalkan!

"... Ratu di Inazma!"

"Ratu? Inazma? Maksudmu...?"

"Luka, kumohon kau tenang," Pili menghela napas, "MEREKA TELAH MENEMUKANNYA!" jeritnya memekakkan telinga, "Mereka menemukannya, Luka, kau tahu artinya, kan?" seru Pili dengan wajah sumringah.

Ya, aku tahu. Bila para myr-elth menemukan Ratu untuk Inazma, maka kaumku, para wyan bisa kembali ke Ix'nae. Tetapi, kalau kami kembali ke Ix'nae, itu artinya aku akan lebih sulit lagi untuk bertemu Luna.

"Bagus kalau begitu...,"

"Mengapa kau tak bersemangat?"

Bagaimana bisa aku bersemangat? Meninggalkan Inazma sama saja dengan menghilangkan seluruh kemungkinan untuk bertemu lagi dengan Luna. Mana mungkin bisa aku bersemangat? Kalau aku harus mengikhlaskan diri untuk kehilangan alor'alin-ku selamanya?

"... aku tak sabar untuk kembali ke Ix'nae!" seru Pili.

Tak lagi menanggapinya, kulayangkan kembali pikiranku kepada Luna. Luna adalah myr-elth cantik yang menolongku ketika para scath menyerang Kota Ix'nae beberapa tahun lalu. Kerusuhan itu mempertemukanku pada Luna. Kecamuk sesal, marah, dan takut hilang begitu kulihat wajahnya yang berseri tersenyum padaku.

"Kau akan baik-baik saja?" tanyanya kala itu, sebelum ia memapahku dan membawaku memasuki hutan menjauhi keganasan para scath pada Ix'nae.

Selama beberapa waktu setelah aksi penyelamatannya, Luna jugalah yang merawatku di pengungsian Kota Inazma. Sampai luka-lukaku sembuh dan aku mampu berjalan lagi. Setelah itu, ia menghilang bagai bulan ditelan pagi.

"Hey, Luka ... kau ini, selalu saja termenung! Apa kau masih memikirkan myr-elth itu? Tak ada gunanya Luka, buang-buang waktu saja!" Lagi-lagi Pili berceloteh asal.

Akupun bangkit dan meninggalkannya. Taman kecil ini tak lagi nyaman bila Pili sudah berada di dalamnya. Padahal, di taman inilah aku dan Luna sering menghabiskan waktu kami dulu. Berbincang dan bercanda sepanjang hari.

EVERNA SAGA lintas.masaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang