masalah Jeno

7.7K 507 70
                                    

•••

setelah mendapatkan penolakan mentah mentah dari Jeno, kini Jaehyun bertahan entah sampai kapan, dia hanya diam saja ketika Jeno memaksanya penuh dengan ancaman.

bahkan lehernya saja sudah meninggalkan bekas merah kehitaman yang jelas akibat cekikan yang dia dapatkan.

"Kenapa kau, belum juga berganti pakaian?" Jaehyun mendongak, melihat Jeno sudah memakai pakaian yang di dominasi warna hitam, bahkan parfume pria itu tercium tetapi tidak terlalu menyengat.

Jaehyun hanya diam, sekarang pria februari ini hanya diam tidak lagi merespon Jeno, tapi pada akhirnya walau Jaehyun berusaha sekuat tenaga untuk mengabaikan Jeno, pria Lee itu akan bersikap kasar dengannya.

dan memaksanya untuk patuh.

Jeno menatap Jaehyun yang masih duduk di sofa.

bukannya segera beranjak, pria itu malah diam saja.

"cepatlah, aku akan menunggumu!" sentaknya.

Jaehyun segera bangkit tanpa bicara, pria itu melewati Jeno begitu saja, mengikuti titah yang lebih muda, pikiran Jaehyun bercabang kemana mana, apakah dia harus meninggalkan Jeno tanpa kata kata apapun, lagi pula penthouse ini miliknya, dia bisa mengusir Jeno semaunya, dengan bantuan keamanan untuk mengeluarkan Jeno.

namun Jaehyun tidak lupa jika Donghae juga sangat berpengaruh, dia hanya tidak ingin jalinan kerjasamanya dengan Donghae rusak hanya karna kekonyolan yang dia perbuat sedari awal.

setelah berganti pakaian, kini Jaehyun bersama Jeno di dalam mobil. pria Lee itu memegang stir dengan erat dan menoleh pada Jaehyun "ada apa denganmu? kenapa kau diam saja sedari tadi."

Jaehyun menggeleng.

"bersikaplah normal, di hadapan teman temanku. jangan bertingkah kaku atau kau akan menjadi bahan olokan mereka" lugas Jeno, setelah itu dia memacu kendaraan roda empatnya, meninggalkan parkiran bawah tanah tempat mobilnya parkir.

sepanjang perjalanan tidak ada suara mereka, hanya terdengar iringan radio tidak jelas yang memenuhi.

Jaehyun tidak fokus dengan jalanan, dia masih bergelut dengan pikirannya sendiri, sementara Jeno, pria itu fokus dengan jalanan, jalanan yang lumayan senggang membuatnya dengan nyaman membawa mobil hitam metalik itu membelah jalanan dengan kecepatan sedang.

tidak terlalu ambil pusing tentang respon Jaehyun yang berubah, Jeno hanya butuh menahan Jaehyun hingga dia memiliki pria itu seutuhnya.

setengah jam lebih mereka berkendara, hingga kendaraan roda empat yang Jeno kendarai berhenti dan terparkir apik di pekarangan sebuah rumah sederhana, dengan beberapa buah motor yang terparkir tidak beraturan.

Jaehyun menatap tempat di luar sana dari balik jendela, dia kebingungan, melihat Jeno yang kini melepas seatbelt dan membuka pintu mobil untuk keluar.

tempat apa ini?

Jaehyun terhenyak, ketika pintu di bagian kirinya Jeno buka, pria itu mengulurkan tangan, meminta Jaehyun untuk segera turun.

"lepas seatbeltmu, dan cepatlah turun. kita sudah sampai"

dengan ragu Jaehyun melepas seatbelt yang ia pakai, namun telapak tangan Jeno ia hiraukan tanpa menerima bantuan dari lelaki tersebut, Jaehyun keluar dari mobil dan menyapu secara keseluruhan tempat asing ini.

Jeno berdecak pelan, menutup dengan kasar pintu mobilnya karna merasa di tolak.

"Ayo!" Pergelangan tangan Jaehyun di tarik dengan tidak hati hati, Jaehyun hampir saja tersandung karna terkejut, Jeno tidak memperlakukannya dengan baik.

bersikap kasar adalah salah satu ciri khas Jeno, pria begajulan itu. selalu meninggalkan memar di tubuh Jaehyun, entah itu di tangah, leher ataupun pipi.

Jaehyun juga tidak pernah mengelak atau pun melawan, pria itu hanya meringis perlahan, dan bergumam dalam hatinya, seolah sudah pasrah jika dia di perlakukan layaknya hewan, selama ini tidak ada satu pun orang yang berani melakukan tindak kekerasan padanya, bahkan sampai berani menyentuh wajahnya, dan menginjak injak harga dirinya.

semua tunduk dan hormat.

tapi tidak dengan pria ber zodiak taurus satu ini, Jaehyun mengikuti langkah kaki Jeno yang melebar, pria itu membawa dirinya masuk ke dalam, dan mempertemukan Jaehyun kepada 5 orang pemuda laki laki yang tengah menebar asap di sekeliling ruangan pengap minim udara tersebut.

ruangan kotor, dan mengeluarkan bau tidak sedap. Jaehyun rasa dia sedang berada di dalam kandang babi, dengan babi babi jorok tidak beradab di dalam pandangannya.

satu pria diantara kelimanya, menyahut dengan tawa, menyeringai menjijikan. sambil mengusap bibir, menatap Jeno dan Jaehyun bergantian.

"oh, Lee Jeno. setelah sekian lama hilang, sekarang pemuda sialan ini kembali" celetuknya. genggaman tangan Jeno menggendur hingga genggamannya benar benar terlepas.

pria itu bersiul "uuuu, pria mana yang kau ajak bersama dirimu, pria kaya raya ya. terlihat sekali perbedaanya, kau seperti gembel jalanan sedangkan pria di samping mu, pria sendok emas" tidak habis berbicara, lelaki itu terus menyudutkan Jeno.

Jeno tak ambil pusing, dia menatap Jaehyun dan mencengkram bahunya "tunggu disini, aku memiliki sedikit urusan. jangan hiraukan mereka, dengar" bisiknya.

"aku akan segera kembali"

Jaehyun melirik kearah 5 pria yang tersenyum kearahnya, Jeno melemparkan tatapan tidak suka kearah para pemuda itu, tidak menyangkal dalam dirinya ada rasa tak rela meninggalkan Jaehyun disini walau hanya sedikit saja, tetapi Jeno benar benar memiliki feeling yang buruk, dia membawa Jaehyun untuk menahan kelima pria kotor itu agar rencananya berhasil.

"diam disini" setelah mengatakan itu Jeno bergegas keluar dari sana, meninggalkan Jaehyun diantara 5 pria tersebut.

"Je-JENO!" Jaehyun kelepasan berteriak, memanggil nama pria itu, ketika Jeno pergi begitu saja, tidak membawa untuk ikut pergi dan terlepas dari manusia sampah seperti 5 lelaki tersebut.

Jaehyun menghirup udara kotor yang bertebaran disekelilingnya, lalu dia buang perlahan lahan, sial. Jaehyun tidak nyaman berada di lingkungan seperti ini.

tidak bisakkah Jeno mengajaknya juga, ia ingin menghirup udara segar, bukannya ikut menghirup udara kotor bersama mereka.

kelima pria itu beranjak dari tempatnya, melempar asal putung rokok yang mereka sebat, berjalan menuju tempat dimana Jaehyun berdiri, dengan seringaian dan gejolak nafsu yang membuncah, pria pria sampah itu memang tidak memiliki akal yang baik, di dalam otak mereka hanyalah perbuatan keji dan kotor.

bahkan di depan mereka, yang sesama lelaki pun di tatap dengan rendah, seolah Jaehyun ada disini untuk melayani nafsu kelimanya.

"apa mau kalian? jaga jarak dariku. kalian sangat busuk" ujar Jaehyun, melangkah mundur dengan kernyitan wajah yang begitu menyinggung kelimanya.

"setidaknya, selama Jeno mu itu pergi. kau bisa menjadi penghibur kebosanan kami" tutur pria ber rambut gimbal, penampilannya sangat urakan dan jauh dari kata rapi.

tangannya terulur, dengan jemari yang hendak mencoba mencolek dagu si Februari tanpa izin. Jaehyun memalingkan wajah tak sudi jika sampai wajah nya ini tersentuh tangan kotor orang orang sampah seperti mereka.

•••

mian

hwhwhw gue bingung sama alurnya, bodolah acak acakan juga tapi nanti jadi ga seru.

kalo gue bikin au lu pada mau liat ga.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jaehyun hyung [Nohyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang