Chapter 4

3.2K 452 60
                                    

Kento mengelus-elus kepala sang Putri tercinta, kali ini ia menemani tidur [Name]. Netra biru milik Kento menatap langit-langit.

Tak terasa sudah lima tahun sang istri tercinta meninggalkan dirinya dan sang anak pergi untuk selama-lamanya.

Dan besok [Name] akan pergi TK, waktu berjalan sangat cepat yah?

Padahal ia ingat dulu [Name] hanyalah bayi yang baru bisa merangkak yang tidak ingin jauh darinya. Kento lalu berdiri.

Tap

"Dada" Gumam [Name] yang tidur, sebuah kurva bibirnya terangkat keatas.

Ia lalu menidurkan dirinya disamping [Name] dan mengelus-elus rambut pirang milik [Name].

"You are my sunshine my only sunshine" Gumam Kento yang mulai bernyanyi.

"You make me happy when skies are grey you'll never know dear how much i love you" Gumamnya menatap [Name] yang tertidur pulas dalam pelukannya.

"Please don't take my sunshine away, I'll always love you and make you happy" Kento tersenyum ketika lintasan ingatan tentang dirinya Dan [Name].

"I hope you won't leave me like your mother [Name]" Ucap Kento yang lalu mencium kening [Name] dan ikut tertidur.

[Name] membuka matanya, ia melirik kearah Kento yang tertidur pulas. Sebuah senyuman muncul di bibir [Name].

Ia lalu memeluk Kento yang posisinya tidur dengan menghadap kearahnya.

"Hihi don't worry dad [Name] tidak akan meninggalkan dad sendirian" Ucapnya dengan ter kikik geli.

'Tapi aku harap kau juga tidak akan meninggalkan ku sendiri' Batinnya sedih, ia lalu menyembunyikan kepalanya dibidang dada milik Kento.

●•●•●•●•●•

[Name] mengedipkan matanya, lalu meregangkan tubuhnya dan berjalan keluar kamar.

"Morning dear" Sapa Kento yang sedang menggoreng sosis kesukaan [Name].

Bukan sosis yg ada ice cream yah bukan!

"Morning too dad" Sapa [Name] balik yang lalu duduk. Kento mengangguk kan kepalanya, ia lalu menaruh osis yang ia masak itu kedalam kotak bekal.

"Hari ini kau akan masuk TK jadi bersiap-siaplah" Kata Kento sambil menutup kotak bekal itu dan membuka kulkas.

"TK?"

"Iya, setelah makan cepat mandi lalu bersiaplah dad sudah menyiapkan seragam dan peralatan untuk belajar"

[Name] menganggukkan kepalanya, Kento lalu menaruh piring yang berisi pie susu dan secangkir susu strawberry hangat untuknya.

☏☏☏☏

O-oke bisa ia tarik kata-katanya kembali?

Saat ini ia berada didalam kelas yang penuh dengan anak-anak dan mereka tidak mengajaknya kembali, sedangkan sang guru pergi ntah kemana.

'Apa ini bercanda? Ayah meninggalkan ku pergi begitu saja? Sendiri? Disini? Tanpa ada yang menungguku?' Batin [Name] syok.

Kalau boleh jujur, ia saja membutuhkan satu semester untuk dekat dengan semua teman kelasnya.

Dan sekarang? Ia harus mendapatkan teman dalam satu hari apa Kento bercanda?!

Ia hanya ingin satu hal.

Pulang

Dirinya hanya ingin pulang.

"Hei kembalikan ini crayon ku! "

"Enak saja ini crayon ku tau! "

"Wleeee ini mobil-mobilan ku"

"Idih si najis"

...

[Name] hanya terdiam, mungkin lebih baik saat ini ia menggambar apapun mungkin bunga atau kupu-kupu.

"Boleh aku disebelah mu?" [Name] mendongak keatas, anak lelaki yang di tangannya memegang crayon dan kertas gambar(?).

[Name] menganggukkan kepalanya, ia menepuk lantai yang ada disebelahnya. Anak lelaki itu mendudukkan dirinya disamping [Name].

"Namaku Koutaro Kashima" Ucapnya mengulurkan tangannya, [Name] membalas uluran tangannya.

"Nanami [Name]" mereka berdua lalu menganggukkan kepalanya dan melanjutkan apa yang mereka kerjakan.








































































































"Anoo [Name]-chan" Seorang wanita menghampiri [Name] yang sedang bermain ayunan, gadis kecil itu mendongak keatas.

"Dousta sensei? "

"Ayah [Name] kenapa belum jemputmu?" Tanya wanita sambil berjongkok menyamakan tinggi badan [Name].

"Mau sensei---"

"[Name]-chan!" Panggil lelaki bertubuh jangkung dengan rambut hitam dan baju putih.

"Yuuta-nii?" Lelaki itu--- Okkotsu Yuuta berjalan kearah [Name] dan menundukkan kepalanya sopan.

"[Name]-chan, ayo pulang" Kata Yuuta mengajak [Name] pulang, gadis kecil itu mengangguk. Sang guru menatap Yuuta dengan tatapan curiga.

"Anata wa dare desu ka?" Tanya sensei dengan tatapan tajam, Yuuta menggarukkan kepalanya.

"O-ore? Ahh ore Okkotsu Yuuta desu" Ucapnya memperkenalkan dirinya, sensei menatap sinis Yuuta. Membuat [Name] menatap bingung.

"Sensei dia muridnya Papah" Wanita itu lalu menatap kearah Yuuta dengan tatapan menyelidik, ia lalu membungkuk.

"Apa benar [Name]-chan?" Tanya Wanita itu dengan ragu, ia lalu mendekatkan wajahnya ke telinga [Name] dan membisikkan sesuatu.

"Bagaimana kalau orang itu ternyata penculik? Wajahnya sangat tidak meyakinkan lohh" Seketika anak gadis itu membeku.

[Name] menggelengkan kepalanya ia tersenyum meyakinkan ucapannya.

"Yuuta-nii orang yang baik" Kata [Name] dengan senyum ceria, membuat Yuuta berbinar-binar mendengar hal itu.

"[Na-[Name]-chan" Gumamnya sambil menutup mulutnya terharu.

Agk lebay ygy
Cnd kok

[Name] lalu meraih tangan Yuuta dan menggandeng nya, Yuuta mengedipkan matanya dan mereka berjalan pergi.

Meninggalkan wanita itu yang masih terdiam, ia menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal.

"Sial... Sepertinya aku harus mencari cara untuk membuat anak itu berada di sisiku"



Tbc...





The Daughter Nanami Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang