Chapter 6

2.5K 314 25
                                    

Ceklek kriettt

"Tadaima" Kata Kento sambil membuka pintu rumahnya, ia mengedarkan pandangannya.

"[Name]?" Kento mengerutkan dahinya. Ia lantas berjalan pelan kearah ruang tamu dan ternyata [Name] tidak ada disana.

Ia lalu berjalan kearah kamarnya, dan membuka pintu kamarnya. Seketika Kento tersentak.

"[Name]" Panggil Kento yang lalu berjalan kearah [Name] yang sedang meringkuk seperti... Memegang sesuatu?..

"[Name] apa yang kau laku--"

"Ayah ini siapa" Tanya[Name] memotong ucapan Kento. Pria itu mengerutkan keningnya ia lalu mengambil poto itu dari tangan kecil milik [Name]. Netra birunya melebar.

Ia menatap kearah [Name] dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia menatap kearah [Name] dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan.

"Bagaimana kau--" Kento menggantung ucapannya ketika ia melihat air mata mulai menetes di pipi [Name].

"Ahh... I'm sorry dear,,, dad bukan bermaksud seperti itu" Kata Kento gelagapan ia menyamakan tingginya dengan anaknya.

"Kenapa Ayah bohong? Kenapa? Kenapa Ayah gak bilang kalau itu ibu? Kenapa ayah sembunyiin poto ini?" Tanya [Name] yang terus menerus, Kento lalu memeluknya dan mengelus punggung sang anak.

"Ayah bukan bermaksud seperti itu sayang,,, ayah hanya--- ayah pikir [Name] pasti akan sedih kalau ayah---" Kento menghela nafasnya. Cukup sulit menjelaskan hal yang rumit pada anak kecil yang berumur 5 tahun.

[Name] menggelengkan kepalanya ia memeluk Kento erat, ia menyembunyikan kepalanya di leher sang ayah.

"[Name] gak marah... Cuma sedikit kecewa" Gumamnya lirih membuat hati Kento tercelos. Kento makin mengeratkan pelukannya berusaha keras untuk tidak menangis di hadapan sang anak.

Dibalik pintu Gojo mendengar semua percakapan antara ayah dan anak itu, ia lalu menatap sebuah pita kecil berwarna biru tua milik [Name].

Ia menghela nafasnya lelah, ia lalu berjalan pergi dan menutup pintu rumah secara perlahan agar tidak mengganggu mereka berdua.

'Ahh (Y/n)... Beruntung kau mempunyai suami seperti Kento' Batin Gojo sambil berjalan menuju lift.

'Kalau saja aku lebih cepat mungkin---'

"Gojo-Sensei?" Gojo menengok kebelakang, Maki dan Yuuta berjalan kearahnya.

"Kalian,,, bukankah tadi aku suruh kalian untuk menjaga [Name]?" Maki dan Yuuta saling bertatapan seperti melakukan telepati.

Kemudian Yuuta menggeleng pelan.

"Tidak, memangnya sensei memberi kami misi?" Gojo mengerutkan keningnya bingung ia lalu membuka ponselnya.

Ia lalu tersenyum lebar.

"Hehehe ternyata aku salah kirim pesan"

Perempatan imajiner muncul didahi Maki, kalau saja Yuuta tidak menahan  dirinya untuk mengeluarkan pedangnya mungkin sekarang kepala Gojo sudah--- ya lupakanlah.

"Ckk, lalu sekarang bagaimana keadaan [Name]?" Tanya Maki kesal sambil menurunkan pedangnya dan memasukkan pedangnya ke sarungnya.

"Dia sudah tidak apa-apa, karna ayahnya sudah pulang barusan" Jawab Gojo enteng yang lalu masuk ke lift bersamaan dengan Yuuta dan Maki.

Saat masuk kedalam lift tak ada yang membuka suara satupun baik itu Gojo, Yuuta, dan Maki. Ketiganya terhanyut dalam pikirannya masing-masing.

"Anoo Sensei" Yuuta akhirnya membuka suara, membuat kedua orang berbeda gender itu menengok kearahnya.

"Dousta Yuuta?" Tanya Gojo

"Apakah [Name]-chan bisa melihat kutukan? yaa ano,, etto maksudku" Tanya yang panik sendiri. Maki mengerutkan keningnya tanda tak paham.

"Apa maksud--"

"Pertanyaan yang bagus" Celetuk Gojo sambil menjentikkan jarinya.

"Jawabannya adalah YA, dia bisa melihat kutukan" Maki melirik kearah Yuuta yang menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Maki heran. Yuuta menggaruk-garukkan tengkuknya yang tak gatal.

"Waktu itu saat aku menjemput [Name]-chan pulang dari TK ada kutukan tingkat 4, saat itu aku pikir [Name]-chan takut makanya aku berusaha mengambil jalan lain tapi dia saat aku ingin menggendongnya [Name]-chan menunjuk kutukan itu dan hancur seketika" Gojo dan Maki tersentak.

"Lalu apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Maki serius.

"Aku lalu bertanya pada [Name] dia bilang dia tidak bisa melihatnya tapi bisa merasakannya, makanya dia tahu ada kutukan tingkat 4" Jawab Yuuta.

"Tidak bisa melihat tapi bisa merasakan ada kutukan? Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mirip seperti myuch Maki" Ucap Gojo dengan yang..... Ya kalian tau lah ya nadanya gimana....




Tbc...




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon maaf telat update gegara author nya tumbang lagi gess 🙏🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon maaf telat update gegara author nya tumbang lagi gess 🙏🙏

The Daughter Nanami Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang