Jam dinding menunjukkan pukul 13.30. Disaat semua siswa sibuk belajar, gadis berkacamata ini justru berada di toilet sendirian. Ia sibuk mencuci tangannya diwastafel. Saat hendak mengangkat kepalanya untuk mengaca, tubuh Diana tiba-tiba menjadi kaku!.
"Diana ayo kita bermain"
"Ikuzo.."
"Ikuzoo"
"Aku suka tebak-tebakan"
"Diana"
"Jadi kau yang mengintai kami di kelas?,"
Plakk
Diana mulai kesal, ia menampar kaca didepannya. Dia bukan tipe gadis yang penakut, ia selalu berani walau yang ia hadapi adalah makhluk yang sangat terkutuk didunia sekalipun.
"Wah.. aku terkejut, kau gadis yang mengerikan."
Saat Diana memberanikan dirinya untuk melihat ke arah kaca, disana terpapang jelas wajah sosok aneh yang merangkul tubuhnya dari belakang. Jarak antara wajah Diana dengan makhluk bertanduk itupun sangatlah dekat!.
"Temanmu sudah mencuri tepak kesayanganku. Maka kalian.. yang sudah melihat tepakku, bermainlah denganku. Nama kalian tertulis di kertas merahku."
"Kau tidak bisa menolakku. Kalau kalian kabur, kalian akan mati."
"Dasar Iblis." Gadis ini tetap kukuh mengabaikan setiap ucapan makhluk tersebut.
Makhluk bertanduk itu dibuat kaget, jari jemari yang merangkul pada pundak Diana justru semakin mencengkeram sangat kuat!
Dia marah saat disebut Iblis oleh gadis berkacamata itu!
"AKU BUKAN IBLIS!."
Teriak makhluk tersebut sampai suaranya menusuk ke dalam telinga Diana lalu menghilang dalam sekejap.
Nafas Diana tersengal-sengal, kini sudah aman, karna dari pantulan kaca makhluk tadi sudah menghilang.
Gadis berkacamata ini segera berlari kedalam kelas, ia juga berusaha mengatur nafasnya.
Sampai didepan pintu kelas ia berfikir sebentar.
"Kuntilanak, pocong, atau apalah jenis hantu-hantu lelembut. Itu sih dah biasa. Tapi ini pertama kalinya aku liat Iblis!" Gumamnya dalam hati. Detik berikutnya ia membuka pintu kelas, tak lupa juga untuk mengucapkan salam.Suasana kelas yang riuh membuat hati Diana menjadi lebih tenang dibanding tadi, ia menghela nafas lega.
Namun aneh, hanya Tita yang diam membeku, ia melamun saja.
"Diana akhirnya kamu datang juga, Raya bingung harus gimana!."
Ditengah keramaian kelas, makhluk yang mengganggu Diana tadi rupanya berada disamping Tita, ia menyeringai ke arah Diana.
"Asal kamu tau aja Ray, aku dah ketemu dia tadi di WC. Muak banget emang," sungguh gadis yang tak tau rasa takut. Ia mendekati sahabatnya.
BRAAGG!!
Diana dengan sengaja mendobrak meja Tita dengan kedua tangannya. Rasa pedas pada telapak tangan Diana tak sebanding dengan rasa amarahnya.
"TITA AKU GABUT. AYO MAIN!!," teriak Diana ketelinga Tita, namun tatapannya terpaku pada makhluk terkutuk itu!.
Saking kerasnya suara Diana, seluruh teman-teman kelas yang sedang ramai asik sendiri kini terpaku pada gadis berkacamata ini.
"Wah kau menerima tawaranku ya bocah." Andai teman teman kelas bisa melihat makhluk aneh ini. Mungkin dia sudah di serbu sampai babak belur karna suka mengganggu.
