Ngambek

739 54 1
                                    

Jennie menatap tajam suaminya yang hanya tersenyum canggung, lalu kembali berusaha membujuk Ningning yang duduk di pojok ruangan dengan kepala menunduk.

"Ngambek nya udahan ya? Nanti biar mama yang marahin papa kamu..." bujuk Jennie dengan putus asa. Sudah terhitung sejak 2 jam lalu Ningning berada di posisi tersebut.

Alasannya sih sebenarnya sepele. Karena sekertaris Kai yang lama mengundurkan diri, jadi sekarang dia mempunyai sekertaris baru yang masih muda.
Harusnya disini Jennie yang marah karena takut suaminya khilaf, eh malah anaknya yang marah-marah.

Titik masalah nya ada di tante tercinta nya, Lisa. Lisa mengajak Ningning menonton sinetron sehingga pikiran anak itu jadi tercemar. Karena itu lah Ningning jadi takut kalau sang papa akan memilih sekretaris nya dan meninggalkan sang mama.

Karena tidak ingin membuat sang anak semakin marah, akhirnya Kai mengangkat Ningning dari belakang seperti membawa barang. Jennie menatap Kai dengan tatapan permusuhan.

"Apa lagi?" tanya Kai dengan polos nya.

"Itu kasihan anaknya! Perutnya apa nggak sakit kalau kamu angkat kayak gitu?!" jawab Jennie dengan sedikit berteriak. "Awas kalau anak aku kenapa-kenapa!" Jennie kemudian ke dapur dan membuatkan susu untuk anaknya.

Kai segera membawa anak nya ke ruang keluarga dan mendudukkan nya disana. Tangannya mengangkat dagu sang anak dan menatap matanya yang basah dengan air mata.

Kai meringis, jadi merasa bersalah sama bayi gembul nya ini. Belum lagi kalau kakek dan neneknya tahu, bisa habis saat ini juga dia. Eh, seketika dia ingat sama Haechan.

"Kalau adek nangis terus, nanti papa suruh kak Haechan kesini. Biar nemenin adek."

Ningning menggelengkan kepalanya kemudian mengusap air matanya yang masih terus turun menggunakan tangan sang papa. "Nanti Ningning bilangin sama kakek, kalau papa jahat sama mama..." ujarnya dengan suara tersendat-sendat.

"Bilangin aja sayang, nanti kamu bisa tinggal sama kakek. Biar papa mu sendirian di rumah!" ucap Jennie sembari membawa segelas susu hangat di tangan nya.

Jennie lalu duduk di samping anaknya dan memberikan susu yang ada ditangannya, yang segera diterima dan diminum oleh Ningning.

Sekarang giliran Kai yang memelas. Dia bisa gila kalau nggak ketemu sama anaknya satu hari aja. Apalagi kalau dibawa ayahnya, bisa betah lama banget disana.

Setelah menghabiskan susu nya, Ningning memberikan gelas bekasnya ke sang papa dan memajukan bibirnya ke mama Jennie yang ada disampingnya.

Jennie terkekeh pelan, lalu mencium pipi dan sekitar bibir anaknya yang basah dengan susu. Bahkan kedua pipi Ningning sampai tergencet karena Jennie menekan terlalu keras.

Tiba-tiba handphone Jennie yang ada dimeja berbunyi menandakan ada yang mengiriminya pesan.

WhatsApp

Echan🐻

Assalamualaikum. Tante dirumah nggak?

Waalaikumsalam, ada. Mau main?

Iya. Mami sm papi sbk pcrn, ak dickn.

Haha, main sini. Ningning juga lagi ngambek nih. Siapa tahu jadi baikan gara-gara kamu kesini😀

Jennie meringis setelah membaca pesan dari keponakannya itu, mata Jennie jadi sakit dibuatnya.

"Kenapa ma?" tanya Ningning sembari menyenderkan kepalanya di dada sang mama, sementara Kai masih berharap agar anaknya mau ngobrol dengannya.

Happy Family (02)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang