Prolog

403 27 13
                                    

Halo, selamat datang di cerita kedua ku...
Kedua? Iya, kedua. Karena sebenarnya cerita pertamaku itu, Aqila Rayhan(sekarang udah ganti judul, Garis Takdir).
Tapi ada perbedaan dari cerita pertama dan cerita keduaku ini.
Di cerita pertama, mereka udah kuliah, sedangkan di sini mereka masih anak SMA.
Jadi, kalau mau baca 2 2 nya, pastiin jangan gabungin 2 cerita itu dan ini, karena udah berbeda genre. Cuma nama tokohnya aja ku bikin sama semua.
Mohon pengertiannya yaa kakak kakak☺️🙏

Jangan lupa mampir di cerita pertama aku yaa
Selamat membaca!

***
.
.
.
.
.
.

Seorang gadis kecil berusia 12 tahun sedang diam diujung sudut kamar sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya, saat mendengar orang tua nya bertengkar. Ntah masalah apalagi yang mereka ributkan.

Adiknya yang masih kecil pun ikut menangis seolah ia mengerti dengan keadaan sekitar. Gadis itu menghampiri adiknya diranjangnya sambil menyeka air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Dek, jangan nangis terus ya. kalau kamu nangis terus, Kakak bingung mau nenanginnya," ucap gadis tersebut sambil mengepuk ngepuk pantat adiknya agar berhenti menangis.

Mama gadis itu mendengar tangis anaknya, akhirnya menghampiri mereka. Mamanya juga ikut menangis kemudian.

"Dek, maafin Mama ya, kamu jadi denger semua ini," ucap Mama gadis itu padanya.

"Nggak papa, Ma." Balasnya tersenyum tipis. Padahal dalam hatinya menahan air mata agar tidak mengalir.

Papa datang menemui mereka, "Sepertinya kita harus bercer--"

"Nggak, Pa!" Gadis tersebut mencoba memberanikan diri untuk menengahi orang tuanya.

"Pa, Ma," ucapnya menatap kedua orang tua nya.

"Delia mohon kalian jangan pisah. Aku sama adek masih kecil Pa, Ma, kalian tega?"


*****

Segitu dulu ya,, see you..

Jangan lupa like&komen☺️

                 

ARSANLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang