PEMAKAMAN✔

204 113 4
                                    

happy reading♡

geisya mengerjapkan matamya,ia merasakan pusing,dan dadanya juga terasa sesak.

geisya perlahan membuka matanya,
menyesuaikan cahaya dengan matanya.

melihat seorang perempuan yang ikut tertidur di sampingnya,
'naura' lah yang tertidur di samping geisya.

atensinya geisya langsung melihat ke sofa,terlihat jian yang juga tertidur di sofa.

ia langsung mengingat apa yang terjadi tadi sore,geisya mulai meneteskan matanya ketika ia mengingat apa yang terjadi.

isakan tangis geisya mulai terdengat di pendengaran naura,naura lansung membuka matanya ketika ia mendengar isakan tangis seseorang.

naura mendudukan dirinya ketika melihat geisya yang sedang menangis,geisya menenggelamkan kepalanya di kedua lututnya.

naura lantas memeluk geisya,ia tidak tahu harus melakukan apa,
kehilangan seseorang
yang kita sayangi memang berat.

jian juga mulai terbangun dari tidurnya,
jian mulai mengerjapkan  matanya,suara tangisan geisya langsung terdengar olehnya,dengan sigap jian langsung mendudukan dirinya,jian mulai mendirikan tubuhnya, atensi matanya melihat naura yang sedang menenangkan geisya.

jian berjalan ke arah ranjang,naura yang menyadari itu hanya menggeleng ke arah jian,
jian yang megerti akan hal ituhanya meneruskan jalan nya ke arah pintu,ia keluar dari kamar milik geisya.

***


tubuh geisya terjatuh di samping gundukan tanah yang masih basah yang dipenuhi dengan bunga.

ia langsung menghampiri makam nenek dan bibinya setelah ia sadar dari pingsannya.

ia menangis sembari mengelus kedua papan kayu yang tertancap di tanah.

naura dan jian pun tak henti hentinya menenangkan geisya.

naura menangkup pipi sahabatnya,ia menghapus jejak jejak air mata milik geisya,membawa geisya ke dalam dekapannya.

geisya menggeleng sembari terisak
"ra gue udah ga punya siapa siapa"

"ihh!.enggak! gue sama jian ada buat lo!.jadi jangan berfikir kalo lo ga punya siapa siapa!"

"mamih juga ada buat lo sya.lo jangan ngerasa sendiri"ucap jian untuk
membantu menenangkan geisya.

hujan mulai turun,
langit seakan tau bagaimana perasaan geisya sekarang,merasa kehilangan dan kecewa.

geisya merasa putus asa dengan hidupnya,ia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah bibi dan neneknya tidak ada.


***


"ssstt...anak mamih ko nangis,ada mamih sayang"ucap wanita paruh baya yang sedang menenangkan geisya yang berada di dekapannya.

geisya hanya terus menangis,pikirannya terus berkecamuk.

"enggak adil!,geisya cape!.tuhan ga adil sama geisya,masalah terus dateng di waktu yang ga tepat!,geisya cape!"
geisya berteriak frustasi.

"geisya tenang ya sayang mamih ada di sini buat geisya sayang"
wanita paruh baya itu pun ikut menintikan air matanya,hati wanita itu terenyuh saat  mengetahui bahwa geisya yang ceria hanyalah cover dari dirinya yang rapuh.

***


hari menjelang petang,tamu tamu yang beradatangan sudah kembali dengan kesibukannya masing masing.

berbeda dengan geisya,
ia hanya duduk di balkon,angin sepoi sepoi yang membuat nya jauh lebih tenang.

geisya menengokan kepalanya,terlihat segelas air putih
secangkir teh dan piring yang berisi nasi serta lauk pauk.

makanan itu sudah berada 15 menit yang lalu,tanpa rasa minat geisya hanya menatapnya.

tapi ia harus menurunkan egonya,
akhirnya tangannya terulur untuk menyentuh nampan tersebut.

bukan karna lapar tetapi geisya mempunyai riwayat penyakit maag,
akan sangat merepotkan jika maag nya kambuh di saat yang tidak tepat.


***


hari hari berlalu,tidak terasa 10 hari lebih bibi dan nenek nya meninggalkannya.

merasa kesepian?,itu yang geisya rasakan,
biti?biti datang pagi dan sore hanya untuk mengecek rumah.

geisya lebih memilih tinggal di apartemen miliknya,ia lebih nyaman untuk tinggal sendiri.

ia pindah setelah 7 harian nenek dan bibinya,geisya tidak sanggup menetap di rumah milik bibinya yang sekarang menjadi miliknya,rumah yang memiliki kenangan indah sekaligus kenangan yang begitu pahit baginya.

***

ting!

bunyi notifikasi itu membuyarkan geisya dari lamunannya.

ia langsung mengambil benda pipih yang berada di atas meja kamarnya.

+62 813 31** ****

'besok di cafe depan sekolah jam 4,telat 5 menit batal'

geisya mengerutkan alisnya,apa apaan ini mood nya sedang tidak bagus untuk bisa menanggapi pesan ini.

geisya kembali menyimpan benda pipih itu di atas meja,ia terbangun dari duduknya.

berjalan menuju balkon,
melihat pemandangan kota yang ramai,melihat orang2 yang sedang bersenang senang dengan diri mereka masing masing.


aaaaaa!!!! guys sorry bngt nihh author telat,bukan telat lagi ya udh telat bngt.

sorry lahi bener2 ga mood bngt akhir akhir ini,ini juga satu chapter hampir seminggu padahal dingkat bngt😭.

sorry yaaa...

oh iya kalo ada typo tandain aja ya,biar author gampang revisinya.

jngn lupa vote!⭐

see u next time guys.
💗🧸

DIARY GEISYA  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang