[B1] The E-Sports Circle's Toxic Assembly Camp

Chapter 174

*****

Jing Yuanzhou menarik perhatian dunia di game terakhir tetapi berdasarkan kinerja keseluruhan dari empat game, MVP diberikan kepada Bi Yaohua yang memiliki persentase output tertinggi.

Dia melangkah ke panggung utama wawancara MVP dan rambut berwarna-warni Saudara Pembicara Sampah tampak lebih berani.

Dalam proses wawancara selanjutnya, kata-katanya yang arogan membuat penonton Cina tersenyum sementara ekspresi para penerjemah dari daerah lain benar-benar muram. Tidak ada cara untuk berbicara! Akhirnya, penyiar langsung menghubungi host dan secara paksa mengakhiri wawancara yang sepertinya tidak ada habisnya di depan mata.

Wawancara MVP berakhir dan ada wawancara pasca-pertandingan dengan pemenang dan pecundang pertandingan. Grup menyayangkan kekalahan tersebut namun dari segi kekuatan secara keseluruhan, mereka sudah sangat puas mencapai empat besar. Terjadi pertukaran kata-kata singkat sebelum kapten Grup mengungkapkan visinya untuk musim depan dan dengan tenang mengakhiri wawancara.

Para reporter media dengan cepat menyelesaikan rekamannya dan memusatkan perhatian mereka pada GH yang akan muncul selanjutnya. Di mata publik, para pemain GH yang mengenakan seragam rapi berjalan masuk melalui pintu dan duduk di kursi di tengah satu per satu.

Begitu mereka semua duduk, orang keenam muncul di bidang pandang mereka dan para reporter tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Apa yang terjadi dengan pelatih yang tidak berpartisipasi dalam wawancara pasca-pertandingan?

Lin Yan sepertinya mendengar pikiran mereka. Dia duduk di samping Jing Yuanzhou, dengan tenang menarik mikrofon di atas meja di depannya dan memperkenalkan dirinya, “Halo semuanya, kita bertemu untuk pertama kalinya. Aku pengganti GH, Eternal.”

Para reporter, “..........”

Pertemuan pertama apa, pengganti apa yang Eternal?! Dia adalah pelatih ketika dia tidak ingin berpartisipasi dalam wawancara dan pengganti ketika dia ingin berpartisipasi. Ini benar-benar layak untuk GH!

Lin Yan melihat ekspresi yang tampak seperti mereka akan batuk darah dan tersenyum, sikap tak tahu malunya kental dan alami.

Waktu hampir habis dan wartawan tidak siap untuk khawatir tentang masalah identitas. Bagaimanapun, itu adalah hal yang baik untuk dapat menghadapi Lin Yan kali ini. Wawancara secara resmi dimulai dan tidak mengherankan bahwa beberapa pertanyaan pertama berpusat di sekitar sistem taktis GH hari ini.

Lin Yan juga memberikan jawaban yang sangat murah hati.

Salah satu reporter berdiri setelah disebutkan namanya dan bertanya secara langsung, “Sejak perempat final terakhir, banyak netizen yang menantikan Eternal bermain lagi. Aku hanya ingin bertanya. Kamu jelas memiliki kekuatan untuk menjadi pemain profesional. Mengapa kamu ingin menjadi pengganti? Aku yakin ini adalah pertanyaan yang sangat dikhawatirkan oleh banyak penggemar e-sports."

Lin Yan menduga seseorang akan mengajukan pertanyaan seperti itu ketika dia memilih untuk hadir hari ini. Dengan cara yang sama, dia telah menunggu saat ini datang. Dia bisa merasakan Bi Yaohua dan yang lainnya mengarahkan pandangan mereka ke arahnya.

Lin Yan menurunkan matanya sedikit dengan senyum tipis. "Itu mudah. Tentu saja karena dibandingkan denganku, BB lebih cocok untuk posisi penembak tim.”

Dia mendengar komentar samar dari penonton dan melanjutkan dengan tenang, “Siapa pun yang tahu sedikit tentang e-sports harus dapat memahami bahwa satu atau dua pertandingan saja tidak dapat menunjukkan apa pun. Mungkin aku menunjukkan performa yang bagus di lapangan tetapi itu hanya karena efek yang dihasilkan dari pengaturan taktis. Aku belum sempat mengekspos kekuranganku sendiri sehingga tentu saja akan terlihat ajaib. Namun, dibandingkan dengan apa yang telah kamu lihat, aku tahu batas atas aku lebih baik daripada siapa pun. Sebagai pemain pengganti, aku bisa menjadi titik pendorong tim untuk menyesuaikan ritme setiap saat tetapi jika aku benar-benar menjadi pemain formal, masalah tersembunyi akan terungkap dan aku mungkin akan menjadi keberadaan yang menyeret tim ke bawah.”