2 - Johanes Kiranna

0 0 0
                                    

"Maaf aku gak bisa anter, aku harus ke kantor redaksi buat kasih naskah, nanti kabarin aku kalau kamu udah sampe Malawi" Kiranna berbicara sambil mondar mandir merapihkan barang-barangnya, lawan bicaranya hanya diam sambil melihat sang istri kerepotan karena bangun kesiangan

"Johanes, aku minta nomor penerbanganmu, tolong kirim di chat, ok?" Kiranna yang sudah selesai merapihkan barangnya sekarang beralih memakai jaket dan mengambil kunci mobil, tak lupa memeluk Johan cukup lama

"Hati-hati" kata Johan menatap mata Kiranna

"Kamu yang hati-hati, aku pergi dulu" dengan terburu-buru Kiranna pergi

Suasana jalan yang cukup padat membuat Kiranna cukup kesal, namun tak lama setelah itu muncul notifikasi dari handphone Kiranna, chat dari Johan yang berisikan nomor penerbangannya, setelah melihat sekilas, lampu lalu lintas menunjukkan warna hijau, pedal gas diinjak oleh Kiranna

17.37 Pm
Kiranna keluar dari ruang meeting dengan sedikit kegiatan peregangan, wanita berjas coklat itu sekarang berjalan ke dapur kantor untuk membuat kopi, lalu menghampiri meja temannya

"Udah selesai Na? Direvisi gk sama pak Hans?" Tanya salah satu teman Kiranna

"Yah puji Syukur, gk ada revisi, cuma disuruh tambah adegan akhirnya lebih dramatis aja"

"Pesawat tujuan Jakarta - Malawi dengan nomor penerbangan BC6701 jenis A330-300 dikabarkan hilang kontak sejak jam 14.57 WIB, saat ini maskapai masih terus..." Suara reporter wanita dari tv kantor memecah konsentrasi Kiranna, diambilnya ponsel berwarna hitam dari kantong
1 detik... 5 detik... 10 detik...
Kiranna mengambil tas-nya dan berlari keluar kantor secepat yang dia bisa, disetirnya mobil menuju bandara, sesampainya di lokasi tujuan, yang dirasakannya hanya sepi...

1 Bulan berlalu, sejak berita hilangnya pesawat, tepat 5 hari setelah berita itu tayang, maskapai mengkonfirmasi bangkai pesawat ditemukan di laut cina selatan, banyak media yang tertarik untuk meliput kasus ini
Kegelapan menemani Kiranna 1 bulan belakangan, berat badannya turun 8kg, namun sekarang dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor redaksi, untuk rapat akhir perilisan bukunya.
Tepat di perempatan tempat dia menerima pesan dari Johan berisi nomor penerbangannya, saat lampu lalu lintas berubah menjadi warna kuning ada mobil yang menabraknya dari belakang, dan truk yang menabraknya kencang dari sisi kirinya

JoNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang