1 Mei 2019
Suara pintu rumah terbuka, nampak keadaan rumah yang gelap dan sedikit berdebu"Kiranna?" Panggil pria itu heran melihat kondisi rumah, namun setelah mencari ke segala penjuru rumah, tidak ditemukan tanda kehidupan, Johan menghidupkan saklar listrik, dan berjalan menuju telepon rumah
Diketannya urutan nomor sesuai yang tertulis di buku nomor, setelah 5 deringan akhirnya ada yang mengangkat"Halo?"
"Hasan, ini bang Johan, mbakmu kemana? Kok gk ada di rumah?" tanya Johanes cukup cepat
"Bang Johan?! Kok masih idup? Abang Johanes ini? Johanes suami tetehku?" Hasan memastikan berulang kali
"Sembarang mulutnya, ini Johanes suami mbakmu, kamu dimana? Mbakmu dimana?" tanya Johan sekali lagi pada adik iparnya itu
"Aku kesana, 25 menit lagi sampe" Hasan menutup telepon dengan cepat, setelahnya Johan langsung membersihkan dirinya, saat dia selesai mandi dan ingin membuka kulkas, bel rumah berdering, Johan bergegas membuka pintu mengetahui itu pasti Hasan
"OH MY GOD! TAMPAR AKU BANG!" Hasan terlihat sedikit ketakutan karena muka Johan juga lumayan pucat, Johan hanya memenuhi permintaan Hasan, dan tamparan yang diberikan pun cukup keras
"Gila, astaga, astaga, kok bang Jo masih hidup? Bukannya pesawat bang Jo tenggelem?" tanya Hasan serius
"Istighfar kamu Hasan, daritadi nyumpanin orang mati terus" Johanes mencubit perut Hasan
"Alhamdulillah, aku masih Kristen. Sini deh bang Jo aku ceritain dari awal, Hasan menggandeng tangan Johanes untuk duduk di sofa
"Jadi kemarenan ada berita nyaranin pesawat abang tenggelem di laut cina selatan, sampe trending di Twitter 2 minggu berturut-turut, tehna shock banget, sampe badannya kaya sapu ijuk, terus 3 minggu lalu tehna kecelakaan, gara-gara masih shock ngira abang mati, tehna ketabrak truk, kabar baiknya tehna udah sadar dari 5 hari lalu, kabar buruknya kata dokter tehna kena Alzheimer" Hasan menjelaskan secara singkat
Johan yang masih dengan kaos dan celana basketnya langsung mengambil kunci mobil miliknya dan mengajak Hasan untuk ke rumah sakit tempat Kiranna berada, sesampainya disana yang dilihatnya hanya sosok istrinya dengan badan yang tinggal tulang dan kulit, serta tatapan kosong Kiranna
23 Agustus 2021
"Johan?" suara wanita itu terus berulang memanggil pria yang baru kembali dari menyapu halaman depan, dengan langkah cepat Johan segera berlari ke arah Kiranna
"Yaa? Aku dateng" jawab Johan sambil berlari ke kamar mereka, namun yang didapat hanya kekosongan
"Kiranna?... Na? Kamu dimana?" Johan yang mulai panik bergegas memakai jaketnya dan berlari keluar mencari istrinya, hari yang mulai gelap membuat Johan semakin panik
1 Jam setelah mencari, setelah berkeliling 3 kali, Johan memutuskan untuk kembali ke rumah dan mengambil kunci mobilnya untuk segera ke kantor polisi
Keadaan kantor polisi yang ramai kala itu membuat Johan kesulitan untuk mengakses jalur masuk, dibunyikannya klakson dengan keras hingga membuat orang-orang sekitarnya kesal"Selamat sore pak, ada perlu apa disini?" Tanya seorang petugas di pintu depan
"Saya mau laporin orang hilang pak, istri saya hilang" jawab Johan dengan panik
"Sudah 1×24 jam pak?" tanya sang petugas
"Istri saya baru hilang sekitar 1½ jam yang lalu pak, tapi dia punya alzheimer, gabisa nunggu 24 jam!" Johan meremas tangannya hingga memerah sangking kesalnya
"Maaf pak, sesuai aturan yang berlaku, belum bisa dibuat laporan sebagai orang hilang" ucap petugas itu dengan sopan
"Bangsat" umpat Johan pelan sambil berjalan ke area tunggu luar kantor polisi lalu menelepon kenalannya
8 menit kemudian seorang polisi dengan bintang 2 di seragamnya menghampiri Johan
"Sore mas Jo, saya dapat perintah dari pak Kus, mari ikut saya ke dalam.."
"BANG JO!" Hasan yang baru sampai berlari menghampiri Johan, mereka berdua masuk ke dalam gedung, hingga dilakukan wawancara singkat oleh petugas, namun saat sudah sampai di pertanyaan terakhir, seseorang masuk menginterupsi mereka ber4, kemudian berbisik melaporkan situasi kepada sang Inspektur
"Mas mohon maaf sebelumnya, sekitar 30 menit yang lalu kami dapat laporan kecelakaan tunggal, namun kami gak tau korbannya istri mas Johan.. Beliau meninggal di tempat"