⸢ skenario ◼ ◼ ◼ - 2 ⸥

584 120 3
                                    

"Ini adalah cerita tentang kehadiranku."

"Yang mana?"

Tanganku menyentuh tubuhnya, tersenyum miris begitu aku merasakan dingin pada jas putih yang dia kenakan. Meskipun begitu, aku tetap senang menemaninya. Membaca setiap lembar kehadiranku di dunia mereka.

"Yang ini, cerita kalian adalah cerita kelahiranku."

***

"... Dokja-ssi mengetahui masa depan."

"Unnie, apa boleh aku menukar makanan denganmu?"

Di atas bukit hijau, saat Jung Heewon tengah menatap permukiman, suara dingin nan serak menyapa indra pendengarnya. Refleks wanita tersebut langsung aktif dan menatap seorang gadis yang berdiri di depannya.

"Hah? Apa?" Jung Heewon mengangkat kepalanya begitu dia kedatangan seorang gadis lusuh dengan seragam sma berantakan. "Oh, maafkan aku. Ada apa?"

"Maaf mengganggu Unnie, tapi apa Unnie punya sedikit makanan? Aku bersedia menukarkannya dengan kemampuanku." Gadis itu berwajah pucat dengan tubuh yang lebih pendek dari Lee Jihye itu memelas, berjongkok di depan Jung Heewon yang terduduk di depan bangunan putih.

Mereka di Firdaus.

"Aku tidak mempunyai banyak makanan, hanya ada permen. Kamu bisa membeli makanan di bawah, apa kamu tidak memiliki koin?" Jung Heewon memberikan tiga bungkus permen kepada gadis tersebut.

Semuanya bahagia tanpa harus melanjutkan skenario.

"Tadinya aku punya, tapi untuk membeli beberapa obat pemulihan luka aku jadi tidak memiliki lagi koin. Terima kasih untuk permennya, Unnie. Aku akan membayarnya dengan kemampuanku." Gadis tersebut meletakkan tas yang dia bawa dan merapikan pakaiannya sebelum duduk di atas rumput.

"Tidak perlu, simpan kemampuanmu untuk saat tertentu saja."

Gadis itu membuka bungkus permen dan memakannya, dia langsung menggigit bongkahan gula tersebut hingga Jung Heewon meringis mendengarnya. "Tenang saja Unnie, saat inilah waktu yang tepat untuk menggunakannya."

Tentu itu saat mereka tidak tahu kebenarannya.

"Apa maksudmu?" Jung Heewon segera menarik pedangnya, merasa aneh dengan gadis yang entah darimana datang dan menghampirinya. Tiba-tiba saja perasaannya tidak enak, radar bahayanya menyala begitu saja memerintah dirinya untuk segera waspada. "Jangan menggunakan kemampuanmu secara sembarangan."

"... Dokja-ssi mengetahui masa depan."

"Aku mengetahui masa depan."

Jung Heewon mengeratkan pegangannya pada pedangnya, tersenyum kesal mendengar ucapan gadis itu. "Omong kosong yang bagus."

"Ada banyak kemampuan untuk melihat masa depan, Unnie. Bahkan ada stigma khusus juga dari Olympus yang bisa digunakan untuk melihat masa depan walaupun menggunakan takdir sebagai referensi." Gadis itu membuka bungkusan permen yang kedua, memakan dengan tenang tanpa menghiraukan aura waspada yang menguar dari Jung Heewon.

"Tidak ada yang bisa melihat masa depan."

Kim Dokja dan Han Sooyoung mungkin mempunyai informasi tentang masa depan.

Dream on You | ⸢ ORV x Reader ⸥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang