Pertama Kali

7 1 0
                                    

[Di masa sekolah]

"Akhir-akhir ini lu deket banget sama Nita, ada apa nih?" kata Deri.

Orang ini nama nya adalah Deri, dia juga sahabatku, kita sudah duduk semeja dari SMP, dan sekarang SMA kita masih duduk bareng.

"Ah gak ada apa-apa, kita cuman temen sekelompok"

"Gak usah bohong, kelompok kemarin itukan sudah selesai, nah sekarang kalian masih deket aja"

"Ya apa salahnya? Kita juga teman sekelas kan?"

"Ya ya terserah deh, tapi gua kasian sama lu, dia itu kayak nenek lampir, lu liat tangan lu sampe merah gitu"

"Iya juga sih, mungkin gua harus jaga jarak mulai hari ini"

"Iya lah bener"

Tadinya itu yang mau aku lakuin, mencoba jaga jarak sama dia, tapi entah kenapa keadaan selalu membuat kita berdua lagi.

"Hari ini yang piket Arman dan Nita kan? Kalian sebelum pulang bersih-bersih kelas dulu ya" kata guru kami.

Aku lupa kalau hari ini aku piket sama dia.

Ah sialnya.

"Woi jangan bengong aja ayok bersih-bersih" kata Nita.

"Iya iya berisik"

Kita membersihkan kelas hanya berdua saja, sudah sore hari dan tidak ada orang lain.

Saat kita berdua sedang membersihkan papan tulis tidak sengaja penghapus yang di tanganku mengenai tangannya.

Hingga tangannya jadi hitam.

"Ah maaf sengaja, haha..."

Lalu dia membalas dengan mencoret wajahku dengan penghapusnya.

"Ah maaf sengaja juga"

"Sialan jangan ke muka woi"

"Lu juga jangan ketangan gua"

Kita kemudian saling membalas coret-mencoret, seperti saling membalas mencoret, tapi entah kenapa sore itu kami sama-sama tertawa hingga tugas piket selesai.

Tugas piket kita kerjakan dengan baik namun juga sambil bercandaan.

"Tunggu bentar gua mau ke toilet bersih-bersih bekas lu ini" kata Nita.

"Dih kenapa gua harus tungguin lu, lu kan bisa sendiri, gua mau pulang duluan"

"Tunggu, udah agak sore ini, jam segini toilet cewek gelap" kata Nita sambil menarik tasku ketika aku mau pulang.

Eh ternyata dia punya sisi seperti ini juga.

"Yaudah cepat gua tungguin, lepasin tas gua"

"Awas lu ninggalin gua"

Sore itu menjelang malam, kita berdua pertama kalinya pulang bareng.

"Ayok naik" kataku sambil bawa motor.

"Udah gak perlu gua naik angkot aja"

"Udah sore gini angkot udah gak ada, ayok cepat"

"Bener gak apa-apa nih?"

"Gua tinggalin nih"

"Eh iya iya tunggu, yaudah gua nebeng deh"

Ditengah perjalanan dia minta untuk mampir di suatu tempat dulu.

"Gua laper, makan dulu yuk" kata Nita.

"Warung prasmanan Mbok Sum?" tanyaku heran karena baru pertama kali ke sini.

Kata Tak TerungkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang