6. Babysitter Baru

2.3K 505 174
                                    

Haiii ... selamat malam👋. Apa kabar kalian semua? Semoga kita dalam keadaan sehat bersama keluarga tercinta. Amin. 😇🤲

Berasa banget waktu cepat ya. Hari ini udah tanggal 6 September dan sudah hampir memasuki akhir tahun lagi. Tetap semangat dan jaga kesehatan ya, teman2. 💪💪💪

Happy reading ...

⚘⚘⚘

Aku ingin punya suami yang mencintaiku melebihi apa pun. Bahkan bila dia harus memilih antara istri atau orangtuanya.

-Jade Raditama

⚘⚘⚘

Jade Gracia Raditama: Miray Daner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jade Gracia Raditama: Miray Daner

"Ngapain kamu di sini?!" tanya si kakek tua ini dengan sinis. "Kamu ngejar-ngejar aku ya? Naksir aku ya?!"

Aku hanya memicingkan mataku sambil menepuk-nepuk bokong Qiandra supaya dia tidak bangun mendengar suara berisik di hadapanku ini.

"Kek, saya kan bukan paranormal lho sampe tahu kalo Kakek tinggal di sini," bisikku sebal. "Lagian kek nggak ada laki-laki lain sampe saya harus ngejar-ngejar Kakek ke sini? Atau harus saya panggil Kek Yut? Alias Kakek Buyut?" sindirku.

Herannya, kenapa muka si kakek ini makin deket ke mukaku ya?

"Aku masih muda ya, neng!" balasnya dengan hidungnya yang hampir menempel di hidungku.

Wangi sih tapi aku kan jadi grogi nggak jelas gini!

"Semuda apa sih?!" Aku memundurkan wajahku sedikit.

"30 ..."

"Tambahnya berapa?" sindirku lagi.

Si kakek berdehem pelan. "Sepuluh ..."

Tanpa sadar, aku nyengir lebar. "Iya sih, 40 itu emang muda banget dibandingkan eyang saya, 70 tahun."

Si kakek tersedak dan melotot ke arahku.

"Jangan coba-coba ngeledek aku ya! Umurku boleh 40 tapi onderdil masih berasa 20 tahun!"

Aku mengernyit. "Onderdil apaan sih, Kek? Kakek tukang bengkel ya?"

Si kakek tersedak lagi. Jangan sampe dia kena serangan jantung.

Tanpa sadar tangan kananku terulur menjangkau punggungnya lalu mengusap-usapnya dengan lembut. Batuknya berhenti dan aku buru-buru menarik tanganku.

"Hati-hati ya, Kek kalo udah tua begini, rentan sakit jantung."

"Berhenti memanggil aku 'kakek'!" ucapnya kesal.

"Trus manggilnya apa? Om? Pak? Juragan?"

"Abang!"

Aku melongo. "Abang? Nggak salah tuh?"

Unpredictable Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang